Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

HUT 27 Tahun, Kahitna Gelar Konser Gratis  

Written By Unknown on Minggu, 30 Juni 2013 | 10.20

Trio vokalis Kelompok musik pelantun lagu cinta asal Bandung, Kahitna dengan personilnya Mario Ginanjar (kiri) Heidi Yunus (tengah) dan Carlo Saba (kanan) saat tampil menghibur penggemarnya dalam konser HUT 26 Tahun Kahitna yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (9/7). ANTARA/Teresia May

TEMPO.CO, Jakarta - Memperingati ulang tahun ke-27, band Kahitna menggelar sebuah konser gratis untuk para Soulmate--sebutan fan Kahitna--di Cilandak Town Square, Jumat, 28 Juni 2013. Keramaian sudah terlihat sejak sore meski acara tersebut baru dimulai sekitar pukul 21.00 WIB.

"Selama 27 tahun Kahitna saling terbuka, berkreasi dan tidak menganggu privasi masing-masing," ujar para personel Kahitna dari atas panggung, membuka penampilan mereka malam itu. Soulmate yang hadir pun bersorak mendengar kata-kata idola mereka.

Lalu bersama-sama, Kahitna dan ratusan Soulmate yang hadir menyanyikan lagu ulang tahun untuk Kahitna. Usai lagu ulang tahun tersebut, Kahitna pun mulai beraksi menghibur penggemarnya.

Mereka membawakan lagu-lagu andalan dan membuat seisi Cilandak Town Square bernyanyi. Mulai dari lagu mellow hingga lagu ngebeat berhasil memeriahkan suasana konser gratisan tersebut.

Mario, Hedi Yunus, dan Carlo Saba dengan atraktif mengajak penonton yang hadir untuk tanya jawab. Mereka membawakan beberapa lagu yang sempat menjadi hits, seperti Andai Dia Tahu, Cerita Cinta, Aku Dirimu Dirinya, Mantan Terindah, Katakan, Tak Sebebas Merpati, dan Soulmate. Aksi Kahitna sukses memancing teriakan dari para Soulmate yang setia menemani Kahitna di pentas 27 tahun mereka berkarya.

NANDA HADIYANTI

Hijab Fascination, Buku dari Zaskia Mecca 
Paris Anak Kesayangan Michael Jackson
Sefti Sanustika: Itu Mercy Teman Saya


10.20 | 0 komentar | Read More

Konser M Countdown Halo Indonesia Resmi Batal

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar menyedihkan untuk para pecinta Korean Pop atau Kpop di Indonesia. Sebuah konser besar bertajuk M Countdown Halo Indonesia, harus dibatalkan dan telah diumumkan secara langsung melalui akun resmi Big Daddy selaku promotor konser tersebut.

"We are very sorry to inform that M COUNTDOWN Halo - Indonesia will be cancelled," kicau Big Daddy lewat akun twitternya @Bigdaddyid, hari ini, Sabtu, 29 Juni 2013.

Penyebab batalnya konser yang rencananya akan digelar pada 3 Juli 2013 mendatang ini belum diketahui secara pasti. Big Daddy dalam akunnya hanya menuliskan bahwa akan segera merilis alasannya setelah mendapatkan pernyataan dari pihak penyelenggara di Korea Selatan. "Official statement will be released after we receive it from CJ E&M, the producer," kicaunya.

Selaku promotor, Big Daddy juga telah menyebutkan bagi semua pembelian tiket akan segera direfund. "Info refund akan menyusul. Mohon ditunggu. Mohon maaf yang sebesar2nya atas kejadian ini," tulis Big Daddy dalam akun resmi miliknya.

Konser M Countdown Halo Indonesia rencananya akan digelar di Mata Elang Internasional Stadium, Ancol, Jakarta dan menghadirkan 16 deretan artis, boyband dan girlband asal Korea Selatan. Sederat pengisi acara yang tadinya akan mengisi M Countdown Halo Indonesia adalah; Shinwha, 2PM, Beast, Secret, MBLAQ, Kim Jong Kook, B1A4, After School, 2NE1, 4 Minute, SISTAR, Roy Kim, Verbal Jint, VIXX, Eru dan TeenTop.

NANDA HADIYANTI


Topik Terhangat
Ribut Kabut Asap |PKS Didepak?| Persija vs Persib |Penyaluran BLSM |Eksekutor Cebongan 

Berita Lainnya:
Erick Thohir Segera Akuisisi 40 Persen Saham Inter
Ogbonna Selangkah Lagi ke Juventus
City Incar Top Skor Ketiga Liga Portugal
Blanc Antusias Melatih PSG


10.20 | 0 komentar | Read More

Konser Yovie Widianto Datangkan Penyanyi Luar  

Written By Unknown on Sabtu, 29 Juni 2013 | 10.20

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 30 tahun berkarya di industri musik Indonesia, Yovie Widianto akan mengadakan sebuah konser penanda eksistensinya sebagai pencipta sekaligus komposer lagu ternama Indonesia. Dalam konser bertajuk Irreplaceable (Takkan Terganti) tersebut, Yovie juga akan menghadirkan tamu spesial penyanyi internasional.

Meski tak menyebutkan siapa penyanyi itu, pria yang lahir 21 Januari 1968 ini mengatakan ada penyanyi pria dan wanita internasional yang akan memeriahkan konsernya tersebut. "Ada dari Eropa, ada Amerika. Sekarang yang dari Amerika tadinya di Australia," kata Yovie saat ditemui di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Jumat, 28 Juni 2013.

Yovie mengatakan bahwa penyanyi internasional yang akan ikut di konsernya nanti adalah penyanyi yang dikenal baik secara nama dan juga musiknya. "Kalau saya si tahu. Kalau masyarakat pecinta musik Indonesia juga saya rasa tahu ya," katanya menjelaskan.

Yovie masih ingin merahasiakan tamunya tersebut. Ia ingin kehadiran penyanyi internasional itu akan menjadi pewarna di konser 30 tahun ia berkarya. Konser Yovie Widianto rencananya akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 24 September 2013 mendatang.

Selain penyanyi internasional yang masih dirahasiakan, konser tersebut juga akan diramaikan oleh Kahitna, 5 Romeo, Yovie & Nuno, Raisa, Andien, Marcel, Rio Febrian, Ran, dan Alexa.

NANDA HADIYANTI

Berita Lain:
Dipecat, Briptu Rani Ajukan Banding
Gedung Teknik Industri ITB Terbakar
Anti-Korupsi, Sutan Bathoegana: Rilis ICW Sampah
Militer Amerika Serikat Bangun Jaringan 4G Khusus


10.20 | 0 komentar | Read More

19 Tahun Berkarya, Pure Saturday Luncurkan Buku

Vokalis grup musik Pure Saturday, Satria (kiri) berduet dengan vokalis grup musik Efek Rumah Kaca, Cholil (kanan), dalam "Pure Saturday - Grey Concert" di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Selasa (15/5) malam. Konser tunggal Pure Saturday ini merupakan rangkaian dari perhelatan "djakartartmosphere" sekaligus peluncuran album terbaru band yang dianggap sebagai salah satu pionir gerakan musik independen di Indonesia tersebut. TEMPO/Praga Utama

TEMPO.CO, Bandung - Kisah perjalanan band pop indie (independent) asal Bandung, Pure Saturday, dibukukan dengan judul Based on True Story Pure Saturday. Peluncuran buku seukuran saku setebal 230 halaman tersebut akan diiringi konser 19 tahun Pure Saturday pada Ahad malam, 30 Juni 2013, di Taman Budaya Jawa Barat, Bandung.

Penulis buku Pure Saturday, Idhar Resmadi mengatakan, penggarapan buku berjalan selama setahun. Selain wawancara langsung dengan para personel band bentukan 1994 tersebut, sejumlah narasumber seperti pengamat musik dan dokumentasi berita melengkapi isi buku yang diselingi juga oleh foto-foto. "Fokus buku pada perjalanan hidup dan bermusik Pure Saturday," ujarnya kepada Tempo.

Menurut Idhar, Pure Saturday patut diangkat dan didokumentasikan dalam buku. Walaupun band tersebut tidak terlalu terkenal, namun kiprahnya selama 19 tahun ini perlu dihargai.

Basis band tersebut, Ade Purnama mengatakan, peluncuran buku itu akan diiringi konser. "Konsernya tidak terhitung spesial, hanya mengantar peluncuran buku saja," katanya di Bandung. Persiapan konser mereka nanti disebutnya sederhana. Rencananya, dalam konser selama dua jam itu mereka akan memainkan 20 lagu.

Adapun vokalis Pure Saturday, Satrio NB alias Iyo, pembuatan buku itu dinilai sebagai penghargaan buat band mereka. Sebelumnya mereka mengaku malu karena menganggap Pure Saturday bukanlah band besar yang punya skandal dan sangat terkenal.

ANWAR SISWADI

Berita Lain:
Tiket Konser Yovie Widianto Mulai Rp 400 Ribu 
Timun Mas, Cerita Dongeng yang Menyesuaikan Zaman 
Jokowi dan Megawati Terpukau dengan Ariah 
Dipecat, Briptu Rani Ajukan Banding 
Gedung Teknik Industri ITB Terbakar


10.20 | 0 komentar | Read More

Street Art Magelang Butuh Tempat Berkarya

Written By Unknown on Jumat, 28 Juni 2013 | 10.20

TEMPO.CO, Magelang-Sekelompok remaja yang tergabung dalam komunitas Street Art Kota Magelang, minta dibuatkan media untuk berekspresi di ruang publik.

Salah satu anggota, Raka Adhityatama, mengatakan komunitasnya sering harus sembunyi-sembunyi ketika berkarya. Mereka menggunakan tembok di jalan untuk menuangkan ide. "Kami seringkali dikejar-kejar Satpol PP. Ini memang tidak benar, namun kami harus bagaimana," kata dia, Kamis 27 Juni 2013.

Komunitas street art, sering disebut kelompok vandalisme. Padahal, mereka berkarya untuk menyatakan keprihatinan akan situasi nasional saat ini. Raka mengatakan, mereka banyak mengangkat isu HAM, BBM, kesetaraan gender, dan lainnya.

Hingga saat ini, kata Raka, kelompoknya belum menemukan area yang pas untuk berkarya. Dia berharap, pemerintah memberikan perhatian kepada komunitasnya. Terlebih, jumlah anggota komunitasnya semakin banyak. Kini, mencapai puluhan, termuda berusia 19 tahun.

Untuk membuktikan karya kepada masyarakat, empat orang dari kelompok ini mengadakan pameran, bertajuk "Dopamime Attack Art Exhibition", di Rumahku Art Cafe, 29 Juni hingga 13 juli mendatang. Tema itu, menunjukkan bahwa anak muda bisa memberi motivasi kepada orang lain.

Salah satu peserta, Isnain Bahar Sasmoyo, mengatakan pameran itu sebagai salah satu cara, untuk membuktikan bahwa mereka bukanlah kelompok vandalisme. "Kami bisa menampilkan karya yang positif, namun tidak bisa dinikmati masyarakat," katanya.

Dalam pameran itu, mereka menampilkan 40 karya, bercerita tentang anak muda yang memiliki gairah berkreativitas. Selain tembok, media yang digunakan, kanvas serta triplek.

Di Magelang, street art muncul sejak 2000-an. Dia berharap, pemerintah memberikan perhatian atas pengembangan street art di Kota Magelang. Satu di antaranya, dengan menyediakan ruang khusus untuk berkreasi. "Street art menjadi cara kami berkarya. Ketimbang kami nakal, seni ini cukup efektif untuk mengungkapkan kesenangan kami," katanya. OLIVIA LEWI PRAMESTI


10.20 | 0 komentar | Read More

Enam Film Pendek Alternatif Tontonan Liburan

TEMPO.CO, Jakarta - Film pendek semakin mempunyai ruang dalam dunia perfilman nasional dan diperhitungkan dalam kompetisi film. Salah satunya adalah XXI Short Film Festival 2013 yag telah selesai pada Maret lalu dan film-film juaranya bakal ditayangkan pada 4 Juli mendaatng.

"Untuk film yang akan diputar di bioskop, kita lebih fokus kepada pemenang saja," ungkap Catherine Keng selaku perwakilan dari pihak Cinema 21. Selanjutnya, pihak XXI sudah berencana untuk mengadakan kembali festival ini tahun depan. "Pendaftaran akan dibuka akhir Agustus 2013 ini, dan festivalnya akan kembali digelar pada Maret 2014," ujar Catherine.

Untuk pemutaran film ini dipatok harga tiket sebesar Rp 15.000,00. Dengan harga tiket yang lebih murah dari tiket reguler diharapkan enam film pendek ini dapat menjadi salah satu alternatif tontonan di waktu libur saat ini.

Catherine menerangkan alasan mengapa pemutaran film pemenang ini baru dilakukan Juli, jeda yang cukup lama dari waktu pemutaran festival yang dilaksanakan pada Maret lalu. "Dari panitia kami juga ketika itu mencari pola, kalau terlalu dekat dengan festival semuanya akan coba lebih cari gratisnya. Kami yakin kalau film itu memang baik maka orang perlu bayar untuk memberikan apresiasi."

Berikut enam film pemenang penghargaan XXI Short Film Festival 2013.

1. Jadi jagoan Ala Ahok
Merupakan sebuah dokumenter yang dibuat pada masa Ahok sedang menjalani proses pencalonan sebagai calon anggota DPR RI. Disutradarai oleh Amelia Hapsari dan alm. Chandra Tanzil, film ini menyuguhkan bagaimana seorang Ahok berjuang, mencari dukungan dari warga Belitong ditengah pesimistis akan keberhasilannya karena masalah dana dan SARA. Film berdurasi 30 menit ini berupa film dokumenter bernuansa politik, namun dikemas dengan konsep komik sehingga siapapun tetap dapat menikmati pesan film yang demikian serius. Dalam XXI Short Film Festival 2013, film ini mendapatkan penghargaan sebagai film pendek dokumenter terbaik.

2. Keripik Sukun Mbok Darmi
Ini merupakan sebuah film animasi. Mengambil kisah humor dari satu majalah, Heri Kurniawan sang sutradara sukses mengemas dan mengonsep cerita dalam cita rasa Indonesia. Seorang Mbok Darmi harus mengalami tragedi yang bermula dari sebungkus keripik sukun yang dibelinya di stasiun. Selain itu film ini menjadi salah satu bukti bahwa animmasi Indonesia bisa bersaing dengan film animasi luar negeri. Film ini memperoleh penghargaan sebagai Film Pendek Animasi terbaik dalam XXI Short Film Festival 2013.

3. Honey, I'm Home
Ini film dokumenter yang sangat humanis. Menyorot sisi kehidupan seorang napi yang baru saja keluar dari penjara. Masa tahanan 7 bulan atas pasal 351 membuatnya memendam banyak hal terhadap keluarganya. Namun seperti apa sikap yang ditunjukkan anak istrinya saat ia pulang? Apa yang menyebabkan ia dipenjara dan kehidupan keluarganya menjadi sedemikian rupa? Dosy Omar, cukup pandai mengambil sisi-sisi emosi yang demikian natural dari keluarga Turisman. Film ini sukses memperoleh penghargaan sebagai Film Pendek Dokumenter Pilihan Media.

4. Moriendo
Satu lagi film animasi yang masuk dalam jajaran pemenang penghargaan. Sebagai pemenang Film Pendek Animasi Pilihan Media, Moriendo adalah film yang hanya memakan durasi 7 menit. Berkisah tentang seorang perempuan tua yang bertemu dengan kakek yang meperkenalkan dirinya sebagai kematian. Bahasa yang sangat puitis dan liris dalam film ini menguatkan penggambaran suasana yang cukup kelam dan penuh tanya. Andrey Pratama sang sutradara mengaku bahwa ia terinspirasi membuat film ini dari sebuah cerpen.

5. Wan-An
Dari enam buah film yang mendapatkan penghargaan, mungkin memang hanya film inilah yang menampilkan aktor sebagai tokoh utamanya. Cerita yang sederhana, menggelitik, namun bermakna dalam. Tentang sepasang suami istri lanjut usia yang mempertanyakan apa yang akan terjadi jika pada suatu pagi salah satu dari mereka mati? Film berdurasi 20 menit ini memberikan kejutan yang cukup tidak terduga. Film ini disutradarai oleh Yandy Laurens dan mendapatkan sekaligus tiga  penghargaan sebagai Film Pendek Fiksi terbaik, Film Pendek Fiksi Pilihan Media, dan Film Pendek Favorit.

6. Salah gaul
Kepedulian dan keprihatinan Abdul Razzaq dan Sahree Ramadhan terhadap masalah pergaulan antara anak alay dan bukan alay disorot cukup menarik dalam film ini. penonton bisa saja dibuat tertawa oleh komentar-komentar dan pendapat-pendapat yang dilontarkan mewakili berbagai kalangan di wilayah Surabaya. Menurut keduanya sesungguhnya film ini adalah film pemanasan yang mereka buat sebelum membuat film dengan tema serupa yang akan digarap lebih serius. Cukup dibuat dalam durasi 18 menit, tapi siapa sangka keisengan ini mampu membawa film mereka mendapatkan penghargaan Special Mention Film Pendek Dokumenter XXI Short Film Festival 2013.

AISHA
Terhangat:

Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?| Persija vs Persib| Penyaluran BLSM| Eksekutor Cebongan

Baca Juga:
SBY dan Ronaldo Saling Follow di Twitter
Heboh Bayi Berkepala Dua di Majenang, Cilacap
Ilmuwan Temukan Tiga Planet Layak Huni
 Implan Payudara Wanita Pecah Saat Bermain iPhone  



10.20 | 0 komentar | Read More

NOAH Luncurkan Album Versi Karaoke

Written By Unknown on Kamis, 27 Juni 2013 | 10.20

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah selesai konser dua benua dan lima negara, grup band NOAH meluncurkan DVD album terbaru Seperti Seharusnya (2012) dalam bentuk karaoke. Album versi karaoke ini sebagai bentuk interaksi yang lebih menarik dengan para penggemar NOAH.

Video dibuat dengan konsep latihan atau live performance dalam studio. "Ini ketiga kalinya buat album karaoke," ungkap Ariel di The Foundry 8, Rabu 26 Juni 2013. "Album ini dibuat untuk memuaskan keinginan fans yang suka menyanyi."

Ariel menceritakan beberapa alasan album berbentuk karaoke. Ia mendasarkan pada pengalaman langsung kelompok ini saat bertemu seorang penggemarnya di daerah. "Pernah ketemu sama seseorang dari daerah kecil yang bilang punya kaset Peterpan," kata Ariel. "Pas dilihat ternyata itu VCD karaoke dan bajakan."

Ariel sempat bertanya alasan penggemar itu membeli CD bajakan. Alasan sang penggemar, kata Ariel, "Kalau CD asli nggak ada gambarnya dan cd asli itu gak bisa nyanyi, kalau DVD karaoke ada gambar dan bisa sambil menyanyi."

Proses shooting video klip album ini dilakukan satu kali menggunakan kamera dalam jumlah yang cukup banyak. Video album karaoke menarik lantaran David sang keyboardist tidak ada dalam video klip. Saat pengambilan gambar David sesungguhnya hadir. Namun ia tidak dapat melanjutkan proses shooting karena kondisi tubuhnya belum sepenuhnya pulih pasca operasi. "Waktu itu disuruh datang aja dulu, pas kejadian jatuh wah gak ngira kondisinya separah itu," kenang Ariel.

Akhirnya David dan personil NOAH pun harus saling merelakan proses shooting terus berlanjut tanpa keberadaan personil secara lengkap. Dalam album yang baru dirilis 26 Juni 2013 ini terdapat 10 buah lagu di antaranya Raja Negeriku, Jika Engkau, Separuh Aku, Hidup untukmu Mati Tanpamu, dan Ini Cinta.

AISHA

Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM

Berita lainnya:
PKS: Dakwaan Luthfi Aneh dan Lucu
Mabes: Dua Polisi Tertangkap Bawa Rp 200 Juta
Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan
Lirik Nakal 'Rekening Gendut' Iwan Fals


10.20 | 0 komentar | Read More

Sapardi Djoko Damono, Sastra, Kata yang Meloncat  

TEMPO.CO, Makassar - Sastrawan dan budayawan Sapardi Djoko Damono menyatakan sastra tidak hanya berupa tulisan, bunyi, gambar, tulisan dan gambar atau komik, maupun gabungan dari ketiganya, yakni film. Sastra bisa meloncat-loncat seenaknya sendiri di layar komputer. "Sastra memang selalu berkembang," kata Sapardi di aula Profesor Mattulada FIB Universitas Hasanuddin (Unhas), Rabu, 26 Juni 2013.

Guru besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) ini membawakan kuliah umum bertajuk "My City My Literature". Kuliah umum ini adalah salah satu rangkaian kegiatan Makassar International Writers Festival (MIWF) 2013.

Sapardi pun menjelaskan maksudnya mengenai sastra yang bisa meloncat-loncat tersebut. Menurut Sapardi, teknologi canggih turut memberikan peluang bagi perkembangan sastra. Internet, misalnya, diakui Sapardi, anak muda sekarang bisa menyalurkan kreativitasnya berupa karya sastra melalui media ini. Hasilnya, lahir karya-karya baru yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sapardi mencontohkan novelis Fira Basuki. Buku Fira yang berjudul 140 Karakter merupakan kumpulan isi hatinya sendiri yang ia tulis di media sosial Twitter. Pada konteks lain, ada sebuah film yang lahir dari kumpulan lagu-lagu The Beatles. Inilah yang menjadi bukti dari kata 'meloncat-loncat' yang dimaksud Sarpadi. Sebuah buku bisa menjadi film, dan lainnya.

Adapun dongeng, yang juga salah satu karya sastra, dipertanyakan eksistensinya. Menurut Sapardi, dongeng atau cerita juga mesti berubah mengikuti perkembangan zaman. Sebab, cerita sastra yang tidak diubah akan ditinggalkan atau terkubur.

Sapardi menambahkan, tradisi adalah sebuah proses. Cara seseorang mempertahankan tradisi sastra adalah mengembangkan kreativitas. Bukan menjaganya tetap pada cerita awal diciptakan. Jika demikian, sama saja membunuh tradisi itu. "Yang tidak berubah-ubah itu yang mati saja, artinya masuk museum dan selesai," ujar Sapardi. Ia mencontohkan kisah Srikandi. Mulanya, sosok Srikandi adalah lelaki, namun di Jawa ia dikenal sebagai perempuan perkasa.

Film animasi buatan Amerika Serikat, Shrek, adalah kisah yang diadaptasi dari sebuah buku dongeng. Begitu pula dengan film Twilight yang berkisah tentang vampire. Sejak dulu vampire sudah ada, namun pembuat film meramunya menjadi sesuatu yang baru.

Sapardi mengatakan orang bisa menulis karena rajin membaca. Ia berpesan agar generasi muda tidak hanya menulis, tetapi tekun membaca. "Orang bisa ngomong karena bisa mendengar," kata dia.

Kegiatan ini juga dilengkapi dengan pembacaan puisi berjudul "Pada Suatu Hari Nanti" karya Sapardi. Selain itu, ada Sinrilik, karya sastra lisan berupa monolog untuk menyampaikan petuah leluhur. Dilengkapi dengan kesok-kesok, alat musik seperti rebab Jawa, monolog disampaikan seperti bernyanyi. Menggunakan dua bahasa, yakni bahasa daerah Makassar dan bahasa Indonesia.

REZKI ALVIONITASARI

Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM

Berita Lainnya:
Main Teater, Rio Dewanto Dimarahin Calon Mertua
Bayi Meninggal Setelah Ditolak 4 Rumah Sakit
NOAH Luncurkan Album Versi Karaoke
Kemenhut Ogah Beberkan Perusahaan Pembakar Hutan
SBY Terima Kunjungan Presiden Vietnam


10.20 | 0 komentar | Read More

Lirik Nakal 'Rekening Gendut' Iwan Fals  

Written By Unknown on Rabu, 26 Juni 2013 | 10.20

Iwan Fals bersama istrinya Rosana dan anaknya Raya saat meluncurkan album terbarunya berjudul RAYA di Roliing Stone Cafe, Jakarta, (25/6). Album ini merupakan album ketiga Iwan Fals yang menggunakan nama anaknya. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta -Bulan ini, Iwan Fals meluncurkan album barunya bertajuk Raya. Tajuk album diambil dari nama bungsunya, Raya Rambu Rabbani, 10 tahun. Ini adalah kali ketiga Iwan mencatut nama anaknya sebagai judul lagu maupun album. Sebelumnya, Iwan pernah membikin lagu berjudul Galang Rambu Anarki (nama sang sulung), dan album Cikal (dari nama putrinya, Annisa Cikal Rambu Bassae).

Album terbarunya berisi 18 lagu, yang sebagian di antaranya memuat kritik Iwan terhadap berbagai fenomena sosial. Dalam Raya, Iwan melontarkan dua lagu soal korupsi, yakni Bangsat dan Rekening Gendut. Kedua lagu itu memiliki kemarahan yang sama dengan Tikus-Tikus Kantor dan Politik Uang yang dibikinnya beberapa tahun lalu.

Liriknya, seperti biasa, nakal, usil, dan menyentil. Seperti penggalan lirik Rekening Gendut ini:

Rekening gendut yang bisa kentut.
Kebanyakan ngemil, daging rakyat dicuil-cuil.
Di koran-koran di televisi, lucu namanya nggak lucu akibatnya.
Rekening gendut kentut tak berbunyi, tapi baunya busuk sekali..

Saat ditanya ihwal kekritisannya yang tak terkikis usia, Iwan berujar dirinya sekadar berekspresi, melihat apa yang terjadi di sekelilingnya. Perkara liriknya dianggap kritis, ia tak mempersoalkan. "Saya sudah "dol", enggak tahu mana yang kritik, mana yang bukan," ujarnya.

ISMA SAVITRI

Topik Terhangat
PKS Didepak? | Persija vs Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita Terhangat
Hutan Terbakar, Malaysia Layangkan Nota Protes
Hutan Terbakar, Penjualan Retail Anjlok
Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan


10.20 | 0 komentar | Read More

Ratna Sarumpaet Kembali ke Pentas Teater

TEMPO.CO, Jakarta -Artis dan aktivis perempuan Ratna Sarumpaet kembali ke panggung seni teater setelah absen selama tujuh tahun. Bersama kelompok teater Satu Merah Panggung, Ratna akan menyuguhkan cerita kompleksitas masalah bangsa Indonesia melalui naskah bertajuk Titik Terang: Sidang Rakyat Dimulai yang akan dipentaskan pada 3-6 Juli 2013 di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

"Ini fokusnya tentang kemiskinan, kedaulatan rakyat , konstitusi yang diinjak-injak," katanya saat ditemui di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Rabu, 25 Juni 2013.
"Ini penting dipentaskan karena rakyat harus berhenti menutup telinga."

"Karya saya memang enggak pernah nggak pakai penelitian," Dia menambahkan. "Karena seniman nggak boleh bohong. Titik terang ni penelitiannya seumur hidup, empirik dan data-data."

Seniman yang juga menulis naskah Marsinah Menggugat ini, dalam pementasan kali ini menggandeng aktor dan aktris ulung dalam dunia seni peran. Sebut saja putri mendiang W.S. Rendra, Maryam Supraba; Atiqah Hasiholan, Teuku Rifnu Wikana dan Rio Dewanto. Secara garis besar, naskah ini menceritakan kisah empat tokoh yakni Arman (Rio Dewanto), Arma (Maryam Supraba), Ria (Atiqah Hasiholan) dan Edo (Teuku Rifnu Wikana).

Arman digambarkan sebagai sosok aktivis muda yang memperjuangkan demokrasi dan gelisah atas persoalan bangsa. Ia menjalin cinta dengan perempuan bernama Arma, anak seorang pejabat korup. Sementara itu, Edo adalah mantan aktivis yang menjadi pejabat istana, resah atas keadaan di sekitarnya yang kacau. Di tengah pergumulan politis itu, ada sosok Ria, pelacur cantik yang memperjuangkan nasib rekan-rekannya dari tekanan sosial.

Para pemeran masing-masing memerankan tokoh sebagai sentral cerita, namun diakui Ratna masih memiliki benang merah yakni menuturkan pesan tentang kemiskinan. Sehingga ia pun mengaku tak segan menghadirkan cerita ini sebagai kritik kepada pemegang kuasa negara.

"Ini karya saya yang sangat keras," kata Aktivis gerakan Reformasi 1998 itu. "Tapi aku mau mengingatkan keras ini dalam konteks apa. Kalo menurut saya, Indonesia yang punya Presiden dari pertama sampai sekarang masih gini aja rakyatnya, ya perlu marah."

Naskah karya yang juga akan diproduksi dalam bentuk buku ini merupakan karya Ratna ke sebelas. Karyanya Marsinah Menggugat sempat dicekal dan pementasannya dibubarkan secara paksa. Meski demikian, pementasan kali ini Ratna tak peduli akan mendapatkan reaksi negatif dari pemerintah yang ia kritik. Justru Ratna punya misi mengundang pejabat istana.  "Saya mencoba melayangkan surat ke istana. Mungkin dia kangen," candanya.

NURUL MAHMUDAH

Topik Terhangat
PKS Didepak? | Persija vs Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita Terhangat
Hutan Terbakar, Malaysia Layangkan Nota Protes
Hutan Terbakar, Penjualan Retail Anjlok
Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan


10.20 | 0 komentar | Read More

Pameran Keramik Karya Mahasiswa

Written By Unknown on Selasa, 25 Juni 2013 | 10.20

TEMPO.CO , Surabaya:Sejumlah karya keramik dengan ragam bentuk dan rupa tertata rapi di atas 'meja saji' di Galeri Merah Putih, Surabaya, Senin, 24 Juni 2013. Sejumlah bola lampu yang dipasang di sekeliling dinding menyinari redup ruang pameran. Belasan keramik itu merupakan karya seni buatan mahasiswa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya (STKW). Pameran bertajuk "Rakuti Caramos 1" itu mulai digelar sejak Minggu malam, 23 Juni 2013 hingga Sabtu, 29 Juni 2013 mendatang.

 "Pameran ini lebih menekankan pada proses penciptaan karya. Konsep dipikirkan belakangan," kata Sri 'Kethek'Sefry, salah satu mahasiswa jurusan Seni Rupa STKW kepada Tempo. Pameran ini merupakan karya kelompok dan lebih 'memperbincangkan' konsep seni untuk seni ketika menghadirkannya ke ruang publik. "Ketika berbicara konsep, maka itu dikembalikan ke masing-masing penciptanya," kata Sri. 

Menurut mahasiswa asal Tuban ini, dalam menciptakan karya mahasiswa tidak begitu memikirkan perencanaan yang pelik laiknya perupa-perupa handal dan profesional.  "Yang penting berkarya dulu dan mengadakan pameran. Untuk konsepnya baru dipikirkan belakangan," katanya.

Sejumlah mahasiswa yang mengikuti pameran ini telah menempuh mata kuliah wajib yakni Keramik I dan Keramik II. Setelah menempuh mata kuliah tersebut, masing-masing mahasiswa diwajibkan membuat sebuah karya untuk kemudian dipamerkan bersama-sama. "Intinya, ini karya keramik mahasiswa yang telah memperoleh dasar ilmu keramik," kata Sri. 

Tanah liat sebagai bahan membuat keramik  diperoleh mahasiswa dari Karangpilang. "Satu truk engkel tanah liat itu seharga Rp 350 ribu," katanya.

Sesuai dengan ilmu yang diperoleh selama menempuh kuliah keramik, setiap detail tahapan harus dilalui untuk membuat karya keramik itu. Diawali dari pengambilan serta pemilihan bahan tanah liat untuk kemudian diperam, disaring, diendapkan hingga diolah. Kemudian menentukan teknik membentuk keramik tersebut mulai dari pincing, pilin, slab, putar, kombinasi bahkan eksperimentatif. "Chemistry terbentuk sejak diawal-awal tahapan setelah sebelumnya berulang-ulang membuat keramik," katanya. 

Bagaimana membuat campuran, serta pilihan teknik menjadi otonomi masing-masing mahasiswa? "Ketika dibakar pecah, berarti ada yang salah dalam pengolahannya," kata dia. Dibutuhkan kesabaran lebih, kata Sri, dalam membuat karya keramik ini. Dia mencontohkan, membuat keramik membutuhkan waktu hingga sehari lebih. "Yang paling lama dalam proses pembuatan keramik ini adalah menunggu," katanya. 

Ketika menggunakan teknik menyambung, maka faktor kelembaban tanah harus selalu diperhatikan. "Memang harus sering mencoba dan berbuat salah," katanya. Dia sempat menirukan pernyataan Hari Prajitno, dosen seni rupa STKW, tentang membuat karya keramik. 

"Bagaimana membuat karya keramik seperti menjalani hidup ini." kata Sri. Bagaimana memililih bahan, kemudian mengolah dan membentuknya untuk kemudian dibakar. "Ketika pecah, berari ada yang salah dan mulai lagi dari nol," katanya.

Ketika keramik sudah matang atau jadi artinya setelah melalui pembakaran pertama, untuk membuat lebih baik lagi harus digelasir di dibakar lagi. "Sama seperti menjalani hidup dengan berbagai permasalahannya," kata Sri menirukan dosennya.

DAVID PRIYASIDHARTA
Topik terhangat:
Ridwan Kamil
| Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita lainnya:
Hitung Cepat, Ridwan Kamil Jadi Wali Kota Bandung
Menang Pilkada Bandung, PKS: Masih Dipercaya Warga
Ini Sikap Persib Soal Penyerangan Bus Mereka
Farhat Abbas Kicau Foto Cium Bastian Coboy Junior


10.20 | 0 komentar | Read More

Makassar International Writers Festival Dibuka

TEMPO.CO, Makassar - Makassar International Writers Festival 2013, dibuka hari ini. Festival yang sudah berlangsung untuk ketiga kalinya ini menghadirkan penulis dari dalam dan luar negeri. Juga diputar sejumlah film dokumenter tentang sastra dan sejarah. Acara yang sebagian besar berlangsung di Fort Roterdam ini akan ditutup pada Sabtu malam mendatang (29 Juni).

Di antara sastrawan yang hadir dalam acara ini adalah Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, Dewi Lestari, Peter Zilahy, dan lain sebagainya. Juga ada penulis buku-buku perjalanan Agustinus Wibowo yang hari ini akan membahas soal hubungan antara puisi dan fotografi.

Dalam pembukaan malam nanti, akan diputar film dokumenter sepanjang 15 menit tentang sastrawan Pujangga Baru asal Sulawesi Selatan, AM Dg Myala alias A.M. Thahir. Film ini dimulai dari riset mendalam yang dilakukan oleh Arfan Sabran (Aslan) dan Krishna Pabichara. Hasil riset mereka kemudian difilmkan oleh Yandy Lauren.

Menurut Lily Farid, ketua penyelenggara, MIWF 2013 akan banyak mengangkat komunitas sastra dan geliat kegiatan sastra di Indonesia bagian Timur.

Qaris Tajudin, Irmawati

Topik Terhangat
Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita Terpopuler
Persib vs Persija Batal, Bobotoh Blokir Pintu Tol
Basuki: Jakarta Bukan Hanya untuk Orang Kaya
Macet 'Gila' di Perayaan Ulang Tahun Jakarta


10.20 | 0 komentar | Read More

Meriahnya Musik di Pesta Media

Written By Unknown on Senin, 24 Juni 2013 | 10.21

(dari kiri) Gitaris group musik Padi Satriyo Yudi Wahono (Piyu), Inna Kamarie, dan Once tampil dalam konser musik "Harmony of Padi" di Graha Cakra Universitas Negeri Malang, Malang, Jawa Timur, Selasa (2/10) malam. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO , Jakarta:Di tengah hiruk pikuk ramainya perayaan ulang tahun kota DKI Jakarta yang diselenggarakan di beberapa titik, Aliansi Jurnalis Independen menggelar acara tahunannya, Pesta Media. Acara yang berlangsung pada hari pertama, Sabtu 22 Juni 2013 ditutup dengan menghadirkan tiga pemusik yang membawakan warna musik yang berbeda. Inna Kamarie, Tika and Dissindents, dan Payung Teduh menawarkan hiburan lain di sela banyak acara hiburan yang berlangsung di banyak titik Jakarta semalam.

Inna Kamarie, penyanyi yang memulai karir bermusiknya bersama kelompok vokal Dewi-Dewi, hadir dengan bernyanyi solo di jalur jazz. Diiringi Bebenz Jazz, Inna membawakan beberapa buah lagu seperti Fly Me To the Moon, Someone Like You, Diamond, hingga lagu Gerimis-nya alm. Benyamin S. Disela-sela acara Ina menghibur penonton dengan gayanya yang centil. "Saya sudah berhijab, tapi masih wild," tuturnya sembari mengangkat kedua tangannya yang dibalut dengan gaun merah menyala.

Menyusul Inna, Tika and Dissidents tampil dengan warna musiknya yang lebih tinggi beatnya. Lagu-lagu yang dibawakan Tika sarat akan pesan-pesan sosial. Isu LGBT, industri kecantikan, hingga Mayday merupakan tema-tema yang dibawa dalam lirik-lirik yang dinyanyikan oleh Tika. Setelah menyanyikan lagu pertamanya Tika mengungkapkan bahwa dirinya agak kurang sreg dengan set panggung yang disediakan. Merasa ada jarak antara ia dengan penonton, akhirnya Tika Mengajak para penonton untuk berdiri mendekati panggung. "Ayo semuanya mending maju, berdiri, nggak usah duduk kayak di prasmanan," sahutnya. Sontak penonton yang tadinya duduk langsung berhambur mendekati panggung.

Sebagai penutup, Payung Teduh hadir dengan membawakan lebih dari lima lagu. Tanpa diminta penonton langsung berdiri mendekati panggung dan akhirnya duduk lesehan di muka panggung karena sebelumnya penonton yang duduk di belakang tidak dapat melihat aksi Mohammad Istiqomah Djamad (Is), Comi Aziz Kariko (Comi), Ivan Penwyn (Ivan), dan Alejandro Saksakame (Cito).

Lain lagi dengan dua musisi sebelumnya, Payung Teduh hadir dengan membawakan lagu-lagu bernuansa folks dengan lirik-lirik yang kerap menyentuh hati seperti Pujaan Hati, resah, Kucari Kamu, Cerita Tentang Gunung dan Laut, Perempuan Dalam pelukan, Menuju Senja. Kelompok musik yang mendapatkan penghargaan Album Terbaik 2012 versi Majalah Tempo dan Best New Comer ICEMA (Indonesia Cutting Edge Music Award) 2012 ini sukses menutup acara dengan nuansa yang tenang sebelum penonton pulang disambut kemacetan karena perayaan ulang tahun kota Jakarta Sabtu malam.

AISHA
Topik Terhangat
Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita Terpopuler
Persib vs Persija Batal, Bobotoh Blokir Pintu Tol
Basuki: Jakarta Bukan Hanya untuk Orang Kaya 
Macet 'Gila' di Perayaan Ulang Tahun Jakarta  


10.21 | 0 komentar | Read More

Trailer Film Steve Jobs Beredar di Youtube

Grafis Terkait

Kalori dan Lemak dalam Kudapan Bioskop

Kalori dan Lemak dalam Kudapan Bioskop

Foto Terkait

Keindahan Danau Singkarak di Sumatra Barat

Keindahan Danau Singkarak di Sumatra Barat

Video Terkait

Hendrick Gozali : Nilai Sempurna Untuk Film Finding Srimulat

Hendrick Gozali : Nilai Sempurna Untuk Film Finding Srimulat

Topik

  • #Film
  • #Steve Jobs
Besar Kecil Normal

TEMPO.CO , Jakarta:Film biopic Jobs akan mulai tayang pada 16 Agustus 2013. Film yang dibintangi Ashton Kutcher ini mengangkat bagian dari perjalanan hidup penemu Apple.Corp, Steve Jobs dari tahun 1971 sampai 2011.

Film Jobs sendiri sudah diperkenalkan ke publik di Sundance Film Festival, Jumat, 25 Januari 2013. Film ini dibuat 15 bulan setelah meninggalnya Jobs . Semula film ini hendak diluncurkan 19 April 2013.

Rencana itu ditunda oleh studio film Open Road lantaran alasan tak ada waktu cukup untuk memasarkannya. Di Youtube, cuplikan film Jobs sudah diunggah sejak 21 Juni 2013. Hanya dalam dua hari, trailer sudah ditonton hampir 1,5 juta kali.

"We've got to make the small things unforgettable," begitu kata Kutcher sebagai Jobs dengan lagu latar Can't Hold Us dalam trailer tersebut.  Jobs kemudian memecat seseorang.

Film ini berdurasi 125 menit dan ditulis oleh Matt Whiteley. Film diproduksi oleh Mark Hulme dan Marcos dengan sutradar Joshua Michael Stern.

Steven Paul Jobs bagi sebagian orang dianggap sebagai inovator besar di dunia teknologi. Jobs lahir 24 Februari 1955. Ia meninggal 5 Oktober 2011 meninggalkan perusahaan dan nama besar Apple Corp. Namun banyak orang meragukan film Jobs bisa menggambarkan kebesaran Jobs.

YOUTUBE | PWT

Topik Terhangat
Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM | Ribut Kabut Asap | Koalisi dan PKS

Berita Terpopuler
Persib vs Persija Batal, Bobotoh Blokir Pintu Tol
Basuki: Jakarta Bukan Hanya untuk Orang Kaya 
Macet 'Gila' di Perayaan Ulang Tahun Jakarta


10.21 | 0 komentar | Read More

Musikimia Luncurkan Album Tema Cinta Tanah Air

Written By Unknown on Minggu, 23 Juni 2013 | 10.20

TEMPO.CO , Jakarta:Grup band Musikimia akan meluncurkan album pertama bertema 'Cinta Tanah Air'. "Temanya tentang cinta tanah air," kata Fadly, vokalis Musikimia di Balai Sarbini kepada Tempo, Kamis, 20 Juni 2013.

Grupband yang cukup sukses dengan single pertama Apakah Harus Seperti Ini, tersebut, memilih waktu pertengahan tahun 2013 untuk menelurkan karya terbarunya. "Kami sudah selesai mixing dan mungkin keluarnya pertengahan tahun," kata pemilik nama lengkap Andi Fadly Arifuddin itu. Ia berharap bandnya juga bisa konser pada tahun ini.

Pada album baru itu, grup band yang terdiri dari Rindra, Yoyo, Stephen dan Fadly ini mengaku sedang tergila-gila oleh budaya nusantara. Mereka mengaku akan memainkan musik bernuansa Indonesia, tapi pakai alat musik Barat. "Semua personil Musikimia itu besar dari musik Barat, jadi kami main alat musik barat," kata Fadly. "Tapi melody nusantara. Jadi bukan musik daerah, pakai alat musik daerah."

Fadly mengaku akan banyak kejutan yang akan diberikan Musikimia pada karya-karyanya kali ini. Ada lagu-lagu yang lay down, ada pula yang bertempo keras.

Namun yang unik, lagu-lagu dalam album ini terinspirasi dari berbagai tokoh-tokoh nasional. Sesuai temanya pula, lagu-lagu mereka akan menggambarkan nasionalisme ala Musikimia. "Ada yang terinspirasi dari berita Bung Karno. Ada pula yang dari pernyair Wiji Thukul. Lengkap Indonesia lah," dia melanjutkan.

Walau banyak hal negatif dari Indonesia, namun Fadly selalu yakin Indonesia sebagai negara yang kaya. "Dengan semua masalahnya, kondisinya tetep Indonesia adalah negaranya yang kaya," kata dia.

MITRA TARIGAN

Topik Terhangat
HUT Jakarta | Ribut Kabut Asap | Koalisi dan PKS | Demo BBM

Berita Terpopuler
Keributan Warnai Antrean di SPBU Sentul
BBM Naik, Empat Titik Rawan Dipantau
Antri Panjang, SPBU Depok Batasi Isi Rp 100 Ribu


10.20 | 0 komentar | Read More

Sixpence None The Richer: Selamat Ulang Tahun Jakarta!  

TEMPO.CO, Jakarta - Mengadakan konser tepat di hari jadi Kota Jakarta yang ke-486, band asal Amerika Serikat, Sixpence None The Richer tidak lupa mengucapkan selamat untuk warga ibukota.

"Ulang tahun Jakarta, kebetulan sekali kami ada di sini. Ini lagu ulang tahun untuk kalian," kata Leigh Nash sang vokalis saat tampil di IM3 Java Rockin' Land 2013 (JRL).

Begitu mendengar petikan intro gitar yang dimainkan oleh Matt Slocum, penonton pun langsung heboh. Pasalnya, baru memasuki lagu ketiga, Sixpence langsung membawakan lagu mereka yang paling populer, "Kiss Me". Lagu mereka itu pun menjadi persembahan bagi ulang tahun Jakarta.

Penonton Rockin' Land Stage yang kebanyakan hapal di luar kepala lagu itu pun sontak saja bersuara bersama, menyanyikan lagu yang populer tahun 90an akhir itu dari awal hingga selesai.

Suara bening dan khas Nash, terdengar seperti anak-anak, pun tidak berubah saat membawakan lagu itu. Penonton pun terhanyut dibawa bernostalgia ke masa lalu dengan lagu itu. Nash Sabtu (22/6) malam itu tampil dalam balutan atasan hijau dan rok berpotongan tinggi. Ia pun tetap mempertahankan gaya rambut pendeknya, seperti saat di video klip "Kiss Me".

Saat konferensi media beberapa saat sebelum mereka manggung pun, Nash menyatakan musik mereka memang tidak berubah.

Leigh Nash menyanyikan lagu-lagunya dengan manis, hampir semua lagu dibawakan tanpa aransemen yang mengubah total lagu mereka. Tetapi, bila dibandingkan dengan gaya mereka terdahulu, petikan gitar Slocum terdengar cukup berbeda. Petikan gitar elektroniknya malam itu terasa lebih nge-rock.

Sixpence membawakan beberapa lagu yang tidak begitu familiar oleh penonton, namun sangat terasa nuansa khas Sixpence None The Richer, seperti "Melody of You" yang diambil dari album "Divine Discontent" tahun 2002. Sixpence yang tahun lalu mengeluarkan album "Lost in Translation", pun turut mendendangkan lagu dari album terbaru mereka itu, "Radio", "Be Ok", dan "Safety Line".

Penampilan perdana mereka di Jakarta pun mendapat sambutan cukup meriah dari penontonnya, terutama Nash yang kerap melontarkan kata-kata di sela-sela penampilannya.

"Halo Indonesia! Lama sekali ya, sampai kami bisa ada di sini," kata Nash dari atas panggung.

Dengan suaranya yang khas, Nash pun membawakan salah satu lagu favoritnya dari Skeeter Davis, " End of The World".

"Don't they know it's the end of the world," Leigh Nas melantunkan lirik populer itu.

Tak kurang dari 15 lagu dibawakan oleh Sixpence None The Richer. Akhir konser menjadi anti-klimaks karena lagu yang paling ditunggu, "Kiss Me", telaj dibawakan di awal pertunjukan. "There She Goes" yang diprediksi menjadi lagu penutup pun rupanya masih memiliki penerus, "Love".

Sixpence None The Richer pun malam itu tidak membawakan dua lagu terkenal mereka, "Breathe Your Name" dan "Don't Dream It's Over".

ANTARA


10.20 | 0 komentar | Read More

Helena Bonham Carter Jadi Ibu Peri Cinderella

Written By Unknown on Sabtu, 22 Juni 2013 | 10.20

TEMPO.CO, Jakarta--Helena Bonham Carter yang selama ini dikenal lewat perannya yang eksentrik, dikabarkan ikut ambil bagian dalam film Cinderella. Dalam film klasik Disney ini, Carter akan berperan sebagai ibu peri yang menolong Cinderella. Pengumuman mengenai peran ibu peri ini disampaikan oleh Disney, Kamis 20 Juni 2013.

Film Cinderella, yang rencananya akan dirilis 2014 akan dibintangi oleh Lily James, sebagai Cinderella. Sementara bintang serial Game of Thrones, Richard Madden akan berperan sebagai pangeran tampan. Peran ibu tiri Cinderella jatuh ke tangan aktris Cate Blanchett.

Kenneth Branagh dipercaya menjadi sutradara film yang naskahnya dikerjakan oleh Aline Brosh McKenna, penulis The Devil Wears Prada.

Tokoh ibu peri dalam gambaran animasi Cinderella 1950 adalah nenek yang penyayang. Dengan terpilihnya Carter untuk menjadi ibu peri, diduga film Cinderella terbaru ini kemungkinan akan lebih gelap. Mengingat Carter dikenal dalam perannya sebagai tokoh yang unik, gelap seperti peran Bellatrix Lestrange dalam film Harry Potter, Mrs. Lovett dalam Sweeney Todd dan yang terbaru Madame Thenardier dalam Les Miserables.

Bagi Carter, ini bukan kali pertama ia bekerjasama dengan Disney. Sebelumnya ia pernah bermain dalam film Alice in Wonderland. Ia juga tampil dalam film Disney selanjutnya yang dibintangi oleh Johnny Depp, The Lone Ranger.

Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah film ini nantinya akan lebih berwarna seperti Alice in Wonderland. Atau mungkin pendekatannya lebih klasik, tapi yang pasti pihak produser pernah mengatakan kalau mereka ingin film ini lebih modern.

"Kami sudah memikirkan judul dan karakter yang kami belum melihatnya dalam versi modern, aksi yang lebih nyata, dan kami sedikit kaget Cinderella belum pernah seperti itu, sebagai cerita yang tradisional dan lama," ujar sang produser Simon Kinberg kepada Hero Complex.

Kinberg dan McKenna bersama sudah memiliki rencana untuk sebuah aksi terbaru. Mereka berharap, status Cinderella sebagai karakter ikonik akan membantu film ini.

"Ini lucu karena namanya, sedikit seperti Sherlock Holmes atau Star Wars atau nama lain, (Cinderella) ini salah satu dari nama-nama yang orang tahu seluruh dunia dan mengenal ceritanya. Ini mudah diidentifikasi, sangatsangat cerita merakyat," kata Kinberg.

LATIMES | DEWI RETNO

Terhangat:
Evaluasi Jokowi | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah

Berita lainnya:
'Leher Angsa', Impian Kecil Bocah Dusun
Konser Gangnam Style Man di Jakarta Diundur
Fadly Padi Belajar Goyang dari Nidji
Nidji Paling Senang Tampil di Depan Nidjiholic


10.20 | 0 komentar | Read More

Geisha Gelar Konser Tanpa Batas

Grup band Geisha tampil pada penutupan PON XVIII 2012 di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, Kamis (20/9). ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO , Jakarta:Band Geisha Jumat, 21 Juni 2013 malam menggelar konser bertajuk Konser Tanpa Batas Gesiha Musikkamu di Soehanna Hall kawasan Sudirman, Jakarta. Band yang mencuat pamornya lewat lagu Jika Cinta Dia ini mempersembahkan konsep yang berbeda untuk konser kali ini.

"Ini program yang sengaja kami jadwalkan untuk mendekatkan dengan fans. Kami excited karena ini pertama kali main musik dekat dengan fans," kata Momo, vokalis Geisha saat ditemui di Soehanna Hall.

Konsep konser kali ini yakni terdapat 250 penggemar Geisha yang tergabung dalam My Geisha. Mereka terpilih dari 75 ribu penggemar Geisha yang dipilih berdasarkan poin tertinggi di situs penggemar Musikkamu.com. Para penggemar itu menikmati suasana konser tanpa batasan antara Geisha dan mereka, tanpa pengamanan ketat dan lebih intim. Setting panggung pun dibuat rendah untuk mendekatkan dengan penggemar.

Sehingga konser ini bertajuk Konser Tanpa Batas seperti yang pernah diselenggarakan band Noah bersama 300 penggemar beberapa bulan silam. "Kami deket dengan semua My Geisha di seluruh Indonesia. Ada 12 lagu yang akan kita nyanyikan semuanya hits," imbuh Robi sang Gitaris.

Geisha adalah band asal Pekanbaru yang digawangi oleh Momo, Roby, Nardm Dhann dan Aan. Memilih genre pop untuk berkarya di musik, Band yang terbentuk pada 2003 ini berhasil melejitkan karya mereka. Sebut saja beberapa lagu Geisha yang akrab di telinga pecinta musik seperti Jika Cinta Dia, Selalu Salah, Tak Akan Pernah Ada dan Kamu Yang Pertama. Hingga saat ini, Geisha telah berkarya sebanyak lima album dan merilis lagu terbaru berjudul Lumpuhkan Ingatanku.

NURUL MAHMUDAH

Berita Lainnya:
'Leher Angsa', Impian Kecil Bocah Dusun 
Konser Gangnam Style Man di Jakarta Diundur
Fadly Padi Belajar Goyang dari Nidji
Nidji Paling Senang Tampil di Depan Nidjiholic
Ini Dia Film di Festival Film Jerman 2013  


10.20 | 0 komentar | Read More

Konser Gangnam Style Man di Jakarta Diundur

Written By Unknown on Jumat, 21 Juni 2013 | 10.20

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Gangnam Style Man menggoyang Jakarta terpaksa harus diundur sementara waktu. Psy yang tadinya akan menggelar konser di Jakarta pada 6 Juli 2013 mendatang, harus diundur sampai batas waktu yang belum ditentukan, seperti yang diungkapkan penyelenggara dan promotor lewat akun twitter mereka.

Mahaka Sports & Entertainment, lewat akunnya @MHKentainment, berkicau tentang pengunduran konser pertajuk Harmony Festival tersebut. "Guys, berikut pernyataan resmi dari promotor @vesliveasia mengenai diundurnya konser PSY 6 Juli nanti," kicaunya pada, Selasa, 18 Juni 2013.

Pada kicauan tersebut terlampir sebuah foto dari surat pernyataan pihak promotor. Dalam surat tersebut berisikan permintaan maaf atas pengunduran jadwal dari rencana awal diadakannya konser penyanyi asal Korea ini.

"We regret to inform you that the Harmony Festival to be held on 6th July 2013 at Gelora Bung Karno Stadium will be postponed to a later time," tulisnya dalam surat tersebut. Padahal terhitung sejak 7 Juni 2013 lalu, penjualan tiket telah dibuka untuk para penggemar Psy di ibu kota.

Masih dari akun yang sama, pihak Mahaka Sports & Entertainment juga mengatakan siap untuk me-refund bagi pembeli yang telah membayar harga tiket masuk konser. "Silahkan langsung hubungi kiostix untuk mekanisme refund :),"kicaunya pada pembeli tiket konser Harmoni Festival Psy.
Sampai saat ini belum ada alasan pasti atas diundurnya konser tersebut.

Rencananya konser tersebut diadakan di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 6 Juli 2013 dan dimulai pukul 19.00. Penjualan tiket pun telah dimulai dari harga termurah Rp 350 ribu sampai dengan kelas VIP seharga Rp 1,4 juta. Rencananya dalam konser tersebut Psy akan berkolaborasi dengan beberapa artis lokal tanah air dan ber-Gangnam Style bersama.

NANDA HADIYANTI


Terhangat:
HUT Jakarta | Ribut Kabut Asap | Koalisi dan PKS | Demo BBM


Baca juga:

Ganjar Pranowo, Romantika Mahasiswa 'Abadi'
Man Of Steel Berjaya di Box Office dan Twitter
Polercoaster, Roller Coaster Tertinggi di Dunia
Bams Samsons Resmi Mundur


10.20 | 0 komentar | Read More

'Leher Angsa', Impian Kecil Bocah Dusun  

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia anak-anak yang sederhana dan penuh canda hadir dalam film Leher Angsa. Adalah Aswin (Bintang Panglima), bocah dusun di pedalaman Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, bersahabat dengan ketiga bocah lainnya, yakni Sapar (Yudi Miftahudin), Najib (Fachri Azhari) dan Johan (Agus Prasetyo). Mereka berteman dan berbagi keceriaan bersama menghidupkan suasana Kampung Sembilun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Aswin, si kecil cerdas yang gemar membaca melahap semua buku bacaan di perpustakaan sekolah maupun sobekan koran di selokan sawah. Namun, Pak Tampan (Lukman Sardi), ayah Aswin, yang terkenal pelit tak pernah membelikan Aswin buku yang layak untuk dibaca. Pun demikian dengan harapan kecil Aswin untuk memiliki sepeda guna pergi ke sekolah. Pak Tampan tak pernah menuruti keinginan putranya. Pak Tampan lebih suka menyabung Ayam hingga tak sempat membantu ibu Aswin (Tike Priyatnakusumah) bekerja di ladang.

Suatu hari, ada pesawat jatuh di ladang menimpa ibu Aswin yang sedang bekerja.Sang ibu meninggal hingga Aswin larut dalam kesedihan. Dalam hati bocahnya, Aswin mempersalahkan sang Ayah yang lebih memilih menyabung ayam daripada menggantikan sang ibu bekerja di ladang. Tak lama, keceriaan Aswin kembali kala ayahnya menikah lagi dengan Ibu Baru (Alexandra Gottardo).

Namun lagi-lagi Aswin harus kesal kepada Pak Tampan yang pelit karena tak mau membuatkan kakus leher angsa. Ia kasihan pada ibu Baru yang malu harus berjongkok di sungai untuk buang hajat bersama warga lainnya. Di desa itu, kakus leher angsa adalah kemewahan tersendiri yang hanya dimiliki oleh Pak Kepala Desa (Ringgo Agus Rahman). Sejak saat itu, mimpi Aswin tidak hanya memiliki sepeda baru saat lulus SD, tapi juga mempunyai kakus leher angsa agar Ibu baru betah tinggal bersama keluarganya.

Aswin bersama ketiga sahabatnya, Sapar, Johan dan Najib menghadirkan kekocakan ala bocah yang khas. Pesan moral untuk bocah seusia mereka dihadirkan oleh sutradara Ari Sihasale lewat adegan kala Aswin dan kedua temannya menjenguk Sapar yang sedang sakit bisul.

Cerita yang ditulis oleh Musfar Yasin, penulis skenario asal Lombok itu sarat dengan makna kebersahajaan hidup. Adegan yang cukup menyentuh dipotret utuh oleh sang sutradara kala Sapar dalam kondisi sakit hanya makan ubi rebus dan ikan asin pemberian Aswin. Sedemikian sederhana suasana dan aura pedesaan yang ditampilkan. Rumah-rumah penduduk yang ditampilkan pun kesemuanya berdinding bambu anyaman.

Seperti film-film sebelumnya garapan Ari bersama dengan sang istri, Nia Zulkarnaen, (King, Serdadu Kumbang, Di Timur Matahari), kali ini Leher Angsa juga menyuguhkan pemandangan menawan. Memilih lokasi kampung Sembilun di kaki Gunung Rinjani memang disengaja oleh tim produksi untuk memanjakan mata penonton.

Hampir sepanjang film, pemandangan apik ditunjukkan sebagai latar cerita. Sungai jernih yang mengalir, Gunung Rinjani yang hijau nan asri serta sawah terhampar luas memanjakan mata penonton. "Ceritanya sederhana . Walaupun sederhana tapi gambarnya harus indah, film kan dilihat mata juga," tutur Ari Sihasale.

Para pemain anak-anak, yakni Bintang Panglima, Yudi Miftahudin, Fachri Azhari dan Agus Prasetyo, berperan apik sebagai tokoh cerita utama. Meski terbilang baru di dunia seni peran, keempatnya memerankan karakter fiksi masing-masing dengan alami. Pun kehadiran orang dewasa dalam film anak itu, seperti Lukman Sardi dengan perannya sebagai Pak Tampan, mendukung jalannya cerita dengan pas. Karena memang ini cerita tentang anak, porsi pemeran orang dewasa hanya melengkapai jalannya cerita.

Film ini patut diapresiasi atas usahanya untuk menghadirkan cerita anak. Gaya narasi yang dipilih dimana Aswin sebagai poros cerita bertutur langsung ke penonton, berhasil mendekatkan ide dan pandangan khas anak-anak kepada kita. Pesan moral tentang kebersahajaan hidup, empati, kesederhanaan serta hubungan orang tua dan anak bisa ditemui dalam film ini. Untuk mengisi liburan keluarga, film ini tak ada salahnya ditonton

NURUL MAHMUDAH

LEHER ANGSA
Produksi : Alenia Pictures
Sutradara : Ari Sihasale
Skenario : Musfar Yasin
Pemain : Bintang Panglima, Lukman Sardi, Alexandra Gottardo, Ringgo Agus Rahman, Teuku Rifnu Wikana, Tike Priyatnakusumah, Yadi Miftahudin, Fachri Azhari, Agus Prasetyo.
Durasi : 115 Menit
Waktu Premier: 16 Juni 2013
Waktu tayang di Bioskop: Mulai 20 Juni 2013


10.20 | 0 komentar | Read More

Polercoaster, Roller Coaster Tertinggi di Dunia  

Written By Unknown on Kamis, 20 Juni 2013 | 10.20

TEMPO.CO, Las Vegas - Las Vegas Strip akan menjadikan dirinya sebagai daya tarik terbesar bagi para wisatawan yang menyukai permainan yang memacu adrenalin. Pasalnya, perusahaan hiburan Rides Thrill AS berencana untuk menghabiskan uang sekitar US$ 100 juta atau sekitar Rp 990 miliar untuk membangun "Polercoaster" dekat Tropicana Hotel di Strip.

Seperti yang dilansir disitus Fox News, Polercoaster adalah roller coaster yang memiliki tinggi sekitar 650 kaki. Permainan ini akan menjadi roller coaster tertinggi di dunia dengan menyajikan pemandangan indah Las Vegas. Pada bulan April, Rides Thrill AS telah mengajukan rencana pembangunan roller coaster ini ke Federal Aviation Administration. Namun, FAA masih menentukan apakah struktur yang direncanakan tersebut berbahaya atau tidak karena letaknya yang berdekatan dengan Bandara Internasional McCarran.

Presiden Rides Thrill US, Michael Kitchen, optimistis tentang rencananya untuk menambahkan permainannya ke Las Vegas skyline. "Karena Las Vegas merupakan salah satu tujuan wisata terbaik di dunia," katanya kepada media Las Vegas. Nantinya Polercoaster akan membawa para wisatawan melesat dengan sangat cepat menaiki dan menuruni menara yang menjadi landasan roller coaster tersebut.

FOXNEWS.COM | ANINDYA LEGIA PUTRI

Tepuk Tangan Itu Menular
Terperangkap Stoples, Rubah Ini Dibantu Pria Rusia 
Benua Eropa dan Amerika Diprediksi Bertabrakan
2100, Populasi Manusia di Bumi 11 Miliar
Ini Penyebab Orang Ekstrovert Suka Berpesta

 


10.20 | 0 komentar | Read More

Man Of Steel Berjaya di Box Office dan Twitter  

TEMPO.CO, Los Angeles - Film anyar Man of Steel meraup sukses besar box office selama akhir pekan pembukaannya. Man of Steel mengantongi US$ 128 juta di Amerika Serikat. Film ini juga menjadi perbincangan utama pengguna situs jejaring sosial Twitter yang memberi apresiasi positif pada film tentang Superman terbaru ini.

Menurut tim di PCS Ltd, mereka memanfaatkan sebuah solusi manajemen media sosial baru yang disebut Social Knowledge untuk menentukan tingkat keterlibatan pengguna Twitter dalam membincang Man of Steel. Menurut analisis mesin ini, film itu meraih 58 ribu komentar positif, 28 ribu komentar netral, dan 16 ribu komentar negatif melalui Twitter selama akhir pekan pembukaannya.

Sebanyak 10,81 persen dari semua komentar mengatakan Man of Steel adalah "mengagumkan" sementara 9,61 persen memberikan penilaian "baik" untuk film ini. Penghitungan dimulai beberapa jam setelah pemutaran perdana film di AS.

Man of Steel yang mengisahkan asal-usul Superman ini menjadi film kedua terbesar dalam pemasukan sepanjang 2013. Film ini dibintangi oleh Henry Cavill sebagai Superman dan Ammy Adams sebagai Lois Lane.

Terdapat 100 produk bermerek yang mendanai dan juga ikut serta dalam film ini. Jumlah tersebut merupakan rekor untuk penampilan produk dalam sebuah film. Beberapa produk yang ikut serta berada di film Man of Steel, yaitu mobil Chrysler, ponsel Nokia, kacamata Warby Parkerm, dan minimarket Walmart.

CNN | TRIP B

Berita Terkini
Tepuk Tangan Itu Menular
Terperangkap Stoples, Rubah Ini Dibantu Pria Rusia 
Benua Eropa dan Amerika Diprediksi Bertabrakan
2100, Populasi Manusia di Bumi 11 Miliar
Ini Penyebab Orang Ekstrovert Suka Berpesta


10.20 | 0 komentar | Read More

Enam Perupa Mengesplorasi Mimpi

Written By Unknown on Selasa, 18 Juni 2013 | 10.20

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ruangan pamer bagian belakang Bentara Budaya Yogyakarta bak ruang makan. Dua meja panjang dirapatkan dengan enam kursi aneka warna di sekelilingnya. Tapi satu kursi dipojok diletakkan di atas meja dalam posisi terbalik, seolah jamuan yang terhidang di atas meja hanya untuk lima orang sesuai jumlah piring yang ada. Atau orang keenam sudah selesai bersantap dan meninggalkan arena perjamuan.

Inilah karya instalasi Vani Hidayatur Rahman, 32 tahun, dalam pameran   kelompok Batu Asah bertajuk "Tafsir Mimpi" di Bentara Budaya Yogyakarta, 14-20 Juni 2013. Judul karya itu tak biasa: "Banyak-banyak makan jangan ada sisa, makan jangan bersuara. Banyak-banyak makan jangan ada sisa, ayo makan bersama".

Adapun santapan di atas meja itu berupa kayu batang pohon yang dipotong mirip irisan roti tawar di atas nampan dalam ukuran yang tak biasa. "Di ruang pamer belakang ada piring, kita disuruh makan apa ini?" kata rohaniawan Sindhunata mewakili Bentara Budaya pada sambutan pembukaan pameran, Jumat malam 14 Juni 2013. Pertanyaan itu dia tujukan ke Hermanu, pengelola Bentara, sebelum pameran dibuka.

Sindhunata mengulang jawaban Hermanu padanya: "Kita diberi kebebasan berimajinasi." Ya, imajinasi tentang makanan yang akan disantap. Makanan apa pun yang terlintas di benak kita. "Termasuk makanan yang dilarang sekalipun," kata dia.

Menurut Sindhunata, mimpi bisa bermakna apa saja. Tak hanya kembang tidur. Dalam pengertian ilmiah, mimpu adalah bagian bawah sadar yang mampu menggerakkan seseorang. "Dan mimpi yang baik adalah mimpi yang progresif, agresif," kata dia. Kenapa? "Agar hidup tak begini-begini saja."

Kelompok Batu Asah terdiri dari enam perupa. Dhidik Danardono, Fajar Susanto alias Kunting, Ismu Ismoyo, Rio Humansyah Ali, Rosi Alam Fidiansyah, dan Vani Hidayatur Rahman. Karya mereka beraneka ragam dengan beragam material. Dhidik misalnya, menampilkan karya berjudul "Dream Catcher" berupa tempat tidur dengan bewarna hitam dengan obyek berbentuk alat perangkap tikus di atasnya dengan latar warna merah.

Atau Ismu yang melukis di atas kertas kardus. Adapun karya Fajar yang didapuk sebagai ketua pameran, memakai medium tutup kaleng untuk karya lukisnya dengan subject matter perempuan telanjang. "Ini kenakalan imajinasi saya saja," kata dia.

ANANG ZAKARIA


10.20 | 0 komentar | Read More

Erwin dan Gita Gutawa Gugup Lihat Di Atas RataRata

TEMPO.CO, Jakarta- Ayah dan anak Erwin dan Gita Gutawa mengaku sangat deg-degan ketika melihat pertunjukan anak-anak asuhnya, Di Atas Rata-Rata. "Selama nonton konser, kami deg degan banget,"kata Erwin setelah acara konsernya, di Balai Sarbini, Jakarta pada Sabtu 15 Januari 2013.

Erwin mengaku semua anak-anak asuhannya ini sudah sangat bertalenta dan hanya perlu memberikan polesan-polesan saja bagi anak-anak ini. Erwin dan Gita pun pastinya sangat berharap agar konser DARR yang dapat berjalan dengan lancar. 

Ketika Erwin dan Gita was-was atas penampilan ketiga belas anak anak besutan mereka, ketiga belas anak anak itu pun mengaku grogi ketika sebelum tampil di panggung. "Ini konser pertama.Jadi senang dan deg-degan sekaligus," kata Dian, penyanyi berumur 11 tahun yang membuka konser malam itu. Dian pun tambah grogi letika melihat penonton yang memenuhi gedung Balai Sarbini itu. "Takut salah," kata Dian.

Anak-anak yang lain pun mengaku sama takutnya berada di atas pangung sebesar itu. Namun setelah tampil mereka pun mengaku dirinya puas. "Alhamdulilah lancar," kata Raffi, anggota DARR yang baru berusia 13 tahun dan ahli ngejazz. 

Gita Gutawa pun mengaku bangga atas pencapaian Di Atas Rata-Rata pada di panggung itu. Menurutnya Konser ini adalah waktu mereka bersinar. "Papa dan aku hanya mendukung mereka aja,"katanya. Menurut gadis yang sedang bersekolah di Inggris ini kesukesan acara konser itu berkat kerja keras anak-anak itu. "Alhamdulilah konser lancar dan sambutannya baik," katanya bahagia walau melihat dari sisi samping panggung. 

Pada konser Di Atas Rata-Rata, Gita dan Erwin Gutawa hanya menjadi pembawa acara. Erwin yang mengenakan setelan jas lengkap, serta Gita yang mengenakan gaun rumbai kuning-biru memperkenalkan satu persatu anak anak asuhan mereka itu.

MITRA TARIGAN


10.20 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger