Sabtu, 03 November 2012 | 09:31 WIB
TEMPO.CO, Seoul - Populernya "Gangnam Style" di banyak negara, membawa dampak lain: makin banyak orang yang belajar tentang Korea. Awalnya, adalah penasaran pada syairnya. Banyak orang bertanya-tanya tentang arti dari lirik lagu itu.
Bahkan, BBC pernah membuat program khusus untuk mempelajari syair lagu ini. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat bahkan secara khusus mengirimkan email untuk menjelaskan syaitr lagu ini: apakah membawa pesan-pesan "tersembunyi" atau tidak.
Harian Korea Selatan, Chosun Ilbo, menyatakan, syair "Gangnam Style" lebih banyak bercerita tentang perubahan sosial yang kini tengah terjadi di negeri itu. "Kalau ingin tahu tentang Korea, pelajari syair Gangnam Style," tulis mereka.
Syair lagu ini awalnya berbunyi, "Seorang gadis yang hatinya semakin panas ketika malam datang, seorang pria meneguk semua kopinya sebelum mendingin, seorang gadis yang tampak tenang tapi menjadi sebaliknya ketika dia bermain, Sekarang mari kita pergi sampai akhir."
Gangnam adalah nama distrik di Korsel, yang dulu kaya raya dengan hasil pertanian. Namun kini semua berubah. "Gangnam hanya sepotong kecil dari Seoul, tapi mengilhami campuran rumit antara keinginan, iri hati, dan kebencian," tulis Associated Press.
Gangnam, yang secara harfiah berarti "selatan sungai," luasnya hanya setengah ukuran kota Manhattan. Sekitar 1 persen dari populasi Seoul tinggal di sana, tapi banyak dari penduduknya yang sangat kaya. Biaya rata-rata apartemen Gangnam sekitar US$ 716.000, angka yang bagi rumah tangga biasa Korea Selatan baru bisa didapatkan selama 18 tahun.
Bisnis dan kekuasaan pemerintah di Seoul selalu di utara Sungai Han, di lingkungan sekitar bekas istana kerajaan. Gangnam yang ada di selatan sungai, bagaimanapun, adalah surga baru ketika utara makin hiruk-pikuk.
Saat harga apartemen terus meroket, pemilik tanah dan spekulan ibaratnya menjadi kaya mendadak dalam semalam. Keluarga kaya di wilayah ini menjadi makin kaya, namun tidak bagi mereka yang miskin.
Harian Guardian Inggris mengatakan "Gangnam Style" adalah parodi kesenjangan antara kaya dan miskin pada masyarakat Korea. Lagu lain Psy, "Right Now," yang disebut-sebut sebagai memiliki potensi untuk menjadi "Gangnam Style" berikutnya, adalah sama.
"Lagu-lagu Psy ibarat ventilasi untuk keinginan masyarakat atas ketidakpuasan," tulis media ini.
CHOSUN ILBO | TRIP B
Anda sedang membaca artikel tentang
Gangnam Style, Satire Ketimpangan Sosial di Korsel
Dengan url
http://pensiaktraksi.blogspot.com/2012/11/gangnam-style-satire-ketimpangan-sosial.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Gangnam Style, Satire Ketimpangan Sosial di Korsel
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Gangnam Style, Satire Ketimpangan Sosial di Korsel
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar