TEMPO.CO - Saat membuat film dokumenter nominasi Academy Award, "The Act of Killing", Joshua Oppenheimer mengaku banyak bertemu para jagal. Anwar Congo yang menjadi bintang utama dalam film ini merupakan jagal ke 41 yang ditemuinya saat menelusuri keterangan buruh perkebunan sawit di kawasan Matapao, Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Kepada Charlestone City Paper, Oppenheimer menceritakan bahwa dirinya bertemu banyak jagal ketika membuat film ini. Para jagal ini menurut Oppenheimer sangat terbuka dan malah berbangga dengan tindakan mereka.
"Semua dari mereka membawa saya ke tempat dimana mereka membunuh, menerangkan dengan spontan bagaimana mereka membunuh," kata Oppenheimer, kepada Carlestone City Paper, Jumat 17 Januari 2014.
Film dokumenter tentang pembantaian masal di Indonesia, karya Oppenheimer, "The Act of Killing" masuk sebagai salah satu nominasi film dokumenter terbaik Academy Awards yang akan diumumkan siang ini, Jumat 17 Januari 2014.
"Sebelum dirilis awal musim panas tahun lalu, film ini sudah menjadi pembicaraan di kalangan pembuat film," kata Chief Editor The New York Times, Larry Rohter yang dimuat dalam situs dan blog di media yang sama, Jumat 17 Januari 2014.
Subjek film Oppenheimer yang menceritakan tentang pembantaian masal di Indonesia, saat konflik politik tahun 60-an yang terjadi antara militer dan sipil, menyajikan cerita dokumenter yang dinilai Rohter tidak biasa. Ia yakin, banyak pengamat film yang mendukung bila The Act of Killing akan memenangkan piala Oscar.
CHARLESTONE CITY PAPER | NEW YORK TIMES | CHETA NILAWATY
Anda sedang membaca artikel tentang
Kisah Joshua Oppenheimer Mencari Jagal 1965
Dengan url
http://pensiaktraksi.blogspot.com/2014/01/kisah-joshua-oppenheimer-mencari-jagal.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kisah Joshua Oppenheimer Mencari Jagal 1965
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kisah Joshua Oppenheimer Mencari Jagal 1965
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar