Melukis dengan Teknik Cat Air ala Komo

Written By Unknown on Kamis, 14 Maret 2013 | 10.20

Sketsa-sketsa awal karya para peserta yang ikut dipamerkan dalam Pameran Hasil Workshop Cat Air bersama Surya Wiryawan alias Yoyok Komo di Kedai Kebun Forum (KKF), Yogyakarta, Rabu (13/3). TEMPO/Suryo Wibowo

Rabu, 13 Maret 2013 | 19:28 WIB

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pensil, kuas, cat air, dan kain bersih ada di sudut meja. Di bagian tengah meja terdapat lampu yang menyorot meja kaca tepat di atasnya. Kaca persegi panjang itu ditopang buku tebal. Peralatan lukis itu merupakan perlengkapan peserta lokakarya gambar cat air oleh perupa Surya Wirawan, atau dikenal dengan sapaan Komo, 13-18 Februari 2013.

Peserta bebas melukis dengan syarat mengikuti modul pelatihan yang disusun Komo. Mereka mesti disiplin selama pelatihan untuk memastikan teknik melukis yang benar. Hasilnya dipamerkan di Kedai Kebun Forum, Yogyakarta, 9-30 Maret. Di dinding ruangan terpajang 33 karya lukis di atas kertas roti ukuran A4 atau 19 x 27 sentimeter dalam berbagai gaya.

Yang menarik, lokakarya ini tak hanya diikuti orang awam, tapi juga pelukis profesional. Salah satunya Wedhar Riyadi. Karya pelukis muda bergaya street art ini laris manis. Dua karyanya berjudul Untittled itu melukiskan figur manusia yang dideformasi. Kepala menggelembung hingga menjuntai menutup perut. Hidung panjang bak belalai gajah menjuntai ke bawah. "Saya hanya improvisasi bentuk," katanya.

Ada juga karya pelukis Deni Herliyantono, yang mengeksplorasi idiom sayur dan buah dengan warna mencolok. Mulut wanita digambarkan berbentuk cabai. Dua helai kubis membentuk kepala. Tangisan seorang anak dilukiskan memakai buah ceri.

Wedhar dan Deni mengikuti pelatihan intensif bersama 12 peserta lain. Mereka mendapat modul pelatihan dan mendiskusikan teknik melukis cat air bersama Komo. Peserta membuat sketsa di atas kertas roti memakai pensil. Untuk mengurangi risiko kesalahan menggambar, peserta dianjurkan menjiplak sketsa di atas kertas cat air. Sketsa kemudian diwarnai memakai warna dasar hingga warna yang lebih terang. Pewarnaan dilakukan berulang untuk menghasilkan karya yang maksimal.

Menurut Wedhar, yang terbiasa melukis dengan cat akrilik dan cat minyak, melukis dengan teknik cat air tergolong sulit. "Teknik ini tak biasa karena seperti ada arsirannya dalam lukisan. Saya penasaran dan ingin belajar memecahkan teknik Komo," kata dia kepada Tempo, Ahad lalu, 10 Maret 2013.

Adapun Surya Wirawan mengatakan, karya lukis cat airnya berpola arsiran. Tapi sejumlah penikmat karyanya ragu bahwa dia memakai teknik cat air. "Sejak 2008, banyak orang mengira saya menggunakan pensil water colour," kata dia. Surya mengaku tak khawatir teknik melukisnya ditiru pelukis profesional semacam Wedhar Riyadi. "Saya juga banyak belajar dari orang lain," katanya.

SHINTA MAHARANI


Anda sedang membaca artikel tentang

Melukis dengan Teknik Cat Air ala Komo

Dengan url

http://pensiaktraksi.blogspot.com/2013/03/melukis-dengan-teknik-cat-air-ala-komo.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Melukis dengan Teknik Cat Air ala Komo

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Melukis dengan Teknik Cat Air ala Komo

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger