Syaharani dalam Panggung Eksotisme Borobudur Jazz  

Written By Unknown on Jumat, 30 November 2012 | 10.20

Jum''at, 30 November 2012 | 09:33 WIB

TEMPO.CO, Magelang - Bonang dan kendang terdengar sayup-sayup bercampur aduk dengan musik bernada nge-beat. Telinga pengunjung serasa dimanjakan di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Rabu malam, 28 November 2012. Di bawah sinar bulan purnama, tembang-tembang Jawa dikawinkan dengan musik jazz mengalun indah.

Lir-ilir- lir ilir, tandure wus sumilir.
Tak ijo royo royo.
Tak sengguh penganten anyar.

Petikan tembang yang pernah menjadi medium dakwah Islam para wali di tanah Jawa itu menjadi lagu pamungkas Borobudur Jazz Festival 2012 bertajuk "The Harmony of Excotism". Ratusan muda-mudi memadati pelataran Borobudur malam itu.

Konsep konser jazz yang malam itu sangat santai. Ada bangku dan aneka minuman tradisional. Di antaranya wedang jahe hangat. Taman indah berlatar Candi Borobudur membuat malam itu begitu asyik. Sejumlah musikus jazz nasional tampil sepanggung dan berkolaborasi. Sebagian melantunkan tembang Jawa. Mereka adalah Syaharani, Matthew Sayersz, dan 24 musikus jazz lainnya.

Berbusana lurik kombinasi batik, Syaharani tampil begitu energik melantunkan lagu Lir-Ilir. Malam semakin dingin. Perempuan cantik nan seksi itu pun mengajak para penonton bernyanyi. Lian Panggabean menjadi band pengiring para musikus. Syaharani menggandeng Matthew Sayersz sepanggung membawakan lagu Jawa berjudul Suwe Ora Jamu.

Di belakang panggung Taman Lumbini pelataran Candi Borobudur, Syaharani mengatakan tembang Jawa cocok dengan suasana. "Ini konser di situs budaya sehingga musik-musik etnis cocok untuk menggambarkan sesuatu yang berbeda," ujarnya.

Menurut Syaharani, tembang-tembang Jawa menarik karena memiliki makna filosofis yang mendalam tentang kehidupan manusia. "Saya suka tembang Jawa karena kaya makna spiritual dan mampu bertahan di dunia industri," katanya.

Ia mengatakan tembang-tembang Jawa kaya pitutur kehidupan dan enak didengarkan. "Musik jazz perlu sentuhan yang berbeda. Ide-ide yang seru akan menarik minat masyarakat. Saya lihat banyak anak muda yang datang menikmati musik jazz," ujar Syahrani.

Penikmat Borobudur Jazz, Asep F Amani, berharap konser musik jazz di Candi Borobudur mendongkrak orang berwisata ke Magelang. Namun, ia menyayangkan tembang Jawa ditampilkan di akhir acara. "Kenapa lagu-lagi itu tidak ditampilkan di depan atau di tengah agar semua penonton bisa menikmati. Kalau ditempatkan di akhir, kan, sayang karena penonton banyak yang meninggalkan pelataran," ujar dia.

Aryananda, Direktur Pertunjukan Sinergi Production, partner Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menjadi sponsor Borobudur Jazz Festival 2012, mengatakan konsep eksotis yang diusung adalah memadukan antara musik jazz dan Borobudur. "Jazz eksotis, Borobudur juga eksotis," katanya.

SHINTA MAHARANI

Berita terpopuler lainnya:
Disopiri Mika Hakkinen, Imelda Therine: Ngilu
Jennifer Lopez Pesan Busana Panjang di Jakarta  Jennifer Lopez Tiba di Jakarta Malam Ini
Kim Kardashian Buka Toko Milkshake di Timur Tengah
Demi Moore Kencani Brondong 26 Tahun
Kim Kardashian Paling Dicari Netizen


Anda sedang membaca artikel tentang

Syaharani dalam Panggung Eksotisme Borobudur Jazz  

Dengan url

http://pensiaktraksi.blogspot.com/2012/11/syaharani-dalam-panggung-eksotisme.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Syaharani dalam Panggung Eksotisme Borobudur Jazz  

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Syaharani dalam Panggung Eksotisme Borobudur Jazz  

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger