Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Tiket Konser Noah Hampir Ludes Diburu

Written By Unknown on Rabu, 31 Oktober 2012 | 10.20

Vokalis grup band Noah Ariel membawakan sebuah lagu hitsnya pada konser Noah "Born To Make History" di Makassar, Sulsel, (28/10). Noah guncang Makassar dalam konser terakhirnya di 8 kota. TEMPO/Iqbal Lubis

Rabu, 31 Oktober 2012 | 07:52 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 95 persen dari total 2 ribu tiket konser band Noah di Mata Elang International Stadium (MEIS), Ancol, Jakarta, Jumat 2 November 2012 sudah ludes dibeli fans. Tiket paling mahal seharga Rp 3,5 Juta yang paling cepat habis.

"Di Jakarta rata-rata (kelas tiket) paling cepat habis itu ya yang paling tinggi harganya," ujar Dino Hamid dari Berlian Entertaiment, penyelenggara konser ini dalam jumpa pers di Kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa, 30 Oktober 2012.

Harga tiket kelas VIP untuk konser Noah ini bisa dibilang lebih tinggi dari rata-rata konser artis lokal. Tapi, Berliant punya pandangan lain menanggapi itu.

"Sebenarnya mahal atau enggak itu relatif. Kalau untuk artis luar, penonton bisa bayar mahal, terus kenapa artis lokal enggak bisa? Jadi ini bentuk apresiasi untuk musisi Tanah Air," kata Dino.

Sementara itu, tiga kelas tiket lainnya dibandrol dengan harga Rp 350 ribu (Festival), Rp 550 ribu (Tribun), dan Rp 1,5 juta (Platinum).

Pertunjukkan Ariel, Uki, Lukman, Reza, dan David akhir pekan ini merupakan ujung dari rangkaian tur Noah menandai kembalinya mereka  berkiprah di industri musik Indonesia. Sebelumnya mereka sudah menggelar konser di dua benua, lima negara dalam satu hari. Kemudian, band yang sebelumnya bernama Peterpan ini keliling di delapan kota Indonesia.

YAZIR FAROUK

Berita Terpopuler:
Sekali Rapat, DPR Minta Lebih dari Rp 1 Miliar  
Anggaran Militer Juga Terkena Kutipan DPR
SMS Inisial Anggota DPR ''Tukang Peras'' 
Anggota DPR ''Palak'' BUMN, Apa Kata Aria Bima 
SMS DPR Pemeras Disebar? Dahlan Menjawab 


10.20 | 0 komentar | Read More

Beli Lucasfilm, Disney Bikin Star Wars Versi Baru

Seorang penggemar mengenakan cosplay trooper pasukan perang Darth Vader pada Bandung Star Wars Day 2012 di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/6). TEMPO/Prima Mulia

Rabu, 31 Oktober 2012 | 07:59 WIB

TEMPO.CO, Los Angeles - Satu dekade sejak George Lucas mengatakan Star Wars telah tamat di layar lebar, trilogi baru di bawah kepemilikan baru film itu segera dibuat. Walt Disney Co mengumumkan  bahwa pihaknya membeli Lucasfilm Ltd dari Lucas senilai US$ 4,05 miliar dan segera melahirkan kembali Star Wars.

Film ketujuh, dengan judul Episode 7 ditetapkan untuk dirilis pada tahun 2015. Episode 8 dan 9 akan mengikuti. Trilogi akan melanjutkan kisah Luke Skywalker, Han Solo, dan Putri Leia setelah episode Return of the Jedi. Lucas akan menjadi konsultan kreatif dalam film baru ini.

Rilis film terakhir Star Wars adalah Revenge of the Sith tahun 2005.

"Aku merawatnya sehingga film ini akan memiliki hidup yang lebih lama," kata Lucas, pemilik tunggal dari Lucasfilm, dalam sebuah wawancara yang diposting di YouTube. "Saya bisa menjadi penggemar sekarang ... Saya semacam berharap untuk itu. Ini jauh lebih menyenangkan sebenarnya, daripada harus benar-benar bergulat dengan lumpur dan salju."

CEO Disney, Bob Iger, mengatakan Lucasfilm telah mengembangkan alur cerita yang luas pada trilogi berikutnya, dan Episode 7 kini dalam tahap awal pengembangan. Dia mengatakan dia berbicara dengan Lucas tentang membeli perusahaan darinya satu setengah tahun lalu, tetapi mereka tidak memutuskan kesepakatan hingga Lucas memutuskan pensiun baru-baru ini.

Kesepakatan itu meliputi Disney membayar setengah harga akuisisi secara tunai dan setengahnya berupa saham. Perusahaan mengharapkan untuk menambah laba pada tahun 2015. Lucas akan memiliki sekitar 40 juta saham Disney, yaitu sekitar 2,2 persen saham dari 1,83 miliar saham yang akan beredar saat transaksi ditutup. Termasuk dalam kesepakatan adalah hak atas waralaba Indiana Jones.

Lucas dielu-elukan sebagai seorang visioner sinematik ketika Star Wars keluar pada tahun 1977. Ia pernah bersumpah tidak akan pernah membuat film lain selain Star Wars.

USA TODAY | TRIP B


10.20 | 0 komentar | Read More

Budayawan Acep Iwan Hasilkan Buku Melalui Facebook

Written By Unknown on Selasa, 30 Oktober 2012 | 10.20

Senin, 29 Oktober 2012 | 22:18 WIB

TEMPO.CO, Bandung-Facebook tak hanya dijadikan media pelampiasan kekesalan, ajang curhat, dan bergosip sesama kawan di dunia maya. Ditangan Acep iwan Saidi, budayawan dan sastrawan asal Jawa Barat, melalui facebook, dia bisa membuat sebuah buku. Dari 84 patahan narasi di facebooknya, Acep membuat buku dengan julul  "Surat Malam untuk Presiden".

 "Dengan adanya internet, jejaring sosial, kita harus bisa mengendalikan, bukan dikendalikan," kata Acep di ITB, Senin, 29 Oktober 2012. Dia  mendokumentasikan 501 narasi status Facebook miliknya, yang berisi beragam kritik dan opini terhadap berbagai hal, mulai dari masalah politik, lingkungan, sosial, budaya, hingga agama.

Bagi Acep, Narasi adalah inti dari peradaban modern. Media sosial dalam hal ini bisa dimanfaatkan untuk menjadi ruang narasi yang utuh. Tidak sekedar menjadi media curhat atau gosip, sebagaimana diarahkan oleh pendiri facebook.  "Berkaryalah dengan memanfaatkan media yang tengah digandrungi, sehingga menginspiasi dan banyak berbagi dengan banyak orang," katanya.

Menurut Acep, meski bukunya seolah ditujukan pada Presiden itu, tapi dia  tidak mengharapkan balasan rill dari presiden atas tulisannya. "Buku ini bisa menjadi bagian dari referensi presiden yang melihat ini sebagai saran dalam membuat kebijakan nantinya," ujarnya.

Acep menjelaskan, dengan adanya media sosial,  membuat bangsa ini menjelma menjadi manusia-manusia reaksional. Bahkan presiden pun melaukan tindakan serupa, dimana ia menjadi manusia reaksional yang akhirnya angkat bicara setelah ada desakan dari masyarakat lewat media sosial.

Dalam buku Surat Malam untuk Presiden itu, Acep mencoba menyampaikan gagasan-gagasan dari sebuah bangsa yang narasinya terpatah-patah, tidak saling menyambung. "Kita mengenal sejarah, namun tidak ada sambungannya dengan masa kini, ini menjadi bentuk patahan-patahan yang kompleks," ujarnya.

 Menanggapi buku Acep Saidi, Aat Suratin sutradara sinetron populer di TVRI era 90-an menilai buku Surat Malam untuk Presiden adalah sebuah kritik yang disampaikan secara  empatik. "Penulis tahu, dan mau tahu tentang posisi yang dikritiknya dengan menggunakan hati. Kritik kita adalah kritik sebagaimana kita mengkritik saudara kita," kata Aat.

 

 SONIA FITRI | ENI S


10.20 | 0 komentar | Read More

Soundrenaline Siap Digelar 3 November 2012  

Selasa, 30 Oktober 2012 | 04:52 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Ajang festival musik kembali meramaikan panggung hiburan Tanah Air. Kali ini dengan tajuk Soundrenaline 2012, sebuah acara musik tahunan, yang rencananya akan digelar di Sunburst Extension BSD City, Tangerang, 3 November 2012.

Mengusung tema Rhythm Revival, Kilau Indonesia selaku penyelenggara berharap hajat tersebut bisa membangkitkan industri musik Indonesia saat ini. Terlihat dari daftar musisi atau band yang bakal tampil di sana.

"Kami mendukung bangkitnya musik Indonesia yang sebenarnya berkualitas. Dan kami mau setiap musisi punya tempat di sini," kata Novrial Rustam dari Kilau Indonesia dalam jumpa pers di Kawasan SCBD Sudirman, Jakarta, Senin, 29 Oktober 2012.

Ajang yang sudah memasuki tahun ke-10 ini akan diramaikan oleh band atau musisi dari genre yang berbeda-beda. Tercatat ada 35 artis bakal menghibur penonton di tiga panggung yang didirikan di sana.

Dari deretan artis industrial ada Gigi, Andra & The Backbone, Kotak, Pas Band, Iwan Fals, Naif, dan Jamrud. Sementara dari musik komunitas ada Burgerkill, Seringai, Koil, Deadsquad, dan Superman Is Dead.

Acara berlangsung mulai dari pukul 12.00 dan dijadwalkan selesai pada tengah malam. Harga karcisnya dibanderol dengan nominal yang terjangkau, yaitu 25 ribu rupiah.

YAZIR FAROUK

Terpopuler:
Ariel Klaim Noah Setingkat Band Luar Negeri 
Noah Guncang Makassar
Film Jakarta Hati, Memancing Imajinasi
Sineas Muda Purbalingga Berjaya
Penulis Cerita Silat Kumpul di Candi Borobudur  


10.20 | 0 komentar | Read More

Film Jakarta Hati, Memancing Imajinasi

Written By Unknown on Senin, 29 Oktober 2012 | 10.20

Senin, 29 Oktober 2012 | 07:52 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Film Jakarta Hati karya Salman Aristo memotret dengan jeli realitas sosial Jakarta. Memancing imajinasi. "Istri Anda selingkuh dengan pacar saya." Pernyataan dari perempuan muda (Asmirandah) itu mengguncang batin pria setengah baya yang tengah asyik memainkan cincin kawinnya (Surya Saputra). Ia mencelupkan cincin itu ke seloki vodka dan menggulingkannya di meja berkali-kali. "Jadi pacar kamu yang membuat kapal kami diamuk badai," kata pria itu.

Adegan di sebuah bar kecil itu mengawali sketsa pertama dalam rangkaian film omnibus Jakarta Hati karya sutradara Salman Aristo, yang jadi pembuka Balinale International Film Festival di Kuta, Bali, pada Senin pekan lalu. Selanjutnya, cerita mengurai perjalanan kedua orang itu menyusuri malam, ke tempat-tempat yang menyimpan kenangan, mulai tempat si pria biasanya menjahitkan kancing baju hingga pencucian mobil di tengah malam buta. Pelan-pelan mereka membuka diri, saling membicarakan pasangan mereka sebagai orang lain.

Di ujung malam, keduanya memasuki sebuah losmen sederhana. Dalam kedekatan yang sudah terjalin, mereka merasa sudah tidak lagi menjadi orang lain dan siap menjalin hubungan lebih dalam. Tapi, ketika percintaan hampir terjadi, muncul pertanyaan: "Jadi kini siapakah yang menjadi orang lain?"

Jakarta Hati memuat enam cerita pendek. Selain soal perselingkuhan, cerita lainnya mengenai anggota Dewan yang terjebak macet, seorang penipu dan putranya yang penegak hukum, penulis yang kurang beruntung, sepasang suami-istri yang jarang berkomunikasi walau tinggal satu atap, serta Darling Fatima.

Semuanya membangun dramaturgi dengan cara yang sama dengan tema perselingkuhan: berawal dari kisah yang sederhana kemudian konflik muncul tanpa terasa dan diakhiri dengan sebuah pertanyaan.

Bedanya, latar belakang konflik sering kali lebih luas, merambah sampai masalah sosial dan politik. Topik sosial, misalnya, muncul ketika Salman menampilkan seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Slamet Rahardjo) yang terlibat dalam transaksi korupsi. Susahnya, ketika hendak bertransaksi dengan rekan-rekannya, dia justru harus berjuang mengatasi kemacetan di Jakarta dan terpaksa berurusan dengan rakyat jelata, mulai petugas satuan pengamanan, sopir taksi, hingga tukang ojek. Ia bahkan sempat menjadi korban pencopetan, yang harus diatasi dengan membayar biaya semir sepatu.

Kecerdasan Salman saat menulis cerita lebih menonjol ketika ia menampilkan tokoh-tokoh yang berbalut cerita pribadi. Seperti ketika sepasang suami-istri muda "terjebak" di kamar tidur saat pemadaman bergilir terjadi di perumahan mereka. Mereka, yang biasanya asyik dengan kebiasaan pribadi masing-masing, seperti menulis di Twitter atau membaca novel, terpaksa harus berinteraksi.

Sketsa yang agak berbeda muncul sebagai film penutup. Salman memperlihatkan pluralitas Jakarta di sebuah pasar. Di situ ada penjual kue terkenal yang akrab dipanggil "Darling Fatima". Perempuan yang diperankan Shahnaz Haque itu adalah janda keturunan Pakistan yang terpaksa tersingkir dari komunitasnya karena kejandaannya. Dia lalu menjalin hubungan dengan pemuda keturunan Cina. Si pemuda adalah seorang peragu yang terbebani oleh tugas-tugas dari keluarga besarnya.

Meski terkesan hanya sebagai lintasan-lintasan, film-film yang dimunculkan Salman sangat memancing imajinasi. Sineas senior Slamet Rahardjo menilai Salman cukup berhasil menjadi pengamat sosial melalui film ini. "Tentu ada ratusan sketsa yang bisa dibuat, tapi enam cerita ini yang benar-benar dikuasainya," ujarnya. (Baca: Majalah.Tempo.co)

Rofiqi Hasan

Berita Lain:
Noah Guncang Makassar
Taecyeon Dapat Nilai Sempurna Bahasa Inggris
Sineas Muda Purbalingga Berjaya
Paul McCartney: Yoko Ono Bukan Pemecah Beatles  


10.20 | 0 komentar | Read More

Ariel Klaim Noah Setingkat Band Luar Negeri  

Senin, 29 Oktober 2012 | 09:16 WIB

TEMPO.CO, Makassar -- Band Noah mengklaim setingkat dengan band luar negeri yang manggung di Indonesia maupun luar negeri. "Kita coba buat history untuk pencinta musik Indonesia dan luar negeri. Band Noah sudah bisa dikatakan setingkat band luar negeri, terutama melihat harga tiket masuk hampir sama dengan musisi luar negeri," kata vokalis Ariel di Makassar, Sabtu 27 Oktober 2012.

Sebelumnya, konser band Noah di dua benua dan lima negara, seperti Melbourne, Hong Kong, Kuala Lumpur, Malaysia, Singapura dan di Jakarta berjalan sukses serta berhasil meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI).

Pria bernama asli Nazril Irham itu, dalam keterangan pers sekaligus jumpa sahabat Noah mengatakan, kelompok musiknya mencoba memberikan penampilan terbaik untuk menghibur pengemar dan masyarakat Makassar.

"Kata orang kesempatan itu hanya datang satu kali, tetapi menurut saya kesempatan itu bisa datang beberapa kali. Kami bangga kepada orang-orang di belakang kami masih berdiri dan mendorong kami, agar bisa bangkit dengan karya dan prestasi terbaik," tuturnya.

Mantan vokalis band Peterpan, yang kini bernama Noah, itu mengemukakan bahwa penampilan di Makassar adalah rangkaian tur penutup kelompok musik ini di beberapa kota di Indonesia, bertajuk "Born to Make History".

"Fokus itu aja secara perlahan dan semakin baik. Kami berharap band Noah dapat diterima masyarakat secara baik," ucap sang vokalis, yang kini eksis di Noah bersama David, Uki, Lukman, dan Reza.

Mengenai penampilan Noah di gedung Celebes Convention Center Makassar, Ariel berjanji akan memberikan penampilan yang sempurna dengan beragam kejutan. 

"Kita bawa perlengkapan lengkap saat konser. History akan kita buat di Makassar mungkin masih ada kejutan yang belum kita berikan di kota lain. Kita lihat venue dan lighting. Kalau kelengkapan panggung mendukung, kita akan atraksi membuat kejutan," ujarnya.

Terkait dengan lagu-lagu akan dibawakan NOAH, Ariel mengatakan dia akan menampilkan 15 sampai 20 lagu. " Minimal 15 lagu dan maksimal 20 lagu. Bisa saja sampai 21 lagu kalau kami keasyikan," katanya.

ANT| ALIA

Berita Lain:
Tips untuk Pemakai Kawat Gigi
Ketika Senjata Tempur TNI Sudah Tua dan Lelah
Ussy Melahirkan, Andhika Batal Jadi Sutradara
Real Madrid Cukur Real Mallorca 5-0
''Sambut'' Badai Sandy, Obama Minta Semua Waspad


10.20 | 0 komentar | Read More

Noah Konser di Makassar, Pengamanan Ketat

Written By Unknown on Minggu, 28 Oktober 2012 | 10.20

Minggu, 28 Oktober 2012 | 08:45 WIB

TEMPO.CO, Makassar -- Rencana konser Noah di Celebes Convention Centre, Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Mariso, Makassar, hari ini 28 Oktober menjadi perhatian Kepala Polda Sulselbar, Inspektur Jenderal Mudji Waluyo. Pada rapat teknis pengamanan, Kamis, 25 Oktober, sore di Markas Polrestabes Makassar, Mudji turun tangan memimpin dan memberi pengarahan untuk memastikan konser berlangsung lancar.

Dalam rapat, segala persiapan dan antisipasi adanya gangguan keamanan dan ketertiban tuntas dibahas. Turut hadir dalam rapat yakni Wakil Kepala Polda Sulselbar, Brigadir Jenderal Syahrul Mamma, Kepala Biro Operasional Polda Sulselbar, Komisaris Besar Azis Samosir, Direktur Direktorat Binmas Polda Sulselbar, Komisaris Besar Joseph Wisnu Sandjaja, Kepala PolrestabesMakassar, Komisaris Besar Erwin Triwanto, Kepala Bagian Operasional Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Besar Hotman Sirait dan Wakil Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Makassar, Komisaris Anwar Hasan.

Mudji tidak lama memberikan wejangan kepada anggotanya sebelum meninggalkan rapat untuk diambil alih oleh Wakil Kepala Polda Sulselbar, Brigadir Jenderal Syahrul Mamma. "Saya berharap agar pengamanan konser diperketat," ucapnya, Kamis 25 Oktober 2012. Disarankannya juga agar segala bentuk kerawanan diantisipasi sejak dini dengan persiapan dan perencanaan matang.

Dengan begitu, petugas yang dikerahkan dalam pengamanan akan memahami tugasnya. Jika pun terjadi gangguan yang tidak diinginkan, mereka akan mampu bertindak sigap. Juru Bicara Polrestabes Makassar, Komisaris Mantasiah mengatakan, rapat yang dipimpin langsung jenderal bintang dua itu dilakukan sebatas pemantapan pengamanan.

Diketahui rencana konser Noah di Makassar menuai aksi protes sekompok mahasiswa. Penolakan konser bertajuk "Noah Born to Make History" karena menilai vokalis band, Ariel sebagai simbol kebobrokan mengenai video porno yang dimainkannya dan tersebar ke masyarakat. Terlebih lagi konser tersebut bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

Walaupun mendapat penolakan, konser Noah tetap digelar dan diprediksi akan  padat pengunjung. Pasalnya, banyak masyarakat yang sudah menanti konser band eks peterpan ini selepas Ariel keluar dari lembaga permasyarakatan. Namun  pengamanan tidak akan berlebihan, seperti sampai mengganggu kenyamanan penonton. "Pengamanan sebatas untuk memastikan semuanya berjalan lancar," kata dia.

Sedikitnya 300 personil gabungan akan dikerahkan. Jumlah itu masih bisa bertambah bergantung situasi di lapangan. Adapun langkah pengamanan yang dilakukan seperti sterilisasi lokasi sebelum pelaksanaan konser.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Komisaris Besar Chevy A Sopari mengatakan akan dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh penonton yang hendak masuk ke lokasi konser. Itu dimaksudkan untuk memastikan tidak ada yang masuk gedung konser dengan membawa minuman keras, narkoba, senjata tajam, senjata api dan bahan peledak. "Bayangkan kalau terjadi keributan, potensi korban tentu besar karena di dalam sangat padat (penonton)," kata dia awal pekan lalu, setelah memastikan keluarnya izin konser.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita Lain:
Konser Chicago, Makin Gaek Makin Tajam
Saykoji Siapkan Single Anyar Party Like a Star
Makna Dari Mata Sang Garuda Pee Wee Gaskins
Semangat Sumpah Pemuda bagi Barry Likumahu


10.20 | 0 komentar | Read More

Chicago, Band Legenda Lintas Usia

Minggu, 28 Oktober 2012 | 09:26 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Musikus Oddie Agam, tak menyangka bisa bertemu dengan salah satu band idolanya kembali di Jakarta. "Mereka adalah salah satu band idola saya," ujar dia ditemui usai konser Chicago, Sabtu malam, 27 Oktober 2012.

Chicago, Stevie WOnder dan Paul McCartney adalah tiga musikus favoritnya. Penyanyi yang terkenal era 80-an ini mengaku jika manggung menyanyikan lagu-lagu ketiga idolanya itu. "Dulu kalau saya manggung di Singapura, lagu mereka yang saya mainkan," kata pria yang mengaku jadi penggemar sejak Chicago muncul pada 1967. Kini 52 tahun kemudian, ternyata Chicago tetap ada dan masih mempesona. "Nggak ada yang berubah, vokalnya tetap sama kaya di CD, gila banget," ujar dia.

Memang diakui Oddie, pergantian personel sempat menghilangkan ciri khas lengkingan Chicago dari Peter Cetera. Tapi masuknya Jason Scheff pada 1985, ternyata berhasil mengobati penggemar Chicago yang rindu suara Cetera, sebab suara mereka setipe.

Sosok Cetera juga adalah awal Yoel Niko Putera mengenal Chicago. Pemuda 18 tahun ini adalah salah satu dari generasi sekarang yang jadi penggemar berat band asal Illinois Amerika Serikat. "Saya suka semua lagunya, beda ama teman saya yang datang karena diajak orang tuanya," ujar pria penyuka band-band legendaris itu.

Gonta-ganti personel Chicago, menurut Yoel, justru menambah warna musiknya. Jadi tak ada masalah Chicago yang sekarang hanya menyisakan empat personel awal, yaitu Robert Lamm, Lee Loughnane, James Pankow dan Walt Parazaider.

Ian Antono, gitaris God Bless, menuturkan tak begitu kenal Chicago. "Saya hanya tau beberapa hitsnya saja," ujar dia yang ditemui sebelum konser. Baginya mendatangi konser-konser band gaek, adalah salah satu cara untuk menikmati dan belajar juga. "Bagaimana membuat musik yang tetap disukai dan juga tetap tampil prima di panggung," ujar pria bernama asli Jusuf Antono Djojo.

Aksi Chicago malam itu pula yang membuat Oddie menantang Ian. "Tuh..kalau konser kayak gitu tuh Yan," kata Oddie yang berada di samping Ian. Meski usia sudah lanjut, personel Chicago rata-rata berusia 40-an higga 60-an, tapi suara tetap terjaga. "Memang tadi ada beberapa lagu yang agak turun setengah atau satu nada, tapi tidak jauh beda," ujar Oddie.

DIANING SARI

Berita Lain:
Noah Konser di Makassar, Pengamanan Ketat
Konser Chicago, Makin Gaek Makin Tajam
Saykoji Siapkan Single Anyar Party Like a Star
Makna Dari Mata Sang Garuda Pee Wee Gaskins


10.20 | 0 komentar | Read More

Pulp Fiction dan Reservoir Dog Akan Tayang Kembali

Written By Unknown on Sabtu, 27 Oktober 2012 | 10.20

Sabtu, 27 Oktober 2012 | 05:29 WIB

TEMPO.CO , New York: Film besutan sutradara Quentin Tarantino, Pulp Fiction dan Reservoir Dogs, akan kembali ke layar lebar selama dua malam berturut-turut pada Desember nanti. Menurut The Hollywood Reporter, Selasa, 23 Oktober 2012, Reservoir Dogs akan tayang 4 Desember 2012 menandai 20 tahun kemunculannya. Sementara Pulp Fiction yang memenangkan Palme d''Or dan nominasi Oscar akan menyusul dua hari berikutnya.

Film-film ini akan ditampilkan dengan sistem sinema digital proyeksi di lebih dari 625 bioskop di seluruh negara bagian Amerika Serikat. Setiap film akan menampilkan bonus dokumenter perjalanan 20 tahun karier Tarantino termasuk seleksi beberapa film yang menginspirasi pembuat film.

"Tidak diragukan lagi kalau gaya Quentin Tarantino dalam menulis dan menyutradarai telah menginspirasi para pembuat film seperti yang kita tahu," ujar Shelly Maxwell, eksekutif NCM Fathom Events, yang bekerja sama dengan MIramax dan IGN dalam peluncuran film ini.

Miramax dan Lionsgate Home Entertainment rencananya merilis film Tarantino yang lain, XX: 8-Film Collection dalam bentuk Blu-ray pada 20 November 2012. Koleksi ini nantinya terdiri dari 8 film terpilih Tarantino yang menggambarkan 20 tahun pertama perjalanan kariernya, ditambah dua ekstra cakram film yang berisi lebih dari 7 jam wawancara dan tampilan spesial lain. Koleksi ini juga nantinya akan menampilkan desain dan ilustrasi yang dikerjakan oleh Mondo.

Sementara film terbaru Tarantino, Django Unchained, baru akan diputar perdana di bioskop pada 25 Desember 2012.

DEWI RETNO

Berita lain:
50 Tahun James Bond: Berawal di Casino Royale
50 Tahun James Bond: Ian Fleming, Keluarga Kaya
Sejak Bekerja, Ayu Dewi Selalu Berkurban
50 Tahun James Bond: Ian Fleming, Mata-mata AL  


10.20 | 0 komentar | Read More

Awalnya FOS bukan Free On Saturday

Sabtu, 27 Oktober 2012 | 06:04 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Band Free On Saturday mengaku awalnya FOS bukan kepanjangan dari Free On Saturday tapi Full Of Shit. Band ini terbentuk berawal dari proyek gitaris Coky dan vokalis Ariyo Wahab.

Pada 2006, Coky dan Ariyo memakai aliran rock yang ekstrem. "Makanya kita juga mau pakai nama ekstrem, Full Of Shit," kata Coky di Hard Rock Cafe, Jakarta, Kamis 25 Oktober 2012.

Namun mereka mengundurkan niatnya memakai nama yang berarti 'Penuh Dengan Kotoran' itu. Sebab, mereka tinggal di Indonesia. Mereka takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat memakai nama itu. "Sayangnya ini Indonesia gitu loh, ngeri ada apa-apa," kata Coky.

Dengan pertimbangan itu, mereka mengubah Full Of Shit menjadi Free On Saturday. Karena faktanya dengan kesibukan masing-masing, mereka hanya bisa berkumpul untuk latihan atau membuat lagu hanya pada Sabtu saja. "Jadilah kita bikin Free On Saturday," kata Coky.

Band ini baru memiliki satu album yang dirilis pada 2010. Namun prestasinya sudah sampai tingkat internasional. Pada Juli 2012, band yang beranggotakan Ariyo Wahab (vocalist), Coky (lead guitar), Bey Blue (keyboardist), Rival Himran (bassist), Robby Funkop (drummer), dan Liliek (guitar) tampil di Hyde Park, London. Mereka tampil di salah satu panggung bergengsi dunia, Hard Rock Calling 2012 setelah menang sebagai second runner up kompetisi global Hard Rock Rising.

FOS tampil dengan membawakan 6 buah lagu di festival yang pernah menampilkan musisi sekelas Stevie Wonder, Bon Jovi itu . Lagu-lagu yang mereka bawakan berbahasa campur antara Indonesia dan Inggris. Namun menurut Ariyo, apresiasi yang mereka terima dari para penonton sangat bagus. "Penonton sangat menghargai dan apresiatif sekali kepada kami," katanya.

MITRA TARIGAN

Berita lain:
Pengalaman Free On Saturday Manggung di London 
50 Tahun James Bond: Lahir dari Novel dan Cerpen
50 Tahun James Bond: Berawal di Casino Royale
50 Tahun James Bond: Ian Fleming, Keluarga Kaya


10.20 | 0 komentar | Read More

Soundrenaline di Medan untuk 18 Tahun ke Atas

Written By Unknown on Jumat, 26 Oktober 2012 | 10.20

Jum''at, 26 Oktober 2012 | 05:25 WIB

TEMPO.CO , Medan: Konser musik Soundrenaline 2012 akan ditutup di Lapangan Benteng, Kota Medan, Sabtu, 27 Oktober 2012. Konser musik dengan menampilkan grup band papan atas Indonesia itu sudah dihelat di tiga kota: Palembang, Surabaya, dan Makassar. Namun hanya mereka yang sudah berusia 18 tahun yang diperkenankan untuk turut berjingkrak di akhir perhelatan konser di Medan.

Untuk menikmati konser bertema Rhythm Revival dengan menampil grup band Slank, GIGI, Andra and The Backbone, Kotak, Seringai, Koil, Deadsquad, dan dua finalis Wanted 2012, Jili dan Lights to Follow, itu diberlakukan batasan umur.

Panitia beralasan, aturan itu diberlakukan untuk meminimalisasi keonaran. "Untuk filter keamanan," kata Novi dari Kilau Indonesia selaku event coordinator Soundrenaline 2012. Para penonton dikenakan biaya tiket Rp 25 ribu.

Brand Manager A Mild, PT HM Sampoerna, Tbk. Hartawan Adi Kusuma menyebut tema yang diusung sengaja diangkat guna mengembalikan kejayaan musisi nasional. Menurut Adi, Soundrenaline 2012 kali ini memiliki tiga perbedaan dari konser serupa yang sudah diselenggarakan saban tahun, sejak 2002.

"Ada tiga perbedaannya dari konser sebelumnya. Konsep acara, skala, dan menampilkan grup, musisi Wanted agar sepanggung dengan musisi papan atas," kata Hartawan dalam konferensi pers dengan wartawan, Kamis 25 Oktober 2012, di Hotel Santika Medan.

Setelah Medan, konser akan diakhiri di Jakarta pada 3 November 2012.

Hadir dalam temu pers, Andra dan vokalis Andra and The Backbone, Dedy Lisan. Kedua pentolan Andra and The Backbone itu mengakui konser musik yang digelar produsen rokok tersebut, membantu eksistensi bermusik.

Selain itu, kata Andra Ramadhan, konsep panggung kali ini sangat mendukung. Dedy Lisan menegaskan, konsep panggung yang dibikin lebih mendukung dan memberikan nuansa yang lebih kentara.

SOETANA MONANG HASIBUAN

Berita lain:
Superman Pun Bosan Jadi Wartawan Media Cetak
Anne Hathaway Kurus Demi Film 
Film Madagascar 3 di Box Office Inggris
Ganti Promotor, Sepultura Gebrak Tiga Kota di Indonesia
Novel Amba Laksmi Pamuntjak Dibedah di Bandung


10.20 | 0 komentar | Read More

Mengapa Pattinson Benci Adegan Seks dengan Stewart

Jum''at, 26 Oktober 2012 | 06:01 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Film Twilight Saga : Breaking Dawn Part 2 diputar bulan depan. Saat ini beberapa pemain utamanya sibuk berkeliling dunia mempromosikan film ini. Termasuk bintang utama film ini Robert Pattinson yang melakukan promo di Australia.

Dalam sebuah wawancara dalam acara Kyle and Jackie O, Senin, 22 Oktober 2012, Rob diminta menjawab semua detail film itu termasuk hubungan seks antara dia dan lawan mainnya, Kristen Stewart.

"Adegan seks adalah bagian yang paling menggelikan," ujarnya. "Itu karena kamu melakukannya untuk jenis film PG-13 (di bawah bimbingan orang tua untuk usia 13 tahun ke bawah). Jadi harus berusaha melakukan dengan cara kreatif agar terlihat seksi."

Menurut Rob, itu tidak bisa menjadi adegan seks yang normal seperti misalnya adegan seks terhebat yang pernah dialami seorang drakula. Rob pun berpedapat sangat sulit melakukan hal itu di hadapan banyak kru. Karena sutradara meminta Rob dan Stewart yang juga kekasihnya menunjukkan wajah ketagihan.

"Kami melakukannya di hadapan kamera dan juru kamera tertawa keras," ujarnya menjelaskan pengambilan gambar jarak dekat dengan 40 orang kru yang menonton. "Wajah seseorang aku rasa tidak bisa didesain untuk seperti itu."

Selain cerita tentang proses syuting, hal lain yang terungkap dari wawancara itu adalah, Rob mengaku menangis saat menonton film Marley and Me."Aku sangat terkejut," ujarnya mengenai akhir film itu."Aku merasa hancur. Aku sungguh-sungguh tidak ingin melihatnya lagi, itu menyakitkan. Itu seperti melihat jejak perang. Aku tidak bisa menerimanya, aku benci manusia, tapi aku cinta anjing."

The Twilight Saga: Breaking Dawn - Part 2 sendiri rencananya diputar perdana di bioskop 16 November 2012.

USMAGAZINE| DEWI RETNO

Berita lain:
Superman Pun Bosan Jadi Wartawan Media Cetak
Anne Hathaway Kurus Demi Film 
Film Madagascar 3 di Box Office Inggris
Ganti Promotor, Sepultura Gebrak Tiga Kota di Indonesia
Novel Amba Laksmi Pamuntjak Dibedah di Bandung


10.20 | 0 komentar | Read More

Tayang Perdana, Tiket Film Besutan Riri Riza Ludes  

Written By Unknown on Kamis, 25 Oktober 2012 | 10.20

Selasa, 23 Oktober 2012 | 18:25 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Film besutan sutradara Riri Riza, Atambua 39 Derajat Celcius, terpilih sebagai salah satu film yang akan tayang di 25th Tokyo International Film Festival. Peminat film ini cukup besar. Ini dibuktikan dengan antusiasme penonton memesan tiket.

Produser dari Miles Film, Mira Lesmana, mengatakan film ini akan tayang perdana di Teater 7 Toho Cinemas Roppongi Hills Tokyo. Pemutaran perdana di kancah internasional ini berlangsung pada 24 Oktober. Teater ini berkapasitas 644 kursi.

"Kabarnya tiket sudah habis dipesan," ujar Mira Lesmana saat konferensi pers di Bintaro, Senin, 22 Oktober 2012.

Selain akan diputar di Tokyo, film yang mengambil setting Nusa Tenggara Timur ini juga akan diputar di Rotterdam. Mira menjelaskan, film ini akan diputar di Festival Film Rotterdam ke-42 pada tahun depan. Film ini bercerita tentang kehidupan keluarga Ronaldo yang tercerai-berai akibat mengungsi saat jajak pendapat pemisahan Timor Leste (Timor-Timur--saat itu) dari Indonesia.

Film ini menampilkan sepotong kisah keluarga ini setelah 13 tahun peristiwa penting itu di Kota Atambua. Kota kecil ini menjadi tempat pengungsian ribuan keluarga dari Timor Leste. Riri Riza merekam kehidupan mereka yang masih sarat dengan berbagai masalah. Film berdurasi 90 menit ini menggunakan bahasa Tetum.

Di Indonesia, film ini akan diputar di 20 layar teater di beberapa kota di Indonesia, mulai 8 November 2012. Film yang dimulai dari film dokumenter ini diproduksi dengan biaya sebesar Rp 1,2 miliar. Pendanaan terbesar berasal dari donor, yakni dari Hubert Bals Fund dan saweran yang digalang dari Wujudkan.com.

DIAN YULIASTUTI


10.20 | 0 komentar | Read More

Novel Amba Laksmi Pamuntjak Dibedah di Bandung  

Selasa, 23 Oktober 2012 | 23:37 WIB

TEMPO.CO, Bandung -Guru besar Universitas Parahyangan Bambang Soegiharto menilai Novel Amba karya Laksmi Pamuntjak lebih dalam daripada tulisan-tulisan Pramoedya Ananta Toer atau pembaca penggemar tulisan-tulisan Goenawan Mohamad.

"Novel ini ada di jalur puitikal Catatan Pinggir Goenawan Muhammad," kata Bambang, saat bedah buku yang digelar mahasiswa Sejarah Unpad bekerjasama dengan Perpustakaan Batoe Api, Komunitas Layar Kita, dan Penerbit Gramedia  di aula Pusat Studi Bahasa Jepang Universitas Padjajaran, Selasa, 23 Oktober 2012.   

Menurut Bambang, Novel Amba adalah sebuah karya yang kompleks dan bernilai. Terdapat pelukisan psikologis yang rumit dari masing-masing tokohnya. Bahwa sejarah seringkali muncul dari kerangka besar, dan dari orang-orang besar dan menang. "Tapi kerap dilupakan tentang korban-korban dari ideologi. Padahal keberadaan mereka kongkrit," katanya.

Amba, adalah sebuah novel sejarah yang berkisah tentang para tahanan politik pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 di Yogyakarta. Diwarnai kisah fiktif seorang wanita bernama Amba, yang mencari cinta lamanya, yaitu Bisma. Kekasihnya itu hilang ditangkap pemerintah Orde Baru dan kabarnya dibuang ke Pulau Buru.  

Nina H. Lubis, doktor sejarah pertama di Jawa Barat, berterima kasih pada Laksmi karena telah menginspirasi para sejarawan untuk membuat teks sejarah yang enak di baca. "Mbak laksmi jelas tidak menulis buku sejarah. Tapi ini adalah novel sejarah. Namanya Histografi. Ia punya arti penting, karena ia bisa memberikan pemahaman sejarah secara lebih mendalam," kata Nina Lubis.

Mendapat pujian dari dua profesor itu Laksmi mengatakan bahwa dia tidak ingin bercerita tentang siapa yang benar dan yang salah, atau mencari tahu siapa dalang dari peristiwa G30S. "Penulisan novel ini berangkat dari keinginannya untuk membangkitkan kembali keberadaan sebuah novel epik sejarah," kata Laksmi yang merampungkan novel Amba dalam waktu delapan tahun.

Penamaan para tokoh, seperti Amba, Bhisma, atau Shalwa, Laksmi banyak terinspirasi dari kisah Mahabarata. "Saya memang terpesona terhadap mitologi jawa, misalnya Mahabarata. Yang masing-masing menautkan manusia yang berkarakter kompleks, kisah-kisah yang mengandung pesan bahwa tidak ada manusia yang benar-benar sempurna," katanya.

Menurut Bambang, banyak kata-kata cerdas yang puitik dalam tiap lembar novel ini. "Alurnya cerdas dan eksperimental. Ibarat menonton film, kita juga diperlihatkan tentang proses pembuatannya. Kekuatan setting yang dideskripsikan juga menunjukkan kecermatan riset penulis," kata Bambang.

Namun Bambang juga  mengkritik Novel Amba. "Ada bagian-bagian tertentu yang  berlebihan. Kalau dalam bahasa sunda mah, giung, alias terlalu manis. Mungkin laksmi terlampau jatuh cinta terhadap kata, kemudian kata-kata ini diubah menjadi musik yang indah, tapi maknanya malah jadi  terlalu jelas. Banyak kata-kata yang nggak saya ngerti," ujarnya.

SONIA FITRI| ENI S


10.20 | 0 komentar | Read More

Tayang Perdana, Tiket Film Besutan Riri Riza Ludes  

Written By Unknown on Rabu, 24 Oktober 2012 | 10.20

Selasa, 23 Oktober 2012 | 18:25 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Film besutan sutradara Riri Riza, Atambua 39 Derajat Celcius, terpilih sebagai salah satu film yang akan tayang di 25th Tokyo International Film Festival. Peminat film ini cukup besar. Ini dibuktikan dengan antusiasme penonton memesan tiket.

Produser dari Miles Film, Mira Lesmana, mengatakan film ini akan tayang perdana di Teater 7 Toho Cinemas Roppongi Hills Tokyo. Pemutaran perdana di kancah internasional ini berlangsung pada 24 Oktober. Teater ini berkapasitas 644 kursi.

"Kabarnya tiket sudah habis dipesan," ujar Mira Lesmana saat konferensi pers di Bintaro, Senin, 22 Oktober 2012.

Selain akan diputar di Tokyo, film yang mengambil setting Nusa Tenggara Timur ini juga akan diputar di Rotterdam. Mira menjelaskan, film ini akan diputar di Festival Film Rotterdam ke-42 pada tahun depan. Film ini bercerita tentang kehidupan keluarga Ronaldo yang tercerai-berai akibat mengungsi saat jajak pendapat pemisahan Timor Leste (Timor-Timur--saat itu) dari Indonesia.

Film ini menampilkan sepotong kisah keluarga ini setelah 13 tahun peristiwa penting itu di Kota Atambua. Kota kecil ini menjadi tempat pengungsian ribuan keluarga dari Timor Leste. Riri Riza merekam kehidupan mereka yang masih sarat dengan berbagai masalah. Film berdurasi 90 menit ini menggunakan bahasa Tetum.

Di Indonesia, film ini akan diputar di 20 layar teater di beberapa kota di Indonesia, mulai 8 November 2012. Film yang dimulai dari film dokumenter ini diproduksi dengan biaya sebesar Rp 1,2 miliar. Pendanaan terbesar berasal dari donor, yakni dari Hubert Bals Fund dan saweran yang digalang dari Wujudkan.com.

DIAN YULIASTUTI


10.20 | 0 komentar | Read More

Novel Amba Laksmi Pamuntjak Dibedah di Bandung  

Selasa, 23 Oktober 2012 | 23:37 WIB

TEMPO.CO, Bandung -Guru besar Universitas Parahyangan Bambang Soegiharto menilai Novel Amba karya Laksmi Pamuntjak lebih dalam daripada tulisan-tulisan Pramoedya Ananta Toer atau pembaca penggemar tulisan-tulisan Goenawan Mohamad.

"Novel ini ada di jalur puitikal Catatan Pinggir Goenawan Muhammad," kata Bambang, saat bedah buku yang digelar mahasiswa Sejarah Unpad bekerjasama dengan Perpustakaan Batoe Api, Komunitas Layar Kita, dan Penerbit Gramedia  di aula Pusat Studi Bahasa Jepang Universitas Padjajaran, Selasa, 23 Oktober 2012.   

Menurut Bambang, Novel Amba adalah sebuah karya yang kompleks dan bernilai. Terdapat pelukisan psikologis yang rumit dari masing-masing tokohnya. Bahwa sejarah seringkali muncul dari kerangka besar, dan dari orang-orang besar dan menang. "Tapi kerap dilupakan tentang korban-korban dari ideologi. Padahal keberadaan mereka kongkrit," katanya.

Amba, adalah sebuah novel sejarah yang berkisah tentang para tahanan politik pasca peristiwa Gerakan 30 September 1965 di Yogyakarta. Diwarnai kisah fiktif seorang wanita bernama Amba, yang mencari cinta lamanya, yaitu Bisma. Kekasihnya itu hilang ditangkap pemerintah Orde Baru dan kabarnya dibuang ke Pulau Buru.  

Nina H. Lubis, doktor sejarah pertama di Jawa Barat, berterima kasih pada Laksmi karena telah menginspirasi para sejarawan untuk membuat teks sejarah yang enak di baca. "Mbak laksmi jelas tidak menulis buku sejarah. Tapi ini adalah novel sejarah. Namanya Histografi. Ia punya arti penting, karena ia bisa memberikan pemahaman sejarah secara lebih mendalam," kata Nina Lubis.

Mendapat pujian dari dua profesor itu Laksmi mengatakan bahwa dia tidak ingin bercerita tentang siapa yang benar dan yang salah, atau mencari tahu siapa dalang dari peristiwa G30S. "Penulisan novel ini berangkat dari keinginannya untuk membangkitkan kembali keberadaan sebuah novel epik sejarah," kata Laksmi yang merampungkan novel Amba dalam waktu delapan tahun.

Penamaan para tokoh, seperti Amba, Bhisma, atau Shalwa, Laksmi banyak terinspirasi dari kisah Mahabarata. "Saya memang terpesona terhadap mitologi jawa, misalnya Mahabarata. Yang masing-masing menautkan manusia yang berkarakter kompleks, kisah-kisah yang mengandung pesan bahwa tidak ada manusia yang benar-benar sempurna," katanya.

Menurut Bambang, banyak kata-kata cerdas yang puitik dalam tiap lembar novel ini. "Alurnya cerdas dan eksperimental. Ibarat menonton film, kita juga diperlihatkan tentang proses pembuatannya. Kekuatan setting yang dideskripsikan juga menunjukkan kecermatan riset penulis," kata Bambang.

Namun Bambang juga  mengkritik Novel Amba. "Ada bagian-bagian tertentu yang  berlebihan. Kalau dalam bahasa sunda mah, giung, alias terlalu manis. Mungkin laksmi terlampau jatuh cinta terhadap kata, kemudian kata-kata ini diubah menjadi musik yang indah, tapi maknanya malah jadi  terlalu jelas. Banyak kata-kata yang nggak saya ngerti," ujarnya.

SONIA FITRI| ENI S


10.20 | 0 komentar | Read More

Javier Bardem Menjadi Musuh James Bond

Written By Unknown on Selasa, 23 Oktober 2012 | 10.20

Selasa, 23 Oktober 2012 | 07:59 WIB

TEMPO.CO, Los Angeles  - Javier Bardem memiliki wajah yang pas untuk memerankan musuh dari James Bond, mata yang berat, hidung yang patah, bibir yang penuh. Dan tentu saja jangan lupa rambutnya di cat menjadi warna pirang. Berperan sebagai Raoul Silva, musuh terbaru agen 007 dalam Skyfall, Javier tampak sangat berbeda dari biasanya.

Javier mengaku, dia sangat senang bisa menjadi bagian di dalam film yang bercerita tentang agen rahasia Inggris yang terkenal itu. Naskah yang bagus salah satu alasan Javier mau menerima peran tersebut meskipun menjadi sosok antagonis. Javier juga mempertimbangan sutradara yang mengarahkan yakni Sam Mendes serta lawan mainnya Judi Dench yang menjadi langganan nominasi Oscar dan berperan sebagai M, bos agen 007.

"Saat dia membuka mulutnya dan menatap matamu, kamu seperti," wow! ini masalah besar. Kamu merasa ada yang berbeda di dalam dadamu," ujarnya bercerita saat beradu akting dengan Dench.

Ia ingat ada satu momen saat harus berada dalam satu adegan dengan Daniel Craig dan Judi Dench. "Ketika aku melihat mereka berdua, tiba-tiba aku lupa kalimat yang harus diucapkan. Suasana hening, lalu Sam berteriak,''Cut, apa yang salah?'' dan aku berkata,''maaf, tapi aku baru sadar kalau aku bermain dalam James Bond dan saat ini M dan James Bond sedang memandangiku,"ujarnya tertawa.

Javier sendiri saat ini menetap di Madrid bersama istrinya, aktris Penelope Cruz dan anaknya. Dia selalu menyebut "pergi ke kantor" jika harus terbang ke Los Angeles. Javier dan Cruz sebisa mungkin menjauh dari Hollywood . Jika tidak ada kegiatan syuting, dia menjalankan usaha bar bersama dengan saudara perempuannya. Skyafall sendiri rencananya akan diputar perdana pada 26 Oktober mendatang.

GUARDIAN | DEWI RETNO

Berita Lain:
Gara-Gara Film, Mikha Tambayong Peduli Bumi
Mikha Tambayong Mengaku Tak Berbakat
Salah Prediksikan Gempa, 6 Ilmuwan Italia Dihukum
Widy Vierra Akan Pakai Jilbab?
Mereka Diduga Berperan di Hambalang  


10.20 | 0 komentar | Read More

Sepultura Batal Konser di Medan  

Selasa, 23 Oktober 2012 | 09:33 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Konser Band metal asal Brasil, Sepultura, tetap dilaksanakan di Indonesia awal November ini, setelah penundaan sejak Januari lalu. Tentu ada beberapa perubahan yang terjadi terkait masalah yang ada di dalam manajemen Sepultura dengan promotor Netzah Production dari Kuala Lumpur, Malaysia.

Permasalahan tersebut berimbas pada batalnya band metal itu untuk menggelar konser di Medan dari beberapa kota yang sudah dijadwalkan, yakni Jakarta, Makassar, dan Kutai Tenggarong. Sedangkan Surabaya dan Bali sedang tahap negosiasi.

"Kedua kota itu masih menunggu kabar karena ada promotor besar yang tertarik. Sedangkan Medan dengan berat hati, kami batalkan," kata Ezra Simajuntak, pemimpin Sonic Horizon, yang mendapatkan hak untuk membawa Sepultura konser di Indonesia, Selasa, 23 Oktober 2012..

Dari siaran pers dijelaskan, Ezra, sebagai warga Medan, mengaku terpukul. "Gue cukup terpukul dengan kejadian ini. Sebagai anak Medan, gue punya mimpi untuk membawa Sepultura ke Medan. Tapi Medan malah kota pertama yang enggak bisa gue selametin," kata Ezra.

Menurut dia, Netzah Production, yang menunjuk Sonic Horizon untuk menggelar konser Sepultura di Indonesia, memiliki masalah dengan manajemen Sepultura. "Kami coba berdiskusi dengan manajer Sepultura yang kaget ketika dikabarkan bahwa kami di Indonesia tidak tahu-menahu adanya isu antara mereka dan pihak promotor. Beliau bahkan sudah mau membatalkan seluruh turnya di Indonesia," katanya.

Setelah memberikan penjelasan yang panjang karena bisa mengecewakan para penggemar band yang dimotori oleh Paulo Jr, Andreas Kisser, Derrick Green, dan Elloy Casagrande, itu, akhirnya manajemen Sepultura bersedia menggelar konser di Indonesia dengan beberapa perubahan, salah satunya pembatalan konser di Medan.

Sepultura mulai aktif dari 1984 dan sudah memiliki 12 album. Kini, personel aslinya hanya menyisakan dua orang, Andreas Kisser (gitar) dan Paulo Jr (bas). Max Cavalera (vokal dan gitar) hengkang pada 1996, kemudian disusul adik kandungnya, Igor Cavalera (drum), pada 2007.

Adapun dalam penampilan mereka nanti, Sepultura akan diperkuat formasi baru bersama Derrick Green (vokal) dan Eloy Casagrande (drum).

ALIA FATHIYAH

Berita Lain:
Jokowi Dapat ''Lampu Hijau'' Bangun Kampung Susun
Rekayasa Kasus Novel Kian Jelas
Anak Indonesia Bikin Kagum Alex Ferguson
Jack Brown, Anak Indonesia Terhebat di Akademi MU
Jokowi: Obligasi Apa Sih? Wong Duit Banyak


10.20 | 0 komentar | Read More

Hari Ini, Koil Gelar Konser Akustik di Bandung

Written By Unknown on Minggu, 21 Oktober 2012 | 10.20

Sabtu, 20 Oktober 2012 | 03:19 WIB

TEMPO.CO , Bandung - Band musik rock asal Bandung, Koil, menggelar konser tunggal di Concert Hall Eldorado Bandung, hari ini, Sabtu 20 Oktober 2012. Kali ini, mereka akan tampil lebih kalem dengan lagu-lagu akustik.

Bertajuk Koil Akustik Resital, di konser tunggal kedua akan diisi 15 lagu. Pilihannya mewakili 4 album karya band yang dibentuk pada tahun 1993 itu. "Semua lagunya kami rombak, diaransemen ulang. Prosesnya seperti membuat lagu baru," kata gitaris Doni di Bandung, Jumat 19 Oktober 2012.

Di panggung, Koil akan diiringi tiga orang pemain cello dan piano. Jadinya, menurut Doni, beberapa lagu akan bertempo lambat. Selain dibawakan secara akustik, rencananya ada selipan 5 lagu yang dibawakan seperti biasa, dengan instrumen listrik serta synthesizer. "Supaya penonton nggak ngantuk," kata drummer Leon.

Konsep konser akustik ini dibuat Koil untuk memenuhi permintaan penggemarnya setelah mereka menggelar konser tunggal perdana di gedung Sasana Budaya Ganesha tahun lalu. Saat itu ada 3 lagu yang dimainkan secara akustik. Namun Koil belum berencana menjadikan permainan akustiknya sebagai album baru.

Set panggung di konser Koil kali ini akan dibuat dengan nuansa lebih gelap. Kostum semi gothic hitam yang biasa dipakai bakal berubah warna menjadi putih. Lilin-lilin juga dipasang di atas panggung dan di lantai. Aksi teatrikal disiapkan di bagian awal dan akhir konser.

ANWAR SISWADI

Berita terpopuler lainnya:
Tiket Konser Guns N Roses Sudah Bisa Dibeli
90 Artis Akan Meriahkan JakJazz 2012 
JakJazz 2012 Targetkan Raup 50 Ribu Penonton dalam 3 Hari
JakJazz 2012 Diharapkan Segemilang JakJazz 1988
Yuk Nonton Film Dokumenter Hiphop Indonesia
52 Tahun, Lagu Pop Daerah Tergilas Pop Indonesia 
Pesta Musik Blues Digelar di Jakarta Hari Ini


10.20 | 0 komentar | Read More

Trisum Bermusik dengan Tidak Egois

Grup musik Trisum, trio Gitaris papan atas Indonesia (Dewa Budjana, I Wayan Balawan dan Tohpati) saat tampil pada hari pertama pagelaran Jakarta International Jazz Festival-JakJazz 2012 di Istora Senayan, Jakarta, (19/10). TEMPO/Dhemas Reviyanto

Sabtu, 20 Oktober 2012 | 13:55 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Band Trisum, yang digawangi oleh Dewa Budjana, I Wayan Balawan, dan Tohpati, berusaha tidak saling egois dalam menyatukan kemampuan bermusik mereka.

"Kelebihan di Trisum bener-bener bisa saling memberi ruang," kata Tohpati setelah tampil pada acara "Djarum Super Mild JakJazz 2012" di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat malam, 19 Oktober 2012.

Dia mengungkapkan, meski sama-sama punya keahlian dalam bermain gitar, mereka tidak pernah berkompetisi. Ketiganya justru saling menguatkan permainan satu sama lain ketika tampil bersama.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Balawan. Pemain gitar asal Bali itu ingin memberi tahu para penonton Trisum bahwa dalam musik pun tidak perlu ada keegoisan.

"Pemain gitar cenderung berego tinggi, di sini kita justru kerja sama," kata Balawan.

Dia mengklaim musik Trisum tetap berteknik tinggi, namun masing-masing personel tidak pernah mencoba untuk menonjol sendirian. Mereka justru punya keinginan yang sama, yaitu menghibur penonton.

Selain itu, Balawan juga tidak malu-malu untuk memuji rekan satu band-nya. Dia mengungkapkan bahwa Tohpati dan Budjana memiliki kemampuan yang tidak bisa ditiru oleh orang lain.

"Masing-masing punya kelebihan. Tohpati itu akustiknya bagus banget, saya enggak bisa seperti dia," kata pemain gitar kelahiran 1973 ini.

Pada JakJazz 2012, Trisum berhasil membuat para penonton beramai-ramai memadati panggung mereka. Tiga jagoan gitar itu memainkan delapan buah lagu ciptaan sendiri.

ANT | ALIA

Berita Lain:
Wawancara Menteri Nuh Ihwal Perkosaan Disebarkan
Foto Novi Tanpa Baju, Polisi Harus Tanggung Jawab
Tragedi Memey 4: Saya Dijual Setelah Didandani
Tragedi Memey 7: Hidup Baru dengan HIV


10.20 | 0 komentar | Read More

Benni Setiawan Terobsesi Bikin Film Inggit  

Written By Unknown on Sabtu, 20 Oktober 2012 | 10.20

Jum''at, 19 Oktober 2012 | 13:01 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara film Benni Setiawan ternyata belum puas setelah memfilmkan sebuah novel karya Dewi "dee" Lestari, Madre. Ia masih memiliki mimpi dan obsesi untuk mewujudkan film tentang sejarah. "Roman sejarah masih sebuah proyek impian saya. Saya ingin memfilmkan Inggit Ganarsih," katanya ditemui di Home Made, Kelapa Gading, Jakarta beberapa waktu lalu.

Inggit Ganarsih adalah istri kedua Bung Karno. Inggit, menurut Benni adalah salah seorang tokoh yang bisa menjadi panutan bagi setiap wanita. Kesetiaan Inggit mendukung suaminya yang juga presiden pertama Indonesia itu sangat disukai Benni. "Ia adalah ibu rumah tangga yang penuh dengan cinta kasih dan tanpa pamrih," katanya.

Dalam film obsesinya itu, Benni ingin menceritakan bagaimana cinta dan perjuangan Inggit untuk Bung Karno dari kacamata perempuan kelahiran Bandung itu. Dimana Soekarno disekolahkan oleh Inggit, setianya Inggit ikut Soekarno dalam masa-masa pembuangannya, dan ketika Inggit meminta diceraikan saat ia enggan dimadu walau kemerdekaan sudah di depan mata. Hal-hal inilah ingin digambarkan Benni dalam filmnya nanti. 

"Ini adalah kisah cinta yang sangat romatis saat itu," kata Benni yang mengenakan baju kotak-kotak itu. Menurut dia, kisah bagaimana Bung Karno akhirnya menjadi presiden, itu membuktikan salah satu perjuangan Inggit yang selalu berada di belakangnya. "Kan, di balik seorang lelaki yang hebat, ada wanita yang hebat di belakangnya juga," Benni menjelaskan.

Benni sepertinya sudah sangat ingin mewujudkan obsesinya itu. Ia mengaku sudah meminta izin kepada anak dari Inggit untuk memfilmkan kisah itu. Ia juga sudah mulai menawarkan peran Inggit ini ke beberapa orang. "Banyak yang mau memerankannya," kata sutradara itu.

Skenario dan beberapa persiapan kecil lain pun sudah dilakukannya. Namun, Benni mengaku harus menunda sedikit agar impiannya itu dapat terealisasi. Selain karena ia masih punya kesibukan membuat film lain dalam waktu dekat ini, ia juga memerlukan dana lebih. "Budget-nya, kan, besar. Karena kita harus setting ke beberapa tahun lalu," katanya.

Namun, walaupun masih menghadapi kendala, ia menargetkan film ini akan mulai dibuat pada akhir tahun 2013. Penasaran? Kita tunggu saja hasil karyanya nanti. 

MITRA TARIGAN

Berita terpouler lainnya:
Tiket Konser Guns N Roses Sudah Bisa Dibeli
90 Artis Akan Meriahkan JakJazz 2012 
JakJazz 2012 Targetkan Raup 50 Ribu Penonton dalam 3 Hari
JakJazz 2012 Diharapkan Segemilang JakJazz 1988
Yuk Nonton Film Dokumenter Hiphop Indonesia


10.20 | 0 komentar | Read More

Hari Ini, Koil Gelar Konser Akustik di Bandung

Sabtu, 20 Oktober 2012 | 03:19 WIB

TEMPO.CO , Bandung - Band musik rock asal Bandung, Koil, menggelar konser tunggal di Concert Hall Eldorado Bandung, hari ini, Sabtu 20 Oktober 2012. Kali ini, mereka akan tampil lebih kalem dengan lagu-lagu akustik.

Bertajuk Koil Akustik Resital, di konser tunggal kedua akan diisi 15 lagu. Pilihannya mewakili 4 album karya band yang dibentuk pada tahun 1993 itu. "Semua lagunya kami rombak, diaransemen ulang. Prosesnya seperti membuat lagu baru," kata gitaris Doni di Bandung, Jumat 19 Oktober 2012.

Di panggung, Koil akan diiringi tiga orang pemain cello dan piano. Jadinya, menurut Doni, beberapa lagu akan bertempo lambat. Selain dibawakan secara akustik, rencananya ada selipan 5 lagu yang dibawakan seperti biasa, dengan instrumen listrik serta synthesizer. "Supaya penonton nggak ngantuk," kata drummer Leon.

Konsep konser akustik ini dibuat Koil untuk memenuhi permintaan penggemarnya setelah mereka menggelar konser tunggal perdana di gedung Sasana Budaya Ganesha tahun lalu. Saat itu ada 3 lagu yang dimainkan secara akustik. Namun Koil belum berencana menjadikan permainan akustiknya sebagai album baru.

Set panggung di konser Koil kali ini akan dibuat dengan nuansa lebih gelap. Kostum semi gothic hitam yang biasa dipakai bakal berubah warna menjadi putih. Lilin-lilin juga dipasang di atas panggung dan di lantai. Aksi teatrikal disiapkan di bagian awal dan akhir konser.

ANWAR SISWADI

Berita terpopuler lainnya:
Tiket Konser Guns N Roses Sudah Bisa Dibeli
90 Artis Akan Meriahkan JakJazz 2012 
JakJazz 2012 Targetkan Raup 50 Ribu Penonton dalam 3 Hari
JakJazz 2012 Diharapkan Segemilang JakJazz 1988
Yuk Nonton Film Dokumenter Hiphop Indonesia
52 Tahun, Lagu Pop Daerah Tergilas Pop Indonesia 
Pesta Musik Blues Digelar di Jakarta Hari Ini


10.20 | 0 komentar | Read More

JakJazz 2012 Diharapkan Segemilang JakJazz 1988

Written By Unknown on Jumat, 19 Oktober 2012 | 10.20

Jum''at, 19 Oktober 2012 | 06:38 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Project Manager Djarum Project Manager Djarum Super 90Mild Jakarta International Jazz Festival (JakJazz 2012) Moko Yunus berharap JakJazz 2012 ini akan menghidupkan lagi salah satu festival Jazz di Indonesia ini. "Kami ingin kembalikan semangat JakJazz ini seperti JakJazz 1988," katanya ketika ditemui di Istora Senayan pada Kamis 18 Oktober 2012.

Ada beberapa hal yang dilakukan panitia untuk mengajak pengunjung datang ke festival yang berlangsung selama tiga hari ini. Panitia memperbanyak interaksi dengan para pengunjung.

Interaksi itu dilakukannya dengan adanya Street Fashion Show yang diiringi musik jazz. Ada pula atraksi Capoeira, demonstrasi mural (lukisan di dinding), tontonan film History of Jazz, pameran foto 1001 Bintang Jazz Indonesia, serta berbagai permainan interaktif lainnya.

Dengan jumlah delapan buah panggung serta 90 penampil selama 19, 20, 21 Oktober ini, JakJazz diharapkan dapat menarik para penggemar Jazz di Indonesia, khususnya Jakarta. "Kami tidak ada special show. Jadi semua pengunjung dapat langsung memilih mau menonton apa hanya dengan Rp 500 ribu," katanya.

Pada acara festival Jazz lain, memang ada tiket untuk spesial show. Jadi, pengunjung biasanya harus mengorek kocek lebih untuk melihat performa spesial dari artis spesial pula dalam spesial show itu.

JakJazz sempat timbul tenggelam selama berdiri. JakJazz sendiri pertama kali diprakarsai gitaris legendaris Ireng Maulana pada 1988. Pada 1988 dan 1991, JakJazz diselenggarakan di Taman Impian Jaya Ancol. Kemudian pada 1993, 1994, dan 1995 dipindahkan ke Plaza Timur Senayan.

Pada 1996 dan 1997, festival jazz ini dipindahkan ke Pasar Festival Kuningan. Kemudian JakJazz sempat vakum dan baru dimulai lagi pada 2006 hingga 2009.

Menurut Moko, pada 2010 JakJazz diselenggarakan dalam acara konser amal karena saat itu Jakarta memang sedang mengalami banyak bencana alam. "Itu juga saran dari Pak Fauzi Bowo sebagai Gubernur Jakarta untuk dibuat charity," katanya.

Lalu ketika JakJazz mau diselenggarakan kembali pada 2011, Moko mengaku kehabisan tempat untuk melakukan acara sebesar ini. Agar tidak mengulang pengalaman buruknya itu, maka Istora Senayan yang menjadi lokasi festival JakJazz 2012 sudah dibooking Moko sejak 2011. Kita berharap saja semoga JakJazz 2012 dengan tema Jazz the Way You Are ini dapat segemilang JakJazz 1988.

MITRA TARIGAN

Berita lain:
JakJazz 2012 Targetkan Raup 50 Ribu Penonton dalam 3 Hari
Anne Hathaway Sumbang Uang Foto Pernikahan
Tiket Konser Guns N Roses Sudah Bisa Dibeli
Sm*sh Kampanyekan Objek Wisata Indonesia  


10.20 | 0 komentar | Read More

Rock'N Poems Akan Gebrak Societet Yogyakarta  

Jum''at, 19 Oktober 2012 | 09:24 WIB

TEMPO.CO, Yogyakarta- Studio Pertunjukan Sastra dan Antero Ideawork berkolaborasi mementaskan Anterock Rock'N Poems With Hari Leo AER di gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta, Ahad 21 Okotober malam.

Manajer Antero Ideawork Baharuddin Harahap mengatakan jika selama ini karya sastra hanya "dipentaskan" dalam bentuk teks di koran dan buku, pertunjukan ini berusaha menyajikannya dalam syair musik. Menggabungkan puisi, rock, dan teater, ini adalah media alternatif bagi karya sastra. "Ini (penyajian) sastra dalam media berbeda," katanya di sela gladi resik di Pyramid Resto Yogyakarta, Kamis 18 Oktober 2012 sore.

Anterock adalah sebuah band rock yang bernaung di bawah Antero Ideawork. Grup musik ini diawaki lima personel. Wendy HS (vokalis), Heri Machan (gitaris), Arya Samade alias Krisna (bassis), Winan Pratama (keyboard), dan Sonny Sastronegoro (drummer). Dalam pementasan itu, mereka akan menyanyikan lima puisi karya Hari Leo, seorang sastrawan Yogyakarta. Gadis Penjaja Luka, Nyanyian Sunyi, Air Mata Darah, Menangisi Waktu, dan Sajak Ngilu.

Wendy HS, yang juga bertugas menjadi pengarah acara pementasan, mengatakan kelima puisi ditampilkan dalam lima reportoar berbeda berdurasi total 50 menit. Reportoar pertama pementasan dikolaborasikan dengan performance art Citra Brang Wetan, disusul Amylee, seorang penyanyi sopran, pada reportoar kedua. Pada reportoar ketiga berganti dengan kolaborasi video dan visual art yang dimainkan oleh Orcha Film pada layar.

Pada reportoar keempat, pertunjukan itu dikolaborasikan dengan kelompok paduan suara Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Adapun reportoar terakhir, berganti oleh kolaborasi permainan musik tiup yang dimainkan Memet Chairul Slamet, dosen Institut Seni Indonesia jurusan musik, dan permainan angklung oleh Komangyo.

Rock'N Poems, kata dia, adalah buah keprihatinan terhadap perkembangan lirik musik Indonesia yang monoton. Bertema tentang persoalan pribadi dan umumnya dangkal. Akibatnya, lagu-lagu bersifat eksklusif. Kalaupun sempat booming, lagunya dengan cepat menghilang dan dilupakan orang.

Menurut dia, ada sejumlah grup band Indonesia yang memiliki lagu berlirik puitis. Kla Project misalnya. Ada pula Swami dan Kantata Takwa yang liriknya merupakan musikalisasi puisi. Bahkan, lagu-lagu God Bless liriknya ada yang diciptakan khusus oleh penyair Taufik Ismail.

Dan kini, sambung dia, pementasan kolaboratif ini adalah usaha mengembalikan kualitas lirik perkembangan musik Indonesia. "Kenapa tidak (untuk) mencoba lagi, ini ada penyair Yogya Hari Leo," katanya.

Hari Leo mengatakan setidaknya ada empat aspek yang menentukan kualitas lirik lagu. Tema, muatan, teknik pengungkapan dan greget berupa pesan yang terkandung di dalamnya. Sayangnya kini tak banyak lagu Indonesia memiliki keempat syarat itu. "Pop banget, tidak ada greget dalam syairnya," katanya, prihatin.

Bagi dia, salah satu alasan minimnya lirik lagu berkualitas adalah minimnya penulis syair. Secara prinsip, menulis lirik dan bermain musik adalah dua hal berbeda yang membutuhkan keahlian tersendiri. "Yang buat musik, musik saja. Yang syair, ya syair saja," katanya. 

ANANG ZAKARIA


10.20 | 0 komentar | Read More

Festival Film Indonesia Digelar pada 8 Desember 2012

Written By Unknown on Kamis, 18 Oktober 2012 | 10.20

Rabu, 17 Oktober 2012 | 21:01 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Festival Film Indonesia 2012 akan digelar pada 8 Desember mendatang di Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Festival yang bertema "Film Kita, Wajah Kita" ini diumumkan dan dibuka resmi oleh Dirjen Nilai Budaya, Seni, dan Film (NBSF) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ukus Kuswara di bioskop Megaria, Jakarta Pusat, pada 13 Oktober.

Festival Film Indonesia pertama kali dilaksanakan pada 1955 yang mengumumkan film terbaik  berjudul Lewat Djam Malam. Pada 2011, panitia FFI menetapkan film Sang Penari sebagai pemenang. Tahun ini merupakan penyelenggaraan Festival Film Indonesia ke-31.

Duto Sulistiadi, Ketua Pelaksana FFI 2012, mengatakan bahwa ada sekitar 60 judul film bioskop yang akan dinilai dalam penyelenggaraan FFI 2012 ini.

Ukus mengatakan bahwa pemerintah berusaha memberikan dukungan atas kemajuan perfilman Indonesia dan mengangkat kembali citra film Indonesia. Film Indonesia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, sekaligus bersaing dengan film luar negeri.

Para pemenang FFI diharapkan dapat bersaing dengan sejumlah film yang diikutkan di berbagai festival film internasional. Tahun ini, dana yang dikeluarkan pemerintah atas penyelenggaraan FFI, seperti dikatakan Syamsul Lusa dari Direktorat Film, mencapai Rp 16,2 miliar.

EVIETA FADJAR


10.20 | 0 komentar | Read More

Eko 'Patrio' Saring 21 Finalis Bintang Film Lupus  

Rabu, 17 Oktober 2012 | 22:33 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pencarian bintang film Lupus garapan Komando Pictures memasuki babak baru. Penyelenggara sudah menyaring ribuan peserta audisi di enam kota di Indonesia menjadi 21 finalis.

"Alhamdulillah proses audisi di enam kota sudah selesai dan terpilih 21 finalis. Mereka dalam proses karantina untuk persiapan seleksi selanjutnya," kata Eko ''Patrio'', produser Lupus, saat ditemui di Studio RCTI, Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2012.

Untuk para finalis yang nantinya terpilih sebagai pemenang, selain berkesempatan bermain di Lupus, mereka juga akan diberikan hadiah uang tunai dengan total Rp 2,8 miliar.

"Pemeran Lupus yang terpilih akan mendapat 500 juta, Lulu dan Gusur masing-masing 250 juta, dan sisa 18 finalis lainnya akan mendapatkan masing-masing 100 juta," kata pelawak yang juga aktif sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini.

Eko sengaja menggelar audisi bintang untuk film yang sempat populer di era 1990-an itu lantaran ingin membuat sebuah cita rasa baru. Suami Viona Rosalina ini mau film Lupus bikinannya punya nuansa kekinian dengan bakat-bakat muda, meskipun benang merah cerita orisinal film tetap dipakai.

YAZIR FAROUK

Berita lain:
Ditahan, Nikita Mirzani Menangis  
Korupsi Miliaran di IAIN Cirebon Disidangkan
Melawan Polandia, Inggris Andalkan Rooney-Defoe
Danamon Raih Laba Bersih Rp 2,99 Triliun
Direktur Standard Chartered Mundur Akibat Bumi?


10.20 | 0 komentar | Read More

Ariel Noah: Yogya Basis Fans Tertua usai Bandung

Written By Unknown on Rabu, 17 Oktober 2012 | 10.20

Rabu, 17 Oktober 2012 | 06:10 WIB

TEMPO.CO , Yogyakarta: Band asal Bandung, Noah, bersiap untuk mengumpulkan ribuan penggemarnya lagi dalam konser pertama di Yogyakarta bertajuk Noah, Born to Make History di Grand Pacific Hall Yogyakarta Rabu 17 Oktober 2012.

"Konser pertama ini untuk menguatkan kembali fans base kami terutama di Yogya yang merupakan basis fans tertua dan terbanyak selain Bandung," kata vokalis Noah, Nazriel Ilham atau lebih dikenal Ariel saat ditemui di Yogyakarta, Selasa, 16 Oktober 2012.

Musisi yang sempat vakum dan dipenjara akibat tersandung kasus pornografi itu menuturkan konser mendekatkan diri dengan Sahabat Noah, sebutan penggemar Noah, menjadi prioritas pertama setelah kelompok ini kembali eksis. "Kami sudah memiliki energi baru, semua sehat. Saatnya membangun lagi kepercayaan dengan penggemar bahwa kami akan terus bermusik," kata mantan kekasih artis Luna Maya itu.

Dalam penampilan di Yogyakarta, band yang beranggotakan Ariel, Uki, Reza, Lukman, dan David itu berharap ada suasana yang mendukung baik panggung dan respons sehingga bisa tampil maksimal. "Dalam konser, semua tergantung kondisi venue juga respons. Kami tak mau terpaku pada song list dan waktu sebenarnya," kata dia.

Pelantun Separuh Aku itu mengakui, jika alokasi waktu dua jam dalam tiap konser, selalu disediakan 15-20 lagu. Jika respons penonton pasif dan suasana panggung tak mendukung, jumlah lagu biasanya mentok di angka 15. "Tapi kami bisa bawakan 20 lagu lebih seperti di Palembang kemarin karena sangat mendukung semuanya," kata dia.

Promotor konser Anas Syahrul Alimi menyebut dari empat kategori tiket yang disediakan tinggal satu kelas yang belum terjual. "Tinggal kelas VVIP tersisa sedikit," katanya tak mau merinci. Setiap kelas dalam konser itu disediakan sebanyak 4.500 tiket.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Angel Lelga dan Machicha Mochtar Makin Memanas 
Walau Hamil, Shakira Tetap Lincah di Panggung
Helen Hunt Tampil Polos dalam The Sessions
Sejak Menjanda, Dewi Persik Sering Digoda Pengusaha
Syahrini Patah Hati, Kini Mau Sendiri  


10.20 | 0 komentar | Read More

Album Baru Noah Terjual Setengah Juta Keping

Rabu, 17 Oktober 2012 | 06:51 WIB

TEMPO.CO , Yogyakarta: Chief Executive Officer Berlian Entertainment Dino Hamid mengatakan penjualan album band Noah, Seperti Seharusnya, sudah mencapai 550 ribu keping. Padahal, album itu baru dirilis September 2012.

"Ini menunjukkan masyarakat masih punya perhatian besar pada band ini," kata Dino, Selasa, 16 Oktober 2012. Berlian Entertainment merupakan promotor yang memprakarsai konser Noah bertajuk Lima Negara Dua Benua.

Label Musica Studio''s menargetkan album itu terjual hingga tiga juta kopi. Noah dan Musica Studio's menggandeng salah satu restoran cepat saji sebagai wadah pendistribusian album Seperti Seharusnya.

Ariel, Lukman, Uki, Reza, dan David tak punya target dari penjualan album barunya. Bagi Ariel, mereka hanya berpikir bagaimana memberikan karya yang berkualitas.

Ketika masih menggunakan nama Peterpan, Ariel dkk pernah sukses menjual album ke-2-nya, Bintang Di Surga, di atas angka 3 juta kopi. Di tengah maraknya pembajakan, prestasi penjualan album ke-5 mereka, Sebuah Nama Sebuah Cerita, menurun karena hanya mampu terjual 580 ribu kopi.

PRIBADI WICAKSONO| YAZIR FAROUK

Berita lain:
Melanie Ricardo Jajal Jadi Penyanyi
Tari Sufi Aceh Akan Difilmkan 
Machica Mochtar Penuhi Panggilan Polisi 
Angel Lelga dan Machicha Mochtar Makin Memanas  


10.20 | 0 komentar | Read More

Rolling Stones Gelar Konser 50 Tahun Bermusik

Written By Unknown on Selasa, 16 Oktober 2012 | 10.20

Senin, 15 Oktober 2012 | 20:49 WIB

TEMPO.CO, London - The Rolling Stones akan menggelar dua konser di London dan New York sebagai bagian dari perayaan ulang tahun grup musik asal Inggris ini yang ke-50.

Kelompok musik rock 'n'' roll paling sukses ini akan bermain di O2 Arena di London pada 25 dan 29 November 2012, lalu menyeberang melintasi Atlantik untuk tampil di Prudential Center, Newark, Amerika Serikat, pada 13 dan 15 Desember 2012.

"Maaf kalau membuat Anda semua menunggu," kata gitaris Rolling Stones, Keith Richards, dalam pernyataannya. Pernyataan resmi ini mengakhiri rumor dan gosip selama beberapa bulan terakhir soal rencana kelompok tersebut menggelar Anniversary Tour.

"Aku selalu berkata bahwa tempat terbaik bagi rock and roll adalah di atas panggung dan hal yang sama juga berlaku buat The Stones," ujar Richards. "Aku di sini bersama Mick, Charlie, dan Ronnie. Everything is rocking. See you very soon!"

Richards, gitaris Ronnie Wood, penyanyi utama Mick Jagger, dan drummer Charlie Watts akan tampil di atas panggung yang didesain mengelilingi logo bibir dan lidah menjulur yang menjadi trademark kelompok ini. Event organizers juga menjanjikan konser itu akan high-tech live.

Konser ini juga akan menandai diluncurkannya Virgin Live, kombinasi Virgin Group dengan Dainty Group, yang saat ini menjadi promotor konser musik terbesar di dunia.

Sebagai bagian dari perayaan 50 tahun ini, The Stones juga akan merilis album teranyar, GRRR! pada 12-13 November. Pekan ini juga akan diluncurkan film dokumenter tentang perjalanan kelompok musik tersebut hingga menjadi besar. Film dokumenter itu akan diputar secara premier di Festival Film London.

Menurut penyelenggara, konser ini akan menjadi konser bersama yang pertama bagi keempat personel The Stones sejak mereka tampil bersama pada 2007.

Band ini memulai perjalanan musiknya pada 12 Juli 1962 di Marquee Club, Oxford Street, London.

REUTERS | GRACE S. GANDHI

Terpopuler:
Baim Trio Memikat di Jakarta Blues Festival 
Torehan Rudy Atjeh di Kedai Kebun Yogyakarta
Taken 2: Film Paling Top Dua Pekan Ini
Memburu Keindahan Yogyakarta Lewat Lomba Foto
Pesta Musik Blues Digelar di Jakarta Hari Ini  


10.20 | 0 komentar | Read More

Anne Hathaway Masuk Nominasi Oscar  

Senin, 15 Oktober 2012 | 19:53 WIB

TEMPO.CO, Los Angeles - Aktris Anne Hathaway, yang tenar sejak perannya di Princess Diaries, masuk ke dalam nominasi Oscar untuk Aktris Terbaik. Nominasi ini didapatkannya untuk perannya di film trilogi Batman terakhir: The Dark Knight Rises.

Keputusan ini dinilai mengejutkan. Sebab, banyak pihak menduga akting Hathaway sebagai Catwoman di The Dark Knight Rises hanya akan dinominasikan untuk kategori Pendukung Terbaik.

"Kemungkinan Hathaway yang akan mendapatnya," ujar blogger Oscar terkemuka, Sasha Stone, seperti dilansir Huffingtonpost, Sabtu, 13 Oktober 2012.

Menurut Sasha, banyak yang menduga Hathaway akan mendapatkan nominasi untuk aktingnya di film Les Miserables. Namun, penampilan aktris yang baru menikah dengan Adam Shulman ini dinilai lebih baik di The Dark Knight Rises.

Dalam ajang penghargaan besar itu, Hathaway akan bersaing dengan Helen Mirren dalam Hitchcock, Marion Cotillard dalam Rust and Bone, Jennifer Lawrence dalam Silver Lingings Playbook, Emmanuelle Riva dalam Amour, Quvenzhané dalam Beast of the Southern Wild, dan Keira Knightley dalam Karenina.

HUFFINGTONPOST | RIRIN AGUSTIA

Berita Terkait:
Taken 2: Film Paling Top Dua Pekan Ini
Di Film Madre, Vino G Bastian Kesulitan 
Warga Daerah Terpencil Disuguhi Bioskop Keliling
2/3 Bintang Film Porno Jepang Jadi Pelacur 
Lola Filmkan Kehidupan Buruh


10.20 | 0 komentar | Read More

Torehan Rudy Atjeh di Kedai Kebun Yogyakarta

Written By Unknown on Senin, 15 Oktober 2012 | 10.20

Senin, 15 Oktober 2012 | 07:37 WIB

TEMPO.CO, Yogyakarta- Dinding ruang galeri Kedai Kebun penuh sesak oleh pantulan bayangan besar berbagai bentuk binatang. Di sekitar bayangan itu berderet kata dari kertas yang menyala tertimpa sinar ultraviolet warna-warni. Mirip ruang diskotek. Pantulan bayangan satwa itu tak sekadar blok hitam layaknya obyek yang terbias lampu di salah satu sisinya. Bayangan macan, ular, burung, dan satwa lain itu mempunyai detail, mulai sisik, mata, taring, hingga corak bulu.

Bayangan "beranatomi" itu berasal dari pantulan figur yang bergelantungan memenuhi langit galeri dan disorot lampu. Rudy ''Atjeh'' Darmawan, perupa pembuat figur satwa itu, merekayasa kertas-kertas gambar berukuran jumbo dengan teknik cutter-craft yang hampir sulit dibayangkan prosesnya, jika dilakukan manual. Karya itu dipajangnya di Kedai Kebun Forum lewat pameran bertajuk "Welcome to The Jungle" pada 7-23 Oktober 2012.

Bagaimana tidak, perupa kelahiran Aceh, 15 Mei 1982, itu bermodal pisau pemotong kertas berukuran kecil, hanya gara-gara dia belum tahu cutter pen. "Saya dikenalkan cutter pen sudah telat. Saat semua karya sudah mau jadi," kata Rudy kepada Tempo pada Sabtu 13 Oktober 2012. Agar tangannya tak sering luka, Rudy memodifikasi alat pemotong dengan lapisan kulit sehingga lebih empuk dipegang.

Di tangan pria lulusan Seni Grafis Institut Seni Indonesia Yogyakarta itu, pisau cutter biasa dapat menyulap lembaran kertas yang rentan dan rapuh menjadi beragam obyek yang sarat dengan detail. Menariknya, karya Rudy nyaris tak ada bekas lecek atau sambungan sobek. Pemetik gitar bas kelompok musik cadas Sangkakala itu menggunakan kertas gambar berukuran 80 dan 120 gram.

Keuletan Rudy tampak dari caranya membentuk figur dua dimensi dengan citraan tiga dimensi. Ada citraan harimau yang seolah menerjang ruang dari langit-langit dengan mulut memamerkan taringnya yang tajam. Di sebelah harimau itu terdapat citraan dua telapak tangan, satu telapak tangan dalam posisi berdoa, sedangkan tangan lain (jari kelingking, telunjuk, dan jempol) tegak bak simbol metal.

Pada karya berjudul Fi''Sabi Metal itu tak seinci pun citraan harimau, mulai ujung ekor, badan, hingga kepala, yang dibiarkan polos. Badan kekar penuh bulu dan loreng dihasilkan dari rongga dan lekuk sayatan pisau secara perinci. Bentuk kumis, mata, bulu, dan loreng itu sangat teratur dan penuh goresan pisau, seolah dicacah cepat dengan mesin pemotong. Tak ada sambungan terputus di antara sayatan itu.

Anatomi lebih detail ditunjukkan oleh citraan burung, yang lengkap dengan sayap terkembang, pada karya berjudul Stuck in The Beautiful Circle. Citraan burung ini mempunyai dua kepala berdempet berbentuk elang dan singa. Seluruh tubuhnya penuh dengan sayatan membentuk citraan bulu yang mengesankan berlapis-lapis bulu. "Binatang dalam karya Rudy adalah metafora perjalanan perantauannya," ujar Agung Kurniawan, kurator pameran ini. Menurut Direktur Artistik Kedai Kebun Forum ini, Rudy menggunakan simbol binatang untuk menceritakan kembali dunia manusia.

Penggarapan detail yang kuat pada enam karya itu membutuhkan waktu sekitar setengah tahun untuk menyelesaikannya. Karya Stuck in The Beautiful Circle yang berukuran tinggi 3 meter itu membutuhkan waktu satu bulan. Proses penggarapan yang butuh waktu lama itu mengakibatkan berhari-hari telunjuk tangannya tak bisa lurus karena terlalu lama menggunakan pisau itu.

Mengapa tidak memakai teknologi mesin cutting-laser? "Tidak cukup space-nya. Karya saya berukuran terlalu besar, harus manual," katanya. Alhasil, perupa yang mengaku tak pernah puas dengan drawing-nya itu memesan kertas dari Bandung karena di Yogyakarta belum ada yang menjual dalam ukuran besar. Untuk enam karya itu, seniman berpenampilan metal ini membeli satu gelondong kertas sepanjang 20 meter. Jika selesai menggambar, dia "mengukirnya" di atas landasan kaca.

"Jika ada titik yang sobek atau tak memuaskan, gambar dari awal dan cutting lagi. Berulang-ulang," kata Rudy yang sudah menghabiskan 100 batang pisau cutter itu. Gambar yang belum selesai, berhari-hari akan didiamkan di atas kaca dengan diberi penjepit agar tidak melengkung.

Rudy pun hanya tertawa saat ditanya jika ada kolektor yang tertarik dengan karya itu. Apa tidak kesulitan membawanya mengingat kertas mudah tertekuk? "Itu yang baru sempat terpikirkan saat semua karya sudah jadi. Memang susah cara mem-packing-nya," ujarnya. Namun, kata Rudy, dia sudah menyiapkan kemasan khusus untuk menyimpan karya itu agar aman.

Menurut Agung Kurniawan, media paper cut yang digunakan Rudy merupakan jenis kriya yang pernah populer di daratan Eropa pada 1930-1940-an. Seiring dengan menggeliatnya seni kontemporer, tradisi ini mulai hilang termasuk di Indonesia. Rudy merupakan satu di antara sedikit perupa yang masih memegang tradisi ini dalam berkesenian. "Yang juga menarik, bagaimana kertas serapuh dan serentan itu bisa memiliki kedalaman detail dengan cara manual. Kemampuan mengolah kertas itu tak biasa, sekarang semua dikepung mesin digital," kata dia.

Penggarapan detail pada karya Rudy terlalu dalam sehingga tak tersentuh cahaya lampu dan akibatnya pantulan bayangannya pun tak utuh. Bagi Agung, kekuatan karya Rudy merupakan hasil gerakan bayang-bayang obyek yang digelantungkan sehingga menjadi semacam iluminasi hidup. "Seperti hutan dengan bayangan pohon yang teduh," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO


10.20 | 0 komentar | Read More

Baim Trio Memikat di Jakarta Blues Festival  

Minggu, 14 Oktober 2012 | 17:16 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Dari empat panggung yang berada di "Jakarta International Blues Festival (JIBF) 2012", red stage cukup mencuri perhatian penonton. Siapa gerangan yang tampil? Ternyata, Baim Trio sedang mendapat jatah tampil.

Mengawali penampilannya, grup band yang diisi bekas dua personel Ada Band ini, yakni Baim (gitar, vokal) dan Rama (drum), membawakan musik instrumental bernuansa blues rock. Meski tanpa vokal, penonton terlihat begitu menikmati. "Yeah, kita nge-blues abis, ya, malam ini!" seru Baim.

Lagu selanjutnya adalah Everyday I Have The Blues yang dipopulerkan John Mayer. Irama blues yang kental terdengar asyik untuk bergoyang.

Baim Trio terbentuk pada 2003 ketika Baim tengah berkarier solo. Orientasi para personelnya, Baim, Rama, dan Alex Kuple, memang mengkhususkan untuk memainkan musik blues atau jazz. Selain bersama Baim Trio, suami Artika Sari Devi ini juga punya proyek musik lain di The Dance Company.

Satu jam lebih Baim dkk berada di atas panggung. Mereka juga membawakan lagu dari para musikus lain, seperti Old Love milik Eric Clapton dan Gravity yang dipopulerkan John Mayer. Dari dalam negeri, ada lagu Bunga di Tepi Jalan milik Koes Plus.

JIBF 2012 digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu, 13 Oktober 2012. Sederet artis dan musikus blues dari mancanegara maupun lokal tampil. Acara dimulai pukul 10 pagi dan berakhir pada tengah malam.

YAZIR FAROUK

Berita Lainnya:
Gita Wirjawan Jualan Manggis di Selandia Baru
Pelantikan Jokowi-Ahok, Hindari Jl Kebon Sirih
Buku tentang Skandal Seks Elizabeth Taylor
Pakai Ekstasi, Model Berbikini Lolos UU Narkoba
Wanita Lebih Banyak Pakai Emoticon


10.20 | 0 komentar | Read More

Akustikan Blues Bill Sims Jr. Pukau Penonton

Written By Unknown on Minggu, 14 Oktober 2012 | 10.20

Musisi Blues asal Amerika Bill Sims Jr. menghibur penonton di Blue Stage "Djarum Super Jakarta Blues Festival 2012" di Senayan, Jakarta, (13/10). ANTARA/Yudhi Mahatma

Minggu, 14 Oktober 2012 | 07:41 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Musikus blues asal Amerika Serikat Bill Sims Jr. tampil memukau penonton di Jakarta International Blues Festival (JIBF) 2012. Acara tersebut berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu, 13 Oktober 2012.

Sims beraksi hanya menggunakan gitar akustik atau piano. Pria keturunan Afrika-Amerika ini memang terkenal dengan aliran blues tradisional yang sudah ditularkan oleh keluarganya sejak kecil.

Beberapa kali vokal berat milik Sims menggema di venue. Ia juga memainkan beberapa musik instrumental yang diambil dari album Blues Before Sunrise (1992) dan Bill Sims (1999).

Di tengah durasi penampilannya, Sims memanggil dua orang pemain harmonica lokal yang tergabung di Hari Pochang dan Krisna Harmonica. "Lagu selanjutnya saya akan dibantu dua pemain harmonica," ujar Sims kepada penonton.

Sims bermain gitar akustik sambil bernyanyi di sesi duet itu. Petikan gitar dan tiupan harmonika bermelodi membuat penonton larut terbawa suasana hikmat nuansa musik blues.

Jumlah penoton memang tak banyak. Tapi ketiga bintang tetap antusias menghibur dari atas panggung. Kebanyakan, penonton duduk-duduk santai di pelataran venue sambil mengiringi irama musik dengan sedikit menggoyangkan kepala.

Nama besar Bill Sims Jr mulai tercium saat bergabung di grup band The Mints pada 1971. Tak puas, ia kemudian mendirikan band sendiri bernama Bill Sims and the Cold Blooded Blues. Di sana, Sims berperan sebagai pemain gitar sekaligus vokal.

YAZIR FAROUK

Berita Lain:
Nadine Menyelam Lebih dari 2.000 Kali
Nicholas Saputra Ogah Jadi Pengikut @TrioMacan2000
Dredd, Sadis yang Berbalut Keindahan
Rihanna dan Chris Brown Kencan Larut Malam


10.20 | 0 komentar | Read More

Awas Polizei, Dukungan The Brandals untuk KPK

Minggu, 14 Oktober 2012 | 08:04 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Grup band rock n roll The Brandals menjadi tamu di ajang Jakarta International Blues Festival (JIBF)2012. Dalam aksinya, Eka (vokal) dkk sempat menyinggung soal perselisihan KPK dengan Polri yang tengah ramai dibicarakan saat ini.

"Sekarang lagi ramai berita perselisihan dua lembaga hukum di negeri kita ya," kata Eka saat membuka lagu berjudul Awas Polizei.

Awas Polizei bukan sengaja dibuat Eka dkk untuk mendukung KPK. Kebetulan, The Brandals kerap memakai lirik bertema sosial yang sarat akan kritikan di dalamnya.

Eka pernah mengatakan musik bukanlah sekadar komoditi untuk dijual di pasaran, melainkan sebuah virus positif yang bisa mempengaruhi generasi muda. "Jadi musik itu sangat sakral," katanya.

Awas Polizei merupakan lagu penutup penampilan The Brandals di JIBF 2012. Sebelumnya Eka dkk membawakan tujuh lagu termasuk sesi kolaborasi dengan beberapa musisi. Mereka adalah penyanyi Kartika Yahya, pemain saxophone Ucok dan Dhika, serta pemain kibor Luki Anas.

Suasana semakin meriah saat lagu berjudul Stoned Traveler karya Roger Alan Wade dan lagu Johnny B Good karya Chuck Berry berkumandang. Di sesi itu, The Brandals berkolaborasi dengan pemain gitar kawakan Donny Suhendra.

JIBF 2012 digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu, 13 Oktober 2012. Sederet artis dan musisi blues didatangkan baik itu dari mancanegara maupun lokal. Acara dimulai pukul 10 pagi dan berakhir pada tengah malam.

YAZIR FAROUK

Berita Lain:
Nicholas Saputra Ogah Jadi Pengikut @TrioMacan2000
Pria yang Nyelonong ke Rumah Miley Cyrus Dihukum 
Senjata Nadine Saat ''Travelling'' 
Daniel Mananta Jualan Kaus Sampai ke Makassar 


10.20 | 0 komentar | Read More

Manhwa, Sejarah Korea dalam Bergambar  

Written By Unknown on Sabtu, 13 Oktober 2012 | 10.20

Sabtu, 13 Oktober 2012 | 09:47 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Jejeran buku bergambar berderet di salah satu sudut lantai tiga toko buku terbesar di daerah Jakarta Timur. Pengunjung awam tak akan melihat ada perbedaan dari jenis buku yang selama ini dikenal sebagai komik itu. "Saya enggak tahu manhwa," kata, Chairul, 19 tahun, yang ditemui pada Rabu, 19 September 2012 lalu.

Padahal, sebuah spanduk besar di atas salah satu rak menuliskan, "Korean Manhwa, Komik Luar Negeri, dan Komik Dalam Negeri". Popularitas manhwa memang masih kalah dari manga, komik asal Jepang. Padahal, Manhwa sudah ada lebih dari seratus tahun lalu.

Tapi, kini nama manhwa mulai mendapat tempat bagi penggemar komik, khususnya sejak demam Hallyu menjangkiti seluruh dunia. Hallyu atau demam Korea mulai menyebarkan virusnya dari drama, lalu film, dan kini semua budaya Korea pun jadi ikut meluas. " Aku kenalnya dari drama dan film Korea," ujar Wilujeng Trisyani Dewi, 27 tahun.

Pengaruh tersebut diakui Deputy General Manager Korean Manhwa Museum, Byung Jin-Jeon. "Bahkan kini mulai muncul komik dari sejumlah boyband dan girlband seperti Beast dan Girl generation," ujar dia, yang ditemui pada 17 Agustus 2012 dalam Bucheon International Comics Festival. Ia tak menafikan dampak positif Hallyu adalah memudahkan distribusi manhwa ke luar negeri. "Apalagi K-pop sudah terlebih dahulu populer," ujar pria berkacamata ini.

Buntut kepopuleran Hallyu adalah buah dari perjuangan mengenalkan manhwa selama lebih dari seabad. Sejarah modern kartun di semenanjung Korea ini dimulai dari halaman surat kabar Daehan Minbo pada 2 Juni 1909.

Manhwa karya Lee-Do Young yang berisi kritik sosial terhadap upaya Jepang menaklukkan Korea itu disebut sebagai kartun Korea pertama. Sebenarnya goresan gambar bercerita sudah muncul sejak Dinasti Goryeo (abad ke-10) dan Dinasti Joseon (abad ke-14). Kesamaan dengan manhwa sekarang adalah satu cerita yang muncul dalam empat adegan.

Seiring pergantian kepemimpinan di Korea, sejumlah aliran pun muncul. Termasuk kartun tentang politik yang marak di era kemerdekaan Korea dari Jepang pada 15 Agustus 1945. Penyebaran manhwa sempat tersendat ketika perang Korea pecah pada 25 Juni 1950. Tapi, menurut catatan perjalanan manhwa yang dimuat di Korean Manhwa Museum, manhwa tetap terbit dalam bentuk yang lebih tipis. Komik ini hanya dipublikasikan di Daegu dan Busan, daerah yang banyak dihuni pelarian politik akibat perang saudara.

Manhwa juga menjadi saluran politik dan protes. Pada 1950, kartunis Kim Sung-Hwan membuat karakter bernama Go Ba-Woo yang miskin dan papa. Go Ba-Woo menjadi perwakilan masyarakat yang hidup tertekan di bawah era kediktatoran. Tokoh ini dicintai masyarakat karena sindiran satirnya. Manhwa sempat berjaya di era 1960 yang ditandai munculnya "Manhwabang" atau kamar manhwa, tempat membaca seri terbaru Manhwa dengan gratis.

Kemudian, di era 1970-an, manhwa memasuki masa suram. "Manhwa saat itu banyak dibakar karena dianggap menganggu pendidikan," kata Byung-Jin. Korea yang sedang getol membangun usai kemerdekaan, menilai manhwa dapat merusak etos anak-anak. "Setelah perang kami sangat miskin, sehingga harus berjuang lebih kuat" ujar Byung-Jin.

Masa gelap ini tak lama, karena era diktator Park Chung-Hee yang menelurkan gagasan pengetatan manhwa juga berakhir pada 1980. Pada periode inilah ketenaran komik bersinar. Manhwa mulai berwarna-warni dan terbit di sejumlah majalah yang diawali dari majalah kartun anak-anak Bomulseoum (1982).

Kepopuleran manhwa tak hanya terjadi di negeri sendiri, Hallyu membawanya mendunia. Malah di dalam negeri, manhwa sebagai buku sekarang agak ditinggalkan, semenjak munculnya webtoon, atau kartun di internet. "Webtoon memang sangat populer sekarang," ujar Choi Mir, kartunis Manhwa. Di dunia maya, satu seri webtoon bisa muncul tiap pekan. Adapun manhwa, kemunculan seri terbarunya tergantung penulis dan penerbit.

DIANING SARI


10.20 | 0 komentar | Read More

Pilih Manhwa atau Manga?  

Sabtu, 13 Oktober 2012 | 10:04 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Komik manhwa dan manga memiliki tempat tersendiri bagi masing-masing penggemarnya. "Kalau saya lebih suka manga ketimbang manhwa," ujar Wilujeng Trisyani Dewi yang ditemui di toko buku terbesar di Jakarta Timur, Rabu, 19 September 2012. Mengenal komik asal Korea Selatan baru awal tahun, gadis 27 tahun ini mengaku cintanya kepada manga atau komik Jepang tetap tak tergoyahkan.

Apalagi dia mengenal manga sejak kelas V sekolah dasar. "Manga itu gambarnya lebih detail ketimbang manhwa," ucap karyawan swasta ini. Sebagai perempuan, Ajeng, sapaan akrabnya, mengaku tertarik pada manga karena penggambaran karakter dan aksesorinya. "Jadi kalau membaca manga itu kayak buka majalah mode, tapi ada ceritanya," ujar dia. Baju, perhiasan, hingga potongan rambut di komik asal negeri sakura itu sangat apik dipandang.

Definisi manhwa bagi Wahyu Satryo beda lagi. "Manga itu komik dari Jepang, kalau yang dari Hong Kong, Korea, dan Taiwan disebut manhwa," ujar pria 29 tahun ini. Catatan itulah yang ia temui saat menyambangi situs-situs manga di dunia maya. Bagi Tyo, ia biasa disapa, mengenai perbedaan dua jenis komik tersebut, karakter di manga biasanya lebih imajinatif.

Contohnya, kalau ada sosok pejuang di manga, biasanya berawal dari tokoh yang tak punya kekuatan apa pun kemudian menjadi pahlawan dengan tenaga dan keahlian super. "Tapi kalau selain manga, karakter utamanya kebanyakan udah jago dari sana," ujar karyawan swasta ini.

Menurut Deputy General Manager Korean Manhwa Museum, Jeon Byung-Jin, sulit untuk membandingkan manhwa dan manga. "Karena manga banyak mempengaruhi perkembangan manhwa," ujar dia, saat ditemui pada 17 Agustus 2012 dalam Bucheon International Comics Festival. Apalagi Korea sempat dijajah Jepang, jadi diakuinya, ada beberapa budaya yang ikut terbawa, termasuk kartun dan animasi.

Secara kasatmata, penampilan manga dan manhwa serupa. Tapi cara bacanya beda, manhwa dari sisi kiri ke kanan, manga dari kanan ke kiri. Byung-Jin menuturkan, perbedaan utama Manga dan Manhwa ada di sisi nilai cerita. "Manhwa ceritanya lebih realistis, kalau manga sekarang banyak mengarah yang ke science-fiction," tutur dia.

DIANING SARI

Berita Lain:
Setengah Polos, Model Tabrak 7 Orang
Saat Diperiksa, Model Penabrak 7 Orang Malah Joget
Alamat Model yang Tabrak Tujuh Korban Ternyata Palsu
Tabrak 7 Orang, Model Berbikini Dengar Bisikan Gaib
Astronom Temukan Planet Berlapis Berlian


10.20 | 0 komentar | Read More

Cannibal Corpse Ogah Pakai Band Pembuka di Jakarta

Written By Unknown on Jumat, 12 Oktober 2012 | 10.20

Jum''at, 12 Oktober 2012 | 06:56 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Band death metal Amerika Serikat, Cannibal Corpse, bakal tampil di Parkir Timur Senayan, Jakarta, tanpa band pembuka, hari ini, 12 Oktober 2012. Alasannya, kuintet asal Buffalo, New York, ini ingin memuaskan para penggemarnya.

"Enggak ada band opening. Karena saking spesialnya kita harus bikin exclusive show. Siap-siap saja denger musik mereka selama hampir dua jam," kata Ardie dari promotor Revision Entertainment kepada Tempo, Kamis, 11 Oktober 2012.

Rencana itu muncul lantaran Cannibal Corpse sadar Indonesia merupakan basis penggemar terbesar mereka setelah di negara asalnya. Ditambah lagi, konser yang akan berlangsung di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, 12 Oktober 201,2 ini adalah penampilan perdana George Coprsegrinder Fisher dkk di Indonesia. "Iya sangat spesial karena memang ini pertama kali buat mereka di Indonesia," ujar Ardie.

Promotor berjanji konser tersebut benar-benar memuaskan para metalhead (sebutan pecinta musik metal). Puluhan ribu watt sudah disiapkan untuk kebutuhan sound system serta lighting di atas panggung.

Cannibal Corpse mulai aktif pada 1988. Band yang diperkuat oleh Paul Mazurkiewicz (drum), Alex Webster (bas), George Corpsegrinder Fisher (vokal), Patrick O''Brien (gitar), dan Rob Barrett (gitar) ini sudah memiliki lebih dari 10 album.

Perjalanan karier mereka sempat menuai kontroversi seperti gambar di sampul album Tomb of Mutilated yang dianggap terlalu sadis. Akibatnya, beberapa negara ada yang menyensor bahkan melarang penjualan album itu.

YAZIR FAROUK

Berita lain:
Yang Spesial di Konser Cannibal Corpse
Mudahnya Memboyong Cannibal Corpse dan Soulfly
Band Metal Cannibal Corpse Banyak Kontroversi
Tiket Cannibal Corpse Terjual Separuh


10.20 | 0 komentar | Read More

Konser Cannibal Corpse Targetkan 2.000 Penonton

Jum''at, 12 Oktober 2012 | 07:35 WIB

TEMPO.CO , Jakarta - Promotor Revision Entertaiment menargetkan konser band metal asal Amerika Serikat Cannibal Corpse didatangi 2000 penonton. Hingga saat ini, karcis masuk sudah terjual lebih dari separuhnya.

"Sejauh ini tiket sudah terjual lebih dari 1200. Kita targetnya 2000 lembar," kata Humas promotor Revision Entertaiment, Ardie, kepada Tempo, Kamis, 11 Oktober 2012.

Penyelenggara juga masih menerima calon penonton yang ingin membeli tiket pada saat konser berlangsung di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, besok, Jumat, 12 Oktober 2012. "Jadi jumlah penjualan pasti bertambah," ujarnya.

Pada konser ini, tak ada pembagian harga tiket dari kelas-kelas yang disediakan. Promotor yang pernah sukses menggelar ajang Hammersonic Metal Fest 2012 itu mematok harga normal tiketnya 250 ribu rupiah. Sementara pada dua sesi presale lalu, harga tiket dibanderol 150 ribu dan 200 ribu rupiah.

Cannibal Corpse mulai aktif pada tahun 1988. Band yang diperkuat oleh Paul Mazurkiewicz (drum), Alex Webster (bas), George ''Corpsegrinder'' Fisher (vocal), Patrick O''Brien (gitar), dan Rob Barrett (gitar) ini sudah memiliki lebih dari 10 album.

Perjalanan karir mereka sempat menuai kontroversi seperti gambar di sampul album Tomb of Mutilated yang dianggap terlalu sadis. Akibatnya, beberapa negara ada yang menyensor bahkan melarang penjualan album itu.

YAZIR FAROUK

Berita terpopuler lainnya:
Bjork Akan Rilis Album Remix 
2/3 Bintang Film Porno Jepang Jadi Pelacur 
Seniman dan Budayawan Bergerak Bela KPK 
Kisruh Lagu Iwak Peyek, Trio Macan Dituntut
Ada Sayembara Berhadiah Tiket Konser 1D di Amerika
2 Tipe Lelaki Idaman Kim Kardashian
Konser Akhir Pekan, Tiket Bigbang Masih Ada  


10.20 | 0 komentar | Read More

The Act of Killing Diputar di Bioskop Denmark  

Written By Unknown on Kamis, 11 Oktober 2012 | 10.20

Rabu, 10 Oktober 2012 | 15:54 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Film berjudul The Act of Killing besutan Sutradara Joshua Oppenheimer bakal menyapa pecinta film di Denmark. Pemutaran film ini bakal berlangsung mulai 7 November mendatang. 

Seperti dituliskan di akun jejaring sosial Facebook, film ini bakal diputar di 60 bioskop besar di Denmark. Film ini terselenggara bekerja sama dengan DOXBIO dan CPH:DOX. Selain tampil di puluhan bioskop, film ini juga bakal diputar di festival film CPH:DOX yang akan berlangsung 1-11 November.

Pengelola akun The Act of Killing menegaskan pemutaran film dilakukan di Denmark dan beberapa negara di Eropa, seperti di Inggris. "Kami akan ke London, tentu setelah pemutaran perdana di Festival Film Eropa," tulis mereka. 

Setelah pemutaran di bioskop dan festival film ini, mereka bakal melanjutkan pemutaran di semua jaringan sinema DOXBIO di Grand Theater di Kopenhagen, Aalborg, Cafe Theatre Cinema di Odense dan East of Eden di Aarhus. Situs DOXBIO memuat seluruh daftar bioskop dan jadwal pemutaran film tersebut. 

Banyak pembaca dan pecinta film di beberapa negara, seperti di Belanda dan Inggris, menunggu pemutaran film tersebut. Demikian pula masyarakat di di Indonesia. Mereka menunggu kapan film itu akan masuk dan diputar. Manajemen The Act of Killing mengatakan film itu bisa diputar gratis dan bebas untuk orang Indonesia.

DOXBIO/DIAN YULIASTUTI


10.20 | 0 komentar | Read More

Bedaya Mangkunegaran Ikut Festival di Meksiko  

Pementasan Sendratari "Matah Ati" di Pamedan, Istana Mangkunegaran, Solo, Sabtu (8/9) malam. Pagelaran ini mengisahkan perjuangan Raden Mas Said (Pangeran Samber Nyowo), yang kemudian menjadi raja pertama Istana Mangkunegaran. TEMPO/Andry Prasetyo

Rabu, 10 Oktober 2012 | 17:24 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sukses mendukung pentas "Matah Ati", 20 seniman Global 3L bakal tampil di Festival Internasional Cervantico, Meksiko. Acara ini bakal berlangsung mulai 12-25 Oktober mendatang.

"Mereka akan membawakan tarian The Royal Court Dance of Mangkunegaran, semacam tari Bedaya Mangkunegaran," ujar Moza Pramita, publisis dari PT Global 3L yang menaungi para seniman ini.

Ke-20 seniman ini terdiri dari para penari, koreografer, dan pemain musik. Mereka akan tampil dalam ajang festival seni dan budaya internasional di Mexico. Selain di festival itu, mereka juga akan tampil di empat kota lain, yakni Guanajuato, Toluca, San Miguel de Allende, dan Villahermosa.

Menurut Moza, untuk kategori festival seni dan budaya internasional, Festival Internacional Cervantino adalah satu dari empat event terbesar di dunia.

Para seniman telah menyiapkan diri untuk pentas tari di Amerika Latin ini selama satu bulan terakhir. Selain menarikan tarian tersebut, mereka juga akan memperkenalkan pergelaran "Matah Ati" yang sukses dipentaskan di Singapura, Jakarta, dan Solo tersebut.

DIAN YULIASTUTI


10.20 | 0 komentar | Read More

Bjork Akan Rilis Album Remix  

Written By Unknown on Rabu, 10 Oktober 2012 | 10.20

Rabu, 10 Oktober 2012 | 09:29 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Bjork akan merilis album koleksi remix dari album Biophilia. Album yang diberi judul Bastards ini akan menjadi kumpulan 13 lagu favoritnya yang diaransemen ulang oleh Matthew Herbert, Death Grips, Hudson Mohawke, dan Omar Souleyman.

Semua lagu, kecuali dua di antaranya, sudah pernah dirilis secara digital dalam bentuk CD maupun vinyl edisi terbatas. Nantinya dua lagu baru di dalamnya akan dirilis sebelum album Bastard keluar 19 November.

Dalam pernyataannya, Bjork merasa sangat penting menggabung semua album ini dan ditujukan, "bagi mereka yang tidak terlalu senang mengunduh atau tidak punya waktu dan energi untuk mencari dan mengumpulkannya lewat Internet".

Ke-13 lagu ini sebenarnya bukan merupakan lagu terbaik Biophilia, tapi, "salah satu yang membuat semuanya menjadi lebih kuat".

Menurut Bjork yang selalu tampil eksentrik dalam berbusana itu, "inti dari pencampuran ini membawa Biophilia ke suatu tempat tapi tetap dengan karakternya dan seperti yang sering mereka lakukan dalam kondisi terbaiknya. Remiks dilakukan dengan memberikan tembahan irama dalam lagu-lagunya dan membuat kaki-kaki ingin segera menari!"

Album Biophilia dirilis hampir setahun lalu sebagai album kedelapan Bjork dan album yang memiliki aplikasi untuk pertama kalinya di dunia. Album ini berisi serangkaian permainan digital dan lainnya, menjelajahi prinsip-prinsip dalam bermusik dan ilmu pengetahuan. Album ini menduduki peringkat 21 di dataran Inggris Raya.

GUARDIAN | DEWI RETNO

Berita Terpopuler
Shah Rukh Khan Pernah Anti Film Romantis
2/3 Bintang Film Porno Jepang Jadi Pelacur 
Pembajakan, One Direction "Emoh" Konser di Indonesia
Ada Sayembara Berhadiah Tiket Konser 1D di Amerika
Maher Zein Kembali Konser di Bandung


10.20 | 0 komentar | Read More

Nicki Minaj dan Rihanna Bersaing di American Music

Rabu, 10 Oktober 2012 | 09:32 WIB

TEMPO.CO, Los Angeles - Dua penyanyi muda, Nicki Minaj dan Rihanna, mendominasi nominasi American Music Awards (AMAs) 2012. Keduanya dinominasikan untuk empat penghargaan, menyusul Drake, Justin Bieber, Maroon 5, One Direction, dan Usher yang mendapatkan tiga nominasi.

Untuk nominasi Artist of the Year, Rihanna bersaing ketat dengan Justin, Maroon 5, Drake dan Katy Perry. Sedangkan untuk nominasi New Artist of The Year ada J.Cole, fun.,Gotye, Carly Rae Jepsen, dan One Direction.

Minaj dinominasikan untuk empat kategori yakni Favorite Female Artist-Pop/Rock, Favorite Artist-Rap/Hip Hop, Favorite Album-Pop/Rock dan Favorite Album-Rap/Hip Hop untuk album Pink Friday: Roman Reloaded.

Selain dinominasikan untuk Artist of the Year, Rihanna masuk nominasi Favorite Artist-Electronic Dance Music (EDM) bersaing dengan David Guetta, Calvin Harris dan Skrillex.

Penyanyi Christina Aguilera mengumumkan nominasi ini di Los Angeles, Selasa, 9 Oktober 2012. Acara penganugerahan sendiri akan dilakukan pada 18 November mendatang di Nokia Kodak theatre Los Angeles.

FEMALE FIRST | ALIA FATHIYAH

Berita Lain:
2/3 Bintang Film Porno Jepang Jadi Pelacur 
Pembajakan, One Direction "Emoh" Konser di Indonesia
Ada Sayembara Berhadiah Tiket Konser 1D di Amerika
Maher Zein Kembali Konser di Bandung


10.20 | 0 komentar | Read More

Marak Pembajakan, Boyband 1D Ogah ke Indonesia

Written By Unknown on Selasa, 09 Oktober 2012 | 10.20

One Direction, 18-19 tahun, adalah boyband asal Inggris yang terkenal lewat lagunya "You Make Me Beautiful." Mereka menjadi band Inggris pertama yang album debutnya berada di posisi puncak tangga lagu Amerika Serikat. REUTERS/Danny Moloshok

Selasa, 09 Oktober 2012 | 06:07 WIB

TEMPO.CO , Jakarta - Boyband asal Inggris-Irlandia One Direction atau yang biasa disingkat 1D tak memasukkan Indonesia sebagai jadwal tur mereka pada tahun 2012 sampai tahun depan. Penyebabnya disebut-sebut karena masih tingginya angka pembajakan CD di Tanah Air. Apakah betul?

Toto Widjojo dari Sony Music Indonesia mewakili sebagai pihak label, tak menampik adanya dugaan tersebut. Ia sadar angka pembajakan CD di Indonesia memang sudah sangat memperihatinkan.

"Ini cerminan jumlah penjualan CD (original) 1D di Indonesia masih kalah sama Australia misalnya. Karena angka pembajakan yang masih tinggi di sini," katanya ditemui di Kawasan Senayan, Jakarta, Senin 8 Oktober 2012.

Menurut Toto, hal itu sangat disayangkan mengingat Indonesia tercatat sebagai negara ke empat dengan jumlah directioners (sebutan penggemar 1D) terbanyak di dunia. Mirisnya lagi, 1D sempat bertandang di negara-negara tetangga seperti Australia dan Selandia Baru pada tahun ini.

Sementara untuk tahun depan, mereka sudah menjadwalkan manggung di beberapa kota di Inggris dan Amerika Serikat.

1D terbentuk dari ajang pencarian bakat The X Factor U.K pada 2010 lalu. Boyband ini digawangi oleh Nial Horan, Zayn Malik, Liam Payne, Haryy Styles, dan Louis Tomlinson. Satu lagu mereka yang berjudul "What Makes You Beautiful" sempat diparodikan sebagai lagu kampanye Jokowi-Ahok pada Pilkada 2012.

YAZIR FAROUK

Berita terpopuler lainnya:
Adrie Subono Puas Datangkan Maroon 5 
Konser Akhir Pekan, Tiket Bigbang Masih Ada 
Komunitas Sastra Gelar Lomba Cerpen Remaja
Maher Zein Kembali Konser di Bandung
Adam Levine Pakai Kaos ''Damn! I Love Indonesia'' 
Mudahnya Memboyong Cannibal Corpse dan Soulfly


10.20 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger