Konser Clapton Tanpa Cocaine (habis)

Written By Unknown on Kamis, 06 Maret 2014 | 10.20

TEMPO.CO, Jakarta - Di panggung itu, Eric Clapton menumpahkan apa yang oleh Jimi Hendrix sebut sebagai gelegak blues. "Saat engkau memainkan blues, pantulan dunia dan pantulan sejarah hidupmu ada di blues," ucap Hendrix.

Segera saja terbayang diorama Clapton saat ia membawakan 16 lagu Selasa 4 Maret malam di Singapore Indoor Stadium. Lewat "Hoochie Coochie Man" yang melukiskan seorang bocah yang diramalkan seorang gypsy bakal menjadi "son of the gun", misalnya, kita tahu tentang kehidupan Clapton kecil yang keras.

Kaget bahwa dua orang yang menyayanginya sejak kecil ternyata bukan ayah-ibunya, tapi kakek-neneknya, membuat ia kecewa pada hidup. Clapton pun kemudian lebih percaya pada jalanan. Ia terjun di dunia yang keras dan mematikan. Ia tenggelam dalam ketergantungan obat-obatan yang nyaris menamatkannya.

Karena itu nomor "Cocaine" yang menjadi salah satu pantulan kisah hidupnya itu begitu ditunggu penonton. Begitu pula "Tears in Heaven" yang bertutur tentang Clapton yang kehilangan anaknya yang jatuh dari apartemen. Satu lagi, tentu saja "Layla" yang kerap dihubungkan dengan kebengalan Clapton saat merebut kekasih sahabatnya, George Harrison.

Tapi penggemar Clapton yang sudah dihanyutkan dalam keindahan blues sejak pukul 20.20 rupanya harus kecewa. Tak ada "Cocaine" seperti ada dalam daftar lagu lima konsernya di Jepang Februari lalu. Kendati penonton berteriak "we want more!" berulang-ulang,  tak ada "Cocaine" yang terhidang di hadapan penonton. Sungguh sayang.

Untunglah Clapton menyuguhkan nomor-nomor akustik yang lebih banyak dari konsernya terdahulu. Sebanyak lima dari 16 lagu dimainkan secara akustik, termasuk "Layla". Empat lagu lain: "Drifting Blues", "Nobody Knows", "Alabama Woman Blues" dan "Tears in Heaven". Dari nomor akustik ini, suasana ngelangut dan melenakan segera merebut hati penonton.

Lima lagu itu telah membawa penonton ke suasana yang lebih privat. Mereka seperti diayun-ayun ke dalam keheningan malam. Clapton benar-benar lihai membawa siapa pun pendengarnya ke jantung blues yang menyayat-nyayat malam. Ia tampak dengan sabar dan tenang menyuguhkan petikan-petikan gitarnya yang bening untuk merebut hati penonton dan membawanya ke dalam pelukan blues. Ah, sebuah malam yang tak tergantikan.

Saat konser berakhir pukul 22.00, dan para penonton kembali menyelinap di gerbong-gerbong kereta atau menembus jalanan malam, denting-denting gitar dan vokal Clapton itu masih terngiang di kepala. "I'll find my way/ through night and day/ Cause I know i just can't stay/Here in heaven/..." (habis)

YOS RIZAL (Singapura)

Terkait:


Eric Clapton dan Singapura yang Kelewat Kalem (1)
Malam Blues yang Tak Akan Pernah Datang Lagi (2)

 


Anda sedang membaca artikel tentang

Konser Clapton Tanpa Cocaine (habis)

Dengan url

http://pensiaktraksi.blogspot.com/2014/03/konser-clapton-tanpa-cocaine-habis.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Konser Clapton Tanpa Cocaine (habis)

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Konser Clapton Tanpa Cocaine (habis)

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger