Cerpen Karya 10 Perempuan Diluncurkan di Yogya

Written By Unknown on Rabu, 06 Februari 2013 | 10.20

Selasa, 05 Februari 2013 | 18:49 WIB

TEMPO.CO, Yogyakarta- Kumpulan cerpen berjudul "Hari-hari Salamander" terbitan Penerbit Buku Perempuan diluncurkan di Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS). "Aku, Ai, perempuan, sama seperti kalian. Tak ada beda". Demikian kalimat epilog dari cerpen berjudul "Namaku Ai", karya Lisa Febriyanti. Cerpen Lisa adalah satu dari 10 cerpen dari 10 cerpenis perempuan dan berkisah tentang perempuan.

Cerpen dikumpulkan dalam buku kumpulan cerpen berjudul "Hari-hari Salamander" yang diterbitkan Penerbit Buku Perempuan pada 2012. Buku tersebut diluncurkan untuk kedua kali di Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) di Sorowajan, Bantul, Selasa 5 Februari 2013. Sebelumnya, buku ini diluncurkan di Jakarta.

Lisa mengangkat kisah perempuan dengan HIV AIDS. Kalimat penutupnya itu untuk menegaskan, bahwa perempuan yang tertular virus HIV pun tetaplah sama seperti perempuan lain, manusia lain. "Mencengangkan, karena ibu rumah tangga menempati posisi tertinggi yang rentan tertular," kata Lisa, penulis "Iluminasi" sebelum diskusi di LkiS. Cerpen Lisa terbit pada 2009. Ia juga hobi fotografi.

Data pada 2012, sebanyak 30 persen ibu rumah tangga tertular HIV dari suaminya. Lisa menulis kisah tersebut karena pernah melakukan pendampingan orang dengan HIV AIDS pada 2007-2009 bersama Komisi Penanggulangan AIDS. Beberapa daerah dia kunjungi. Antara lain Jakarta, Bandung, dan Denpasar.

Tak hanya Lisa, aktivis perempuan bernama Gayatri juga menjadi penulis. Perempuan 48 tahun ini menulis cerpen berjudul "Blues Biru dalam Kenangan". "Kami tidak menulis dengan genit, dengan mendayu-dayu. Tapi soal pemberdayaan perempuan," kata Gayatri berapi-api.

Tulisan yang mendayu-dayu itu, menurut Lisa, misalnya adalah soal perempuan yang termehek-mehek karena ditinggal pacarnya. Atau, perempuan yang tak berdaya karena diceraikan suaminya. Lisa memilih tema bagaimana perempuan mempunyai kemampuan untuk mengatasi berbagai persoalannya. "Ini kisah perempuan yang tak biasa," kata Gayatri. Ia sebelumnya bekerja di lembaga donor luar negeri.

Menurut penerbit, Olin Monteiro, proses pengumpulan para penulis tersebut berasal dari dari jaringan penulis perempuan. Mereka sudah terbiasa menulis, meski tak semuanya saling mengenal. Tujuh dari 10 perempuan yang menulis kumpulan cerpen tersebut adalah aktivis. Selain Lisa dan Gayatri, juga ada Valentina Sagala, Ni Putu Rastiti, dan Debra Yatim yang judul cerpennya menjadi judul buku, yakni "Hari-hari Salamander". "Kami percaya, cerita perempuan yang ditulis perempuan sendiri tidak akan pernah habis," kata Olin.

Sebelumnya, Penerbit Buku Perempuan juga pernah menerbitkan kumpulan cerpen. Yakni yang berjudul Tujuh Perempuan Urban. Olin berharap, rangkaian cerita dalam buku itu juga menjadi penanda bahwa dinamika keseharian perempuan menjadi inspirasi bagi diri sendiri maupun orang lain. "Semoga semakin banyak prosa-prosa perempuan yang ditulis bersama," kata Olin.

PITO AGUSTIN RUDIANA


Anda sedang membaca artikel tentang

Cerpen Karya 10 Perempuan Diluncurkan di Yogya

Dengan url

http://pensiaktraksi.blogspot.com/2013/02/cerpen-karya-10-perempuan-diluncurkan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Cerpen Karya 10 Perempuan Diluncurkan di Yogya

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Cerpen Karya 10 Perempuan Diluncurkan di Yogya

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger